Sudah hampir 2 bulan Suppasit mengasingkan diri. Menjauh dari Kanawut. Suppasit mengalah dan mengikuti perintah Mae.
Setiap malam dia habiskan dengan membuat lagu. Berenang. Berlari. Apapun yang dia buat agar tidak mengingat dan merindukan Kanawut.
Meski harus menangis dengan rindunya, dengan penyesalan yang dia rasakan. Kenapa selama ini Suppasit yang mengabaikan Kanawut. Pria manja yang selalu ingin dipeluk. Ingin diperhatikan. Pria manja yang bisa menjadikan Suppasit Raja. Memenuhi semua kebutuhan Suppasit.
Semua baru Suppasit sadari saat kehilangan Kanawut. Saat Kanawut melupakan nya.
Suppasit terduduk lemas. Satu kenangan tak ada yang bisa dia ulang. Ponselnya kosong. Bahkan satu fhoto Kanawut tidak ada disana.
Sejahat itu ternyata Suppasit selama ini."Phi Mew.. Biarkan aku selfie di ponselmu.." Suppasit teringat. Suatu malam di saat mereka bersama.
Kanawut memakai piyama tidur. Sebenarnya sudah siap untuk tidur. "Hmm Yainong. Aku tidak suka ada fhoto di galeri ponselku. Sudahlah pakai ponselmu saja. " Suppasit menarik jauh ponselnya.
Kanawut cemberut.
"Yai nong.." Suppasit mendarat kan ciuman lembut di pipi Kanawut. Dan memeluk tubuh Kanawut dari belakang.
"Ini sudah malam. Besok kau akan ada kerjaan. Kau akan kekurangan waktu istirahat.." Bisik Suppasit ditelinga Kanawut.
"Kenapa wallpaper hp phi bukan aku?" Tunjuk Kanawut.
Suppasit melihat kearah ponsel nya yang menyala. Dia tersenyum.
"Karena kau selalu ada didepan ku. Jadi aku akan lebih senang melihatmu secara langsung." Pujuknya. Bukan dia tidak mau menggunakan wajah Kanawut sebagai wallpaper hpnya. Tapi lebih kepada khawatir.
Suppasit terbiasa meletakkan hpnya sembarangan. Kalau ada yang melihat. Bisa jadi mereka akan memuat naik berita kisah cintanya.
Suppasit termasuk orang yang tidak ingin terlalu di publish masalah percintaan nya. Dia tidak suka terlalu banyak yang mengatur kisah hidupnya.
Suppasit lebih menikmati kebersamaan dengan Kanawut tanpa adanya fhoto.
Dan kini dia menyesalinya. Tidak ada yang bisa dia lihat saat dia merindukan Kanawut."Phi Mew. Phi Mew... " Suppasit Tersentak. Dia selalu berhalusinasi mendengar suara Kanawut yang memanggilnya.
Saat itu terjadi. Hanya air mata yang mengalir dari pipinya
" Inikah karma yang kudapat karna menyia-nyiakan orang yang mencintaiku? Tapi aku juga mencintainya.." Suppasit menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan."Halo Phi.. Bisa aku bicara dengan Gulf sebentar." Suppasit menyerah. Dia rindu.
"Maaf Mew. Bukan aku tidak mau. Tapi Gulf menolak.." Beast menjawab pelan.
" Sebentar saja Phi." Bujuknya
"Baiklah tunggu sebentar.. " Beast berbicara dengan seseorang yang ada didekatnya.
Tanpa basa basi. Hubungan telpon terputus. Gulf mematikan telpon.Sakit..
"Sebenci itu kau pasaku Gulf?" Ucapnya lirih.
"Bagaimana bisa kubuktikan kalau aku mencintaimu sementara kau menolak nya sekarang.." Rintihnya dalam.
"Aku rinduuuu. Kumohon maafkan aku. Kembali padaku seperti sebelumnya.. Kumohon Gulf.." Tangisannya tak lagi mampu di bendung.
"Aku tidak mau terus seperti ini. Aku akan membawamu pulang bersamaku.. " Tekat Suppasit bulat. Dia akan membawa Kanawut kembali ke kondonya._______________***__________________
Sudah sepekan Kanawut dibawa pulang kerumah Mae. Kanawut sudah bisa menggerakan kakinya. Hanya tinggal pengobatan luka luka lebam di kulit akibat tertimpa reruntuhan tangga saat itu.
"Kau terlihat lebih baik sekarang Nong.. " Grace mengupaskan apel untuknya. Dan meletakkan diatas piring. Gulf menusuk potongan apel dengan garpu dan memakan nya.
"Memangnya aku tidak lebih baik dari ini. Aku selalu baik baik saja Phi.. " Elak Kanawut alis matanya berkerut.
"Apa kau benar benar baik baik saja melupakan Mew? Kau benar benar lupa padanya Nong? "
Kata kata Grace menghentikan selera Kanawut.
"Phi.. " Dia memohon untuk tidak membahas Suppasit.
"Aku tau kau mencintai nya. Dan dia juga mencintai mu. Kalian tidak pernah berpisah selama ini aiNong.. Kau menghukum dia terlalu berat.. "
"Aku tidak bisa mengingat sedikit pun tentang pria itu. Apa kau mau aku hidup dengan tidak nyaman? Kau lihat. Luka ku saja belum sembuh. Aku masih sulit untuk berjalan. Kepalaku ini masih sering terasa sakit. Kenapa aku harus memikirkan orang lain.. " Kanawut emosi.
"Aku tau. Kau sudah menjalani penyembuhan. Semoga akan lebih cepat membaik." Grace mundur.
Kanawut tidak lagi berselera dengan buah di depannya. Meskipun Grace menyodorkan piring padanya. Kanawut menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Hati
AcakDari Pada Kamu Yang mengabaikanku Lebih baik kulupakan kau dan menyimpan Cintaku Hingga semua perasaan itu akan hilang dan kau tak lagi berharga untukku