•••
Ketemu, ternyata Al lagi di kamarnya.
Kenan langsung menghampiri, membuat niat Al untuk mandi menjadi terurung untuk sementara.
"Kenapa Mong?" sang dominan masih bersikap seperti biasa, dia gak sakit hati atau tersinggung karena perkataan Kenan kemarin.
Tanpa basa basi, yang lebih muda langsung mengutarakan tujuannya datang ke sini. Kenan masih ingin mengetahui bagaimana reaksi Al setelah ini.
"Tadi aku pulang dianter sama Putra."
Kenan belum sempat cerita sih mengenai pemuda satu itu.
"Temenmu?"
Mengangguk sekilas, si manis lantas sengaja memancing api api cemburu, "Iya, tapi dia suka sama aku."
Sedetik. Dua detik. Masih belum ada respon yang berarti dari dominannya.
Kenan merasa cukup kebingungan, hendak memberi bumbu bumbu tambahan jika aja Al gak segera menjawab.
"Ohh...kok bisa dianter sama dia?"
Lah loh, kok tanggapannya biasa aja?
Merasa bahwa situasi sekarang gak sesuai bayangan, sontak kening Kenan langsung menyerngit samar.
"Kok kakak gak marah?"
Bodo amat ngeselin, terkadang pihak bawah memang mempunyai cara yang aneh untuk menarik perhatian. Mereka cuma pengen caper aja.
Menghela nafas sekilas, Al kemudian mendudukkan diri di tepi ranjang, menepuk tempat kosong di sebelahnya supaya sang kekasih ikut duduk di sana.
Kenan paham, pemuda dengan senyum manis itu langsung menempatkan diri di sebelah sang dominan.
Al melemparkan tatapan teduh, mengulurkan tangan ke samping guna mengelus lembut pucuk kepala yang lebih muda, "Buat apa kakak marah, hm? Meski kakak cemburu, tapi kakak tetep percaya sama kamu."
Kenan yang mendengarnya? Langsung diam kehabisan kata.
"Kakak mau mandi dulu ya, kamu istirahat dulu gih."
Memilih untuk menurut, Kenan lantas menganggukkan kepala.
Al yang kebetulan lagi ada acara setelah ini, langsung berjalan keluar kamar demi membasuh tubuh, meninggalkan Kenan yang masih duduk di dalam sana.
Jujur aja sosok kelahiran September itu lumayan gabut sih, gak tau juga harus ngapain. Maka dari itu, ketika mendengar suara notifikasi yang masuk ke ponsel Al, dengan iseng ia mulai mengeceknya.
Mematikan tanda 'pesan terbaca', Kenan lantas membuka salah satu roomchat yang terlihat menarik perhatiannya. Kayaknya admin toko online, memangnya barang apa yang mau dibeli oleh Al?
"Cincin?" Kenan bergumam pelan, alisnya bertaut bingung begitu melihat beberapa model cincin yang dikirimkan oleh admin tersebut.
Menggeser chat hingga atas, jantung Kenan mendadak berpacu lebih cepat dari biasanya ketika melihat baris demi baris chat dari percakapan di sana. Dari apa yang ia baca, apa benar Al tengah memesankan cincin untuk pertunangan mereka?
Bukan bermaksud terlalu percaya diri, tapi jelas jelas Al mengorder cincin yang berisi tulisan namanya. Kenan Arkana.
Deg. Deg deg deg.
Sungguh, ini gak bagus. Kenapa Kenan merasa begitu bersalah sekarang?
Pesan itu udah ada sejak dua hari yang lalu, saat dimana Kenan belum mengatakan bahwa dirinya jenuh dengan hubungan mereka. Apa Al telah merencanakan hal ini sejak lama?
Sebenarnya Al memang berniat untuk melamar Kenan secepatnya, ia telah berkonsultasi jauh jauh hari karena ingin memberikan cincin khusus yang bertuliskan nama mereka. Tentu Al gak memberitaukannya ke Kenan, pemuda pucat tersebut berniat untuk memberikan kejutan.
Al juga berencana untuk menghapus pesan itu secepat mungkin supaya gak diliat oleh Kenan meski sekarang semuanya justru terbongkar karena kelalaiannya.
Mengetahui fakta tersebut, Kenan jadi merasa gak enak ke Al. Sosok tampan itu begitu serius dengan dirinya tapi bisa bisanya Kenan justru merasa bosan dengan hubungan mereka.
Keluar dari roomchat lalu menghidupkan fitur 'pesan terbaca', pada akhirnya Kenan memutuskan untuk balik ke kamarnya. Sosok satu itu berjanji pada dirinya sendiri supaya bisa jatuh cinta lagi pada sang kekasih.
Gak bisa dipungkiri, rasa jenuh serta bosan memang sewaktu waktu bisa hadir di dalam hubungan. Namun kembali lagi, keputusan berada di tangan masing masing. Apakah mereka memilih untuk jatuh cinta pada orang lain atau jatuh cinta sekali lagi pada pasangan masing-masing.
To Be Continue
Tertanda, 28/08/2024
Bee, gabut banget
KAMU SEDANG MEMBACA
Boarding House [Stray Kids]
FanfictionKos kosan Bapak Jewaypi selalu ramai, apalagi pas masa masa lockdown kayak gini. Diprediksikan tempat ini akan berhasil menciptakan lulusan homo yang berkualitas, berkompeten dan berjiwa saing internasional. Emang sih mereka gak meninggal karena cov...