Boarding House [Stray Kids]

Chapter 14 - Dangdutan

•••

"DIGEBOY GEBOY MUJAIR."

"NANG NING NONG, NANG NING NONG."

Shaka keliatan berdiri di atas sofa, asik nyanyi sambil menunjuk ke arah penonton lalu berteriak dengan keras- "PAK GULIPAK!"

"DANG DUNG DING SER." ketujuh pemuda lainnya menyahut dengan semangat, sengaja mengeluarkan suara sekeras toa demi battle sama tetangga kos.

Sumpah dah, itu tetangga sebelah berisiknya minta ampun, sejak kemarin terus terusan muter lagu tiktok jedag jedug dengan volume keras. Awalnya gak ada yang protes, mereka pikir kebisingan itu gak akan berlangsung dalam waktu yang lama. Tapi ternyata, bahkan sampai malam menjelang, musik dari jamet koproy tersebut belum juga berhenti.

Alhasil karena kesel, Yoji pun mengusulkan supaya mereka menyalakan sound system juga, muter lagu keras keras sambil karaokean. Niatnya sih mau ngehidupan lagu heavy metal yang liriknya kayak orang kerasukan kuyang, tapi sepertinya, Shaka memiliki ide lain.

Dengan backsound yang terputar dari youtube, mereka semua sibuk dangdutan dengan Avi yang menyamar sebagai biduan. Asli, mereka rusuh banget.

Shaka sebagai bintang utama nampak sibuk mengeluarkan bakat tersembunyinya di atas sofa, ternyata diem diem tuh anak hafal sama banyak lagu dangdut. Sedikit illfeel tapi it's oke, Yoji bisa menerima pemuda tersebut apa adanya.

"DASAR KAU KEONG RACUN, BARU KENAL EH NGAJAK TIDUR. NGOMONG GAK SOPAN SANTUN, KAU ANGGAP AKU AYAM KAMPUNG."

Shaka makin menjadi jadi, lagu berganti menjadi dangdut legend yang dipopulerkan oleh Mala Agatha.

"KIW NENG AVI JOGETNYA MANTEP." Ardan berujar sambil ketawa ngakak, ternyata temennya itu jago goyang, bahkan pantatnya keliatan bohay banget.

Kalau aja ditambahin wig sama tetek bohongan, kayaknya Avi udah bisa dijual ke om om mesum sebagai pemuas nafsu deh.

"SAWER TERUS YUD, ASIKK!!"

Yuda tentu join juga dong, sebagai anak STM yang hampir tidak mengenal moral, Yuda nampak begitu mendalami peran sebagai bapak bapak hidung belang yang lagis nyawer sambil nyelipin duit lima puluh ribu di tetek biduannya.

"HEY KU TAKUT SEKALI, TANPA BASA BASI KAU NGAJAK HAPPY HAPPY."

"AHH AHH!"

Entah mulut siapa yang desah. Itu tuh sebagai suara kedua, penambah backsound supaya lagunya lebih menggairahkan.

Shaka masih nyanyi nyanyi sambil kerasukan di atas sana, Yoji keliatan ikut manjat ke atas sofa, gelendotan di pundak Shaka kemudian turut bernyanyi karena dia tau lirik selanjutnya.

"KAU RAYU DIRIKU, KAU GODA DIRIKU, KAU COLEK DIRIKU."

"ANGHH~ KU TAKUT SEKALI, TANPA BASA BASI KAU NGAJAK HAPPY HAPPY."

Si Yoji kayaknya sengaja banget pengen bikin Shaka engas, malah ngedesah manjah tepat di telinga yang lebih tua.

Demi Tuhan, mereka makin gak terkendali, balas dendamnya udah terlalu berlebihan.

Gak cuma tetangga sebelah, tetangga tetangga yang lain juga ikutan tertekan denger dangdutan bertema homo dari kos kosannya bapak Jewaypi. Mana udah malem lagi, tinggal tunggu aja mereka digrebek warga terus dilemparin obor.

"HEY KAU TAK TAHU MALU, TANPA BASA BASI KAU NGAJAK HAPPY HAPPY."

Dan begitulah lagu berakhir, Shaka langsung ngos ngosan, ternyata nafas bisa bengek kalau nyanyi sambil teriak teriak dalam waktu yang lama.

Brukk!!

Shaka terkapar, akhirnya bakat terpendam yang ia miliki bisa tersalurkan dengan baik.

Beberapa menit berlalu, Al selaku penanggung jawab para satwa liar tersebut akhirnya bangkit lalu mematikan sound system yang masih memutarkan lagu dangdut yang lain. Sepertinya udah cukup, mereka yakin tetangga sebelah udah kena mental.

Kayaknya mereka salah nyari lawan, terbukti dengan musik jegad jedug yang gak lagi terdengar. Fix lah ini, penghuni kos bapak Jewaypi lah pemenangnya.

To Be Continue

Tertanda, 04/06/2022

Bee, jangan lupa beli book Little Space