11.

666 72 5
                                    

Suppasit terbangun tidak biasa dalam hidup nya.
Matahari sudah meninggi. Pukul 1 siang.
Dia kehilangan ponsel nya.
Mencari si sisi ranjang dan meja. Tetap tidak ditemukan.

"Gulf..,,Gulf... " Panggil nya sembari berjalan keluar Kamar sambil mengikat tali piyama di pinggang nya.

Namun tidak ada balasan.

Kepalanya jadi pusing karena bangun terlalu lama.
Dia menyisiri seluruh ruangan. Tidak juga menemukan Kanawut.
Hanya ada segelas kopi yang sudah dingin.
Artinya Kanawut pergi sejak lama.

Suppasit menemukan ponselnya di meja ruang TV.

Dan mencoba menghubungi Kanawut

Panggilan tunggu berdering

Namun suara nada dering ponsel Kanawut berbunyi di ruangan tempat Suppasit berada.
Suppasit mencari dan menemukan ponsel terjepit di sisi sofa.

"Kemana dia? Kenapa tidak membawa ponselnya?" Ponsel Kanawut di letakkan di atas meja.

Suppasit memegang lehernya yang perih. Luka gigitan Kanawut membekas disana.
Dia benar benar berantakan
Ini kali pertama Suppasit mengizinkan Kanawut membuat banyak bekas bercinta di tubuhnya 
Kissmark di seluruh leher, dan luka di bibir dan lehernya.

"Aku seperti dimangsa drakula." Ucapnya sambil tersenyum.

Selesai mandi. Suppasit menyiapkan makan siang untuk dirinya.
Tidak mungkin untuknya mengisi jadwal kerja. Akhirnya semua kerjaan dia batalkan, selama 2 hari. Setidaknya mengobati luka dibagian lehernya.

Suara pin pintu berbunyi. Seseorang masuk.
Menggunakan topi. Masker.. Serta jaket hoodie yang menutup hingga seluruh lehernya.

Suppasit meneguk air putih digelasnya sambil menatap dari jauh Kanawut yang membuka semua persembunyian nya.
Senyum nya melebar.

"Dari mana?" Tegurnya.

Kanawut mencibir.

"Terserahku. " Kanawut menjawab dengan cibiran. Merebahkan tubuhnya di sofa.

"Kenapa tidak bangunkan aku?" Suppasit mendekat. Membawa sepiring Pasta Carbonara. Aroma tercium menggiurkan.

"Kau masak untukmu sendiri. Disini kan ada aku." Kanawut mendekat.

"Kau pergi sejak pagi. Baru pulang sekarang dan kelaparan?" Ledek suppasit.

"Aku keluar hanya ke apotik. Badanku sakit.." Kanawut menyendokkan pasta kedalam mulut.

Suppasit menahan tawanya.

"Apa yang kau tertawakan? "

"Kau tidak ingin apa yang kita lakukan semalam? "

"Menurut mu aku tidak ingat?? Ha? Lehermu? Dan leherku. Apa ini harus dilupakan? " Tunjuk Kanawut bergantian.

Suppasit menarik tubuh Kanawut mendekat.
"Aku benar benar mencintai mu Gulf. Benar benar mencintai mu" Peluknya erat

"Lepaskan aku. Kepalaku pusing mendekat ucapanmu." Kanawut melepaskan diri

"Kau masih tidak percaya padaku?" Wajah Suppasit berubah serius.

"Berhenti bicara tentang itu kalau kau mau aku tetap disini." Ancam kanawut.

"Tapi kita memang harus membahasnya sekarang. Ingatanmu. Kau sudah menemukan kembali kan?" Tebak suppasit.

Kanawut mengerutkan keningnya.

"Apa maksud mu? "

"Kenapa kau bisa bertemu dengan pawat? Dan kenapa pawat bisa membahas tentang perempuan.... " Suppasit secara mendadak menghentikan bicaranya.

Rahasia HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang