"Mew.. Mew... Kau mau kemana??" Apo mengejar Suppasit yang berjalan cepat.
Mereka sedang berada di gedung yang sama hari ini."Ai Phi. Aku sedang ada urusan. Oh.. Hampir lupa. Kontrak kerja kemaren sudah aku serahkan pada Tul. Kalian bisa membahasnya tanpa aku." Suppasit menepuk pundak Apo.
"Kau mau kemana buru buru? " Apo kembali menahannya.
"Aku mau ke Mall V. Gulf ada acara disana."
Mata Apo membesar."Kau?? Mau menemui Gulf? Dia sedang ada acara??"
Apo mengulang satu persatu dengan pertanyaan.Suppasit mengangguk.
"Iya Phi. Kenapa?""Mew. Bukannya kau merahasiakan hubungan kalian. Kenapa sekarang kau ingin menemui dia. Sendirian?? Tanpa pengawalan? Tanpa manager? Kau mau bunuh diri?"
"Bukan aku yang mau bunuh diri. Tapi Gulf yang mau membunuh ku."
"Kenapa?"
"Lee Thanat. Dia menerima satu panggung dengan Lee Thanat... " Suppasit mengacak rambutnya.
"Dan kau khawatir?"
"Haaa. Aku khawatir. Lee Thanat mendekati Gulf lagi.."
"Baru sekarang?"
"Phi..."
"Baru sekarangkan kau merasakan kekhawatiran seperti ini. Wah ada pengaruh besar dalam perubahan cara fikir mu setelah kecelakaan Gulf.." Apo menyilang kan tangan didepan dada.
"Phi. Gulf benar benar akan pergi. Gulf benar benar akan meninggalkan ku. Bukan cuma dilupakan dari fikiran nya. Dia akan melupakan aku dari hidupnya.."
"Rasakan.. Aku senang semua ini terjadi.."
"Phi.. Sebenarnya kau di pihak siapa? Gulf atau aku..?"
"Kau bertanya padaku? Tentu saja aku di pihak Gulf. Untuk apa aku di pihak orang seperti mu. Kau menyia nyiakan dia terlalu lama."
"Aku tidak menyia-nyiakan dia phi.." Suppasit membela diri.
"Letakkan hatimu diatas otakmu. 2 tahun kau buat dia seperti pengemis cinta."
"Phi.. Aku juga mencintai dia.."
Apo menggeleng. "Bukan cinta. Tapi sekedar kerja sama. Agar kau tetap bisa terlihat akrab dengannya. Iyakan. Setelah Gulf pergi. Baru kau sadar apa itu cinta.."
"Kalau aku tidak mencintai nya. Perjanjian pernikahan tidak akan kubuat. Dia istriku phi.. Hukum mensahkan nya."
"Apa dia tau? Apa dia menerima? Kau berbuat sesuai dengan jalan fikiran mu sendiri Mew. Lalu masalah anak. Kau beri tahu dia? Apakah kau juga tau kalau Gulf ke hotel setelah kita keluar?"
Suppasit terdiam.
Kini mereka duduk berhadapan dicafe yang terdapat didalam gedung.
Ice americano itu di aduk aduk Suppasit dengan wajahnya yang panik."Pantas saja Pawat membahas itu padaku. Aku tidak tau kesalah fahaman nya sejauh ini.."
"Kesalah fahaman katamu? Ini semua terjadi karna ke egoismu.." Apo menekan Suppasit.
Terkadang seseorang tidak perlu teman untuk menyadarkan diri. Teman jadi musuh masih lebih baik.
"Kita mulai dari mana untuk meluruskan semua nya??" Tanya Apo.
"Aku tidak tau phi. Kesalahan ku fatal. Aku melibatkan perempuan dalam hubungan kami. Walau sebenarnya aku dijebak." Suppasit menutup wajahnya dengan kedua tangan.
"Gulf tinggal menunggu waktu untuk meninggalkan mu Mew. Kita lihat saja nanti."
"Phi.. Itu tidak akan terjadi.." Wajah Suppasit memerah..
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Hati
RandomDari Pada Kamu Yang mengabaikanku Lebih baik kulupakan kau dan menyimpan Cintaku Hingga semua perasaan itu akan hilang dan kau tak lagi berharga untukku