15

643 77 2
                                    

MS Studio. 

Suppasit dan Tul berada di satu meja bundar, mereka sedang menunggu Sawat, hari ini ada rapat penting yang akan Suppasit pimpin. Rapat dimana satu masalah akan dia selesaikan. Sawat harus menerima konsikuensi dari apa yang dia perbuat. Memfitnah Kanawut bahkan hampir menyebabkan Kanawut kehilangan nyawanya. 

" Kau sudah punya bukti kuat untuk memutuskan kerja sama dengan Sawat?" Tul memutar mutar kursi tempat dia duduki. Jemarinya bersatu diatas perut. Suppasit pula sibuk didepan layar Macbooknya. 

" Sudah.." jawab Suppasit santai. Senyum melebar di pipinya. 

" Siapa saksi yang kau bawa.?" 

" Tenang Tul. Yang Pasti itu bukan Kau." Sekali lagi, senyuman lebar menghiasi wajahnya. 

" Kau terlihat lebih baik sekarang." puji Tul. dia merebahkan dagunya di atas meja, menatap Suppasit. 

" Sepertinya. Aku sudah tidak sabar bertemu Gulf." Suppasit memberikan wink kepada Tul. 

" Ao..." Tul menarik wajahnya 

" Selamat Siang..." pembicaraan mereka berhenti setelah Sawat dan Managernya masuk kedalam ruang rapat. 

Suppasit dan Tul memperbaiki posisi duduk mereka. 

Suppasit memberikan isyarat kepada Asistennya di luar ruang rapat untuk membawakan Pembatalan kontrak kerja dengan Sawat. 

" Silahkan duduk Sawat." Suppasit mempersilahkan Sawat duduk. Sawat menurut. 

" Tumben sekali kau mengajakku bertemu. Selalunya asisten yang menemuiku." Sawat duduk sambil menyilangkan kaki. dia terlihat sombong dan sinis. 

" Itu kemaren. tapi kali ini aku ingin bertemu langsung denganmu. Bagaimana kabarmu.." Suppasit merapikan kertas di atas meja nya. 

" Baik.." Sawat masih tenang.

" Baiklah aku tidak mau berlama lama lagi. Sebelumnya aku mohon maaf. karena kedepannya, aku tidak lagi bisa bekerja sama denganmu." Suppasit menggeser Kertas pembatalan kontrak diatas meja kearah Sawat. 

Wajah Sawat mendadak berubah. " Maksudmu..?" Sawat menerima Kertas yang di sodorkan Suppasit. 

" Pembatalan kerja. Pencemaran nama baik. Pengembalian Aset perusahaan. Pembayaran hutang selama bekerja di perusahaan. Pinalty karena tidak menyelesaikan pekerjaan. Pasal berlapis.." Suppasit menyandarkan tubuhnya di kursi dan mulai berputar kekiri dan kekanan pelan. 

" Aku tidak mengerti maskudmu.." Sawat mulai gugup. Suppasit mempersilahkan Sawat membaca Kontrak di tangannya. 

" Pembatalan dan Pemutusan Kontrak Kerja sama. Kau telah mengkhianatiku Sawat." Suppasit tersenyum sinis. 

" Aku..? kenapa? mana pernah aku berkhianat.!" suara Sawat meninggi. 

" Mencemarkan nama baik... Kenapa kau menyebarkan fhoto Gulf yang kau kirim padaku. dan kau mengatakan Isu kencan Gulf dengan Lee.. kau tau Gulf Kanawut itu siapa?" Mata Suppasit menyipit. 

" Aku tidak melakukan apapun." Sawat Melemparkan Kontrak di atas meja. 

" Gulf kanawut Istri Sahku secara hukum. Aku cukup lama merahasiakan semua ini. tapi ternyata mengatakan sebenarnya lebih baik agar terhindar dari manusia sepertimu dan komplotanmu itu. Kuperingatkan padamu untuk menjauh dari ku. Silahkan selesaikan semua Tanggunganmu di Perusahaan. setelah itu cepat angkat kaki. Hama sepertimu memang pantas untuk di singkirkan." Suppasit berdiri. 

" Komplotan Apa..? aku tidak bekerja sama dengan siapapun.." Sawat Menahan Suppasit 

" Sudahlah, sampai kapan kau akan jadi benalu.." Suppasit menepiskan Sawat. 

Rahasia HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang