Chapter 37 - Lo Suka Sama Gue Ya?

1K 153 10
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Niat hati mau balik ke kamar setelah selesai makan siang, langkah Avi langsung berbelok begitu mendapati Yuda yang lagi duduk sendirian di teras kos. Pemuda tersebut nampak asik bermain ponsel, begitu mengundang si koala buat dateng ngagetin.

Jalan ngendap ngendap, Avi hendak menggeplak kepala Yuda kalau aja pemuda tersebut gak berucap terlebih dahulu, "Kalau lo ngagetin, gue cipok lo."

Avi cuma gak tau, pas dia makan tadi, Yuda sibuk ngeliatin.

Mendadak cemberut karena rencananya gagal, yang lebih muda lantas memilih untuk duduk di sebelah Yuda, "Lagi ngapain lo"

Menunjukkan layar ponsel sekilas ke arah Avi, Yuda kemudian beralih untuk membalas pesan dari teman temannya, "Gue diajak turun tawuran."

Memang sedikit tidak ngotak, gara gara udah lama gak tawuran, anak anak STM dari sekolah Yuda jadi gabut. Mereka berencana buat nyari gara gara sama sekolah lain biar bisa tawuran nanti. Corona masalah belakangan lah, yang penting bisa baku hantam dulu.

"Lo mau ikutan?" Avi melontarkan tanya lengkap dengan alis bertaut bingung, sumpah, dia bener bener gak habis pikir ketika mendapati anggukan dari Yuda. Tuh anak bego atau gimana dah?

"Masih corona Yud, mending jangan deh, rawan ketangkep polisi."

Kalau nanti Yuda ngeyel dan tetep ikut tawuran, ketangkep terus viral di berita- Avi bakal ketawa paling kenceng sih.

Namun di luar dugaan, yang lebih tua justru ngehela nafas sekilas sebelum akhirnya memasukkan ponsel ke dalam saku celana.

"Yaudah deh, gue gak jadi turun kalau lo gak ngebolehin."

Mendengar jawaban barusan, mendadak Avi menjadi termenung dalam diam, sibuk memikirkan sesuatu yang tiba tiba terhubung bagaikan benang merah.

Mencoba nekat, mengalihkan pandangan ke samping, Avi pun menyuarakan rasa penasarannya.

"Yuda, lo suka sama gue ya?"

Sungguh, Avi gak punya niatan atau motif apapun, dia cuma refleks nanya dan pengen tau jawaban langsung dari Yuda. Masalahnya si manis gak mau terus menerka nerka, selama ini perlakuan Yuda ke dirinya kayak orang yang lagi jatuh cinta. Okelah, mungkin Avi yang kepedean, maka dari itu, ia memutuskan untuk meluruskan kesalahpahaman saat ini.

Alih alih jawaban yang berbelit atau alasan yang muter muter, Yuda justru mengakuinya dengan cukup mudah. Sembari menganggukkan kepala, sang dominan lantas membalas tatapan dari pemuda di sebelah, "Iya Vi, gue suka sama lo."

Beberapa detik berlalu, Avi masih belum memberi reaksi demi menunggu lanjutan dari ucapan Yuda sebelumnya. Bukannya gimana, tapi Avi tentu hafal sama sifat jahil yang remaja itu miliki. Bisa aja kan kalau sekarang dirinya cuma dikerjain.

Namun, gak peduli seberapa lama Avi diem, tatapan mata Yuda tetep gak berubah, terdapat keseriusan di dalamnya.

"Lo sendiri, gimana?"

Kini giliran Avi yang pusing mikirin jawaban. Namun alih alih memberi kepastian antara iya atau gak, sosok mungil tersebut justru dengan sengaja membuat pertanyaan Yuda menganggtung layaknya sempak basah di musim hujan.

"Ya menurut lo aja sih."

Yuda tentu gak mengharapkan kalimat itu. Hendak melontarkan pertanyaan lainnya, sayang sekali ucapan Yuda langsung terpotong karena Avi lebih dulu melanjutkan apa yang belum sempat ia selesaikan.

"Tapi mending lupain aja, mungkin kita gak bakal ketemu lagi habis ini."

Bukan tanpa alasan Avi membohongi perasaannya sendiri. Mereka baru merasakan yang namanya 'suka' tapi malah dipaksa berpisah. Rumahnya dan rumah Yuda cukup jauh, kalau mereka memutuskan untuk pacaran sekarang, mungkin semua gak akan berjalan semudah yang dibayangkan.

Jadi, daripada terlanjut terjebak nanti, mending mereka mengakhiri dan memulai sesuatu yang lebih pasti. Mungkin Avi atau Yuda akan bertemu dengan orang yang bisa menjamin perasaan mereka.

Mendengus pelan mendapati jawaban dari Avi, sama seperti apa yang Shaka lakukan, Yuda juga menganggukkan kepala. Dia gak berhak maksa.

Ya mau gimana lagi, lagipula perasaan ini masih tergolong baru, bukan hal yang sulit untuk menghapuskannya dari hati dan pikiran.

Sepertinya ini memang akhir yang harus mereka jalani. Gimana pun, besok adalah saat dimana mereka harus pulang ke rumah masing masing.

 Gimana pun, besok adalah saat dimana mereka harus pulang ke rumah masing masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continue



Tertanda, 07/02/2022

Bee, ngeledekin peliharaan yang dimarahin emak

Boarding House [Stray Kids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang