Suppasit bangun lebih awal. Dia bergegas membersihkan diri. Mencuci rambut dan seluruh badannya yang lengket setelah kerja keras mereka semalam.
Suppasit merapikan selimut yang menutupi badan Kanawut.
Pria itu masih tertidur lelap dengan sedikit mendengkur.
Sebelum keluar kamar. Dikecupnya lembut kening Kanawut. Lama. Penuh cinta.
"Selamat pagi sayangku.. " Ucapnya.Suppasit menuju dapur. Mengeluarkan isi kulkas. Dan memikirkan menu apa yang akan dibuat nya untuk sarapan kekasihnya pagi ini.
Roti panggang keju dengan daging. Dan spaghetti carbonara.
Pintu kamar terbuka.
Kanawut keluar dengan kursi rodanya.
"Selamat pagi Gulf.. Kau sudah bangun.." Suppasit menghampiri nya. Dan membantu mendorong kursi roda menuju dapur.
"Hmm. Wangi masakan mu masuk kedalam kamar. Membuatku lapar."
Kanawut menggosok hidungnya yang gatal karna aroma masakan suppasit.
"Kau suka roti panggang keju kan. Aku membuatkan untukmu."
Suppasit menyodorkan sepiring roti panggang untuk Kanawut."Bagaimana kau tau aku suka itu? "
"Apa yang tidak aku tau darimu. Semua aku tau. Dan ini. Saus garlic.. Sesuai selera istriku.."
"Berhenti menyebutku istrimu.." Wajah Kanawut berubah ketus
"Tapi kau memang istriku.." Satu kecupan mendarat di pipi Kanawut.
"Aku masih butuh waktu untuk menerima keadaan ini. Aku belum mengingat mu dengan jelas."
"Baiklah baiklah.. Aku akan menunggu sampai kau ingat aku sepenuhnya. Tapi kau tidak lupa kan apa yang kita lakukan tadi malam.. " Bisik suppasit.
"Menurut mu apa aku lupakan. Aku bukan orang yang seperti itu."
"Terima kasih sudah memberiku kesempatan." Suppasit memeluk Kanawut dari belakang.
Kanawut tidak menghindarSelesai sarapan Suppasit harus pergi melanjutkan beberapa pekerjaan nya.
Meeting dikantor dan menyelesaikan project nya"Gulf. Kau tak apa apakan aku tinggal. Kalau kau mau. Aku tidak keberatan kau ikut denganku." Sambil merapikan dasinya. Suppasit menawarkan.
Melihat Suppasit yang tergesa gesa. Kanawut mencoba berdiri.
"Eh kau mau apa..?" Suppasit cepat menangkap nya.
Kanawut menarik Suppasit mendekat.
"Sini aku bantu... " Kanawut memperbaiki dasi abu abu yang dipakai Suppasit.Suppasit tersenyum. Awalnya dia mau menolak. Dia ingat dari dulu Kanawut tidak pernah diberinya kesempatan melakukan ini. Bukan karena tidak mau. Hanya tidak sanggup berada terlalu dekat dengan Kanawut. Suppasit takut tidak mampu mengkontrol dirinya.
"Kau tau. Sejak lama kau ingin melakukan ini." Suppasit memperhatikan wajah serius Kanawut yang memperbaiki dasi dilehernya.
"Oh ya..? "
"Dan aku menyesal kenapa tidak dari dulu kubiarkan. Tapi percayalah aku berjanji. Setelah ini. Apapun yang kau mau lakukan padaku. Aku tidak lagi keberatan."Kanawut menepuk pundak Suppasit. Dan menyapu bagian lengannya
"Terserah. Aku sebenarnya tidak ingin melakukan ini. Aku cuma mengikuti hatiku saja."
"Ya.. Ikutilah terus.. Aku tidak akan menolak. Boleh kucium??" Suppasit meminta izin. Bahkan sebelum di setujui. Satu kecupan itu mendarat dibibir Kanawut.
"Hanya itu? " Goda kanawut.
"Tidak sesuatu yang panjang dan berkesan? " Tambahnya lagi.
Bibir Suppasit melebar. Memamerkan gigi putih yang rapi.
"Boleh..? " Pinggang Kanawut ditariknya mendekat.
Mencium bibir Kanawut dengan pelan. Memagut bagian bawah lalu keatas. Kanawut membalas dengan memagut kembali. Lipbalm yang Suppasit gunakan terlihat berantakan dan berpindah ke bibir Kanawut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Hati
RandomDari Pada Kamu Yang mengabaikanku Lebih baik kulupakan kau dan menyimpan Cintaku Hingga semua perasaan itu akan hilang dan kau tak lagi berharga untukku