Chapter 01 - Pagiku Cerah, Matahari Bersinar

4.2K 506 72
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Pagi yang normal. Burung burung berkicau nyaring kesetrum listrik, cahaya mentari yang bersinar dari celah paku asbes yang hilang dan Ardan- pemuda tersebut nampak jalan keluar toilet dengan keadaan telanjang.

Itu buwung puyuhnya terekspos dengan jelas, paling cuma ketutupan sama busa busa sabun doang.

"BANGSAT! AIRNYA ABIS WOY!"

Denger teriakan barusan, Shaka yang lagi bikin teh di dapur sontak noleh, "LO NGAPAIN GOBLOK, KONTI LO GUNDAL GANDUL."

"BACOT LO PEKERJA ROMUSHA! MATA GUE PERIH NIH."

Ardan gak terlalu peduli sih ya, masih asik ngegrepe udara gara gara gak bisa liat apapun. Matanya perih, baru aja praktek iklan fair and lovely tapi taunya keran tiba tiba mati. Kan sakit hati.

Sekali putaran, setengah putaran, bersihkan sel kulit dari ketololan.

Percayalah, awalnya Shaka gak mau ambil pusing, masih sibuk nyelup nyelupin teh kantong sari bunda yang udah dipakai seminggu lamanya. Gak apa lah, hemat, ampas ampas tehnya bisa menguatkan cita rasa. Palingan nanti bakal keselek doang.

"Kakak berisik ih, aku lagi nonton."

Namun, begitu mendengar suara si bontot a.k.a Raksa Kevin Ravindra, mata tajam Shaka langsung melotot kaget. Gak bisa ini gak bisa, adek gemesnya harus dilindungi. Sialan banget, Shaka lupa kalau pagi pagi gini Raksa suka nontonin kartun Rabbit Invasion di tv. Kadang kala mereka akan berkomunikasi dengan bahasa bwabwabwa yang hanya bisa dimengerti oleh kedua pemuda tersebut, sisanya bengong aja ngeliatin. Kalau kata Raksa mah 'aku pengen deket dan bisa ngertiin Kak Shaka.'

Gak perlu heran, tuh anak lagi usaha biar lebih disayang sama tetua supaya dapet jajan tambahan, ya meski tahta bapakable tertinggi masih dipegang sama Al.

"Sengaja banget lo ngegodain adik sendiri, siap siap aja tissue paseo kesumpel di mulut lo." ngegerutu sambil lari kalang kabut setelah kesandung kaki meja dan nyenggol Ardan sampai pantat bugil tersebut menghantam lantai, Shaka langsung menghampiri Raksa sebelum si rubah menoleh ke arah belakang.

Bisa bahaya tuh, nanti Ardan malah kesenengan diliat sama Raksa. Di mata Shaka, tuh cogan emang agak prik, keliatan kayak orang kelainan yang suka pamer anu. Berkah sih buat orang yang liat, tapi gimana ya.

"Dek, nunduk. Ini konten porno, Ardan gak lulus sensor KPAI."

DUKK!!

Namun sayang, saking paniknya, Shaka malah lompat terus neken kepala Raksa dengan cukup keras. Niatnya sih mau menghindarkan si manis dari abangnya yang penuh zina tapi yang ada Shaka malah gak sengaja ngejorokin Raksa sampai nyusruk dari sofa.

"KAKK SAKITT."

Duh, Shaka gak tau lagi harus apa sekarang, mana penghuni kos belum ada yang bangun, kayaknya mereka masih sibuk melakukan ritual pemujaan kerang ajaib di kamar masing masing.

Meski gak punya simpati terhadap manusia yang untungnya bisa tertutupi dengan kata tsundere, Shaka adalah salah satu anggota klub yang ngebucinin Raksa. Bukan bucin bucin tolol seperti kalian, pemuda tampan tersebut lebih ke arah abang sayang adek.

Pokoknya di kos kosan tersebut, Raksa diktaktornya. Semua sayang sama dia, semua manjain dia, semua nurut ucapannya. Di reinkarnasi ini, Raksa begitu menikmati apa yang namanya hidup.

"Maaf maaf dek. Nanti ambil aja jatah yupi punya Ardan ya."

Denger ucapan barusan, Raksa lantas kembali mendudukkan diri di atas sofa, ngulas cengiran lucu yang ngebuat Shaka bisa bernafas lega.

"Seriusan kak? Dua bungkus ya?"

"Siap."

Bodo amat sama Ardan yang ngamuk nanti, Shaka masih berada setingkat lebih tinggi dari Ardan dalam rantai makanan.

"Dan, cepetan balik ke kamar mandi. Sengaja banget pamet aurat ke adek lo."

Ardan yang masih duduk di lantai seketika membeku di tempat, "Lah, Raksa di sini?"

"Iya bodoh, daritadi dia di sini."

Denger jawaban barusan, Ardan langsung memaksakan mata untuk terbuka, bangkit lalu lari panik ke arah toilet. Bodo amat sama air yang habis, Ardan bisa handukan dengan keadaan berbusa lalu naik ke kamar mandi yang terletak di lantai atas untuk menjarah air di sana.

Awalnya Ardan pengen berkeliaran aja naik tangga sambil telanjang, tapi begitu menyadari kehadiran calon incest-annya, Ardan langsung mengurungkan niat. Yah, beruntung masih ada Shaka yang menyelamatkan kesucian mata Raksa, si dower berencana untuk mendebutkan titidnya di hadapan Raksa pas malam pertama mereka nanti.

Puji Tuhan, rencananya tidak berantakan.

Dan ya, kira kira begitulah pagi yang normal di kos kosan bapak Jewaypi.

Dan ya, kira kira begitulah pagi yang normal di kos kosan bapak Jewaypi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continue

Tertanda, 25/04/2022

Bee, kenapa wp sekarang flop ya?

Boarding House [Stray Kids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang