"Mommy?" Tepuk pelan Claude di perut Morie.
Morie terbangun dan terkejut, ternyata ia sama sekali tidak memakai baju nya sebelum tidur. Lebih terkejut nya lagi, Claude hanya memakai celana dalam di depan nya saat ini.
Tapi segera saja Morie menetralkan ekspresi nya lagi. "Ya sayang?"
"Aku mau mandi,"
Sial, Laura tidak memberi tahu nya bahwa Claude tidak bisa mandi sendiri. Kalau Morie memandikan Claude ia akan terangsang.
"Kau tidak bisa mandi sendiri sayang?"
"Bisa, tapi hari ini aku kepengen keramas Mommy. Aku takut sampo nya kena mata, nanti mata aku perih dan jadi warna merah."
Morie menghela nafas nya, "Baiklah... Tapi kapan pembantu akan datang?"
"Mereka sudah datang, ini sudah jam 1 siang... Mereka datang jam 10 Mommy." Jawab Claude tersenyum manis walau matanya masih sembab karena menangisi ibu nya.
Mendengar itu Morie menjadi khawatir tidak karuan. Ia takut pembantu nya masuk kamar Claude dan melihat mereka dengan keadaan setengah telanjang kemudian melaporkan nya kepada Laura. "Apa mereka masuk kamar mu Claude?" Morie bertanya, tapi tak ada jawaban. Wajah Claude juga berubah menjadi masam. "Apa aku salah? atau mereka masuk?"
"Tidak, mereka tidak masuk... aku mengunci kamar nya teman."
"Tunggu, kenapa kau memanggilku teman?"
"Kenapa? itu adil teman, kau tidak memanggil sayang tapi dengan nama... Claude, jadi aku memanggil mu teman."
"Sayang... kau suka di panggil sayang, hm? Tapi sayang itu pasaran, Mama mu juga memangil mu sayang. Bagaimana kalau Honey, itu juga panggilan sayang."
"Boleh Mommy! sekarang ayo kita mandi!"
"Sebentar, aku pakai baju ku dulu." Ucap Morie bangkit dan mengambil baju nya yang semalam ia lempar kemana saja kemudian memakai nya. Setelah itu baru ia mengikuti Claude berjalan masuk ke dalam kamar mandi. "Honey, aku akan mengeramasi mu saja ya... aku tak mungkin memandikan mu..."
Claude cemberut dengan pipi nya menggembung menatap Morie, "Kenapa Mommy?"
"Karena kau harus mandiri, sekarang ku tanya... umur mu berapa, honey?"
Claude sedikit berpikir dan tak lama ia menjawab, "Kata Mama umur ku 26."
"Kau sudah dewasa Claude, orang dewasa harus mandi sendiri. Bahkan aku yang masih 16 tahun bisa mandi sendiri." Kata Morie sembari mengusap rambut Claude lembut. "Kalau tidak bisa menyampo, aku akan mengajarkan nya."
Tapi tak ada respon setelah itu, Claude hanya diam menunggu Morie mengusap sampo ke rambut nya.
"Supaya tidak perih kena mata kau harus mendongak seperti ini," Morie mengangkat dagu Claude, "Nah habis itu kau putar sampo yang ditangan mu dengan air seperti ini," Contoh Morie kemudian menggosok sampo tadi ke rambut Claude. "Gosok sampai semua nya kena sabun, honey."
"Mommy," Panggil Claude di sela aktivitas Morie.
"Hm..." Jawab Morie.
"Apa itu arti mandiri?"
Astaga, Morie hanya bisa menghela nafas mendengar pertanyaan Claude itu. Apa Laura tak pernah menjelaskan ini? Oh ya, tentu saja sudah... tapi kan Claude kembali ke mental anak yang harus mendapatkan didikan supaya ia kembali seperti semula. "Honey... Mandiri itu semacam kata julukan bagus untuk orang yang melakukan semuanya sendiri. Contoh nya yang mencuci, mandi dan bekerja untuk menafkahi diri nya sendiri."
"Oke Mommy, sekarang mommy keluar aja... Aku mau kramas sendiri." Ucap Claude tiba-tiba berbalik menghadap Morie yang tadi nya berdiri menyampo rambut Claude yang sedang duduk.
Morie terkekeh, "Baiklah, aku akan menyiapkan baju mu di atas kasur. Pelan-pelan saat menyampo supaya tidak kena mata. Jangan lupa gosok gigimu..." Ucap nya kemudian dan keluar dari kamar mandi meninggalkan Claude yang sibuk menggosok kepala nya sendiri dengan sampo.
Setelah keluar ia berjalan ke arah ruangan khusus pakaian. Morie mengambil kaos tanpa lengan dan kemeja lengan pendek berwarna hitam. Kemudian celana nya, celana panjang yang juga berwarna hitam.
Tanpa menunggu lebih lama, Morie pergi ke kamar nya sendiri. Di luar kamar ia bertemu dengan seorang maid, maid nya bertanya apa Claude sudah bangun atau belum. Kalau sudah mereka harus turun untuk makan.
"Sudah bangun, tapi Claude nya masih mandi... aku juga belum mandi, nanti kalau sudah kami turun bersama." Setelah itu Morie pamit untuk masuk ke kamar nya. Ia harus mandi, karena keringat bekas semalam sangat lengket ditubuh nya.
&
Morie dan Claude kini sudah ada di meja makan untuk makan bersama. Menu nya cukup banyak untuk dimakan dua orang. Tak ada pembicaraan di antara mereka. Claude masih berpikir, bagaimana cara nya menjadi mandiri.
"Mommy, aku ingin jadi mandiri." Ucap Claude tiba-tiba.
Morie tersenyum dan mengusap rambut Claude lembut. "Baiklah, bagaimana kalau dimulai dengan menaruh piring mu sendiri di tempat cucu piring?"
"Oke, aku mau naruh piring ku sendiri."
Claude bangkit dan berjalan ke arah tempat cuci piring, ia menaruh bekas piring makan nya disana.
Sedangkan Morie membereskan bekas makan mereka.
"Jangan nona, biar saya saja." Ucap Maid mengambil alih piring kotor bekas makan nya yang hendak Morie bawa.
Hendak menjawab tapi teriakan Claude yang memanggil nya membuat Morie menutup mulut nya dan meiyakan nya saja. Ia harus naik keatas memberi minum obat pada Claude.
"Kalau begitu saya keatas ya..."
Morie menaiki tangga dan masuk kedalam kamar nya dulu. Ia mengambil obat dan pergi ke kamar Claude setelah nya.
Didalam kamar diliat nya Claude sedang mengambar di atas kasur nya. "Honey, ayo minum obat dulu." Ucap Morie memberikan air dan obat.
Claude menurut dan meminum obat itu di atas kasur, karena itu, obat tumpah dan mengotori kertas yang Claude gambar.
Di kertas itu Claude menggambar seorang wanita, wanita berbaju kupu-kupu, sayang nya wajah nya belum digambar. Hanya detail rambut rahang dan baju yang sudah di gambar.
"Ah, obat nya tumpah... maafkan aku mommy." Ucap Claude refleks bangkit dan turun dari kasur kemudian menutup obat sirup nya.
Morie hanya tersenyum dan mengusap rambut Claude dengan lembut, "Eishh,,, tak apa, akan aku ganti seprai nya."
Morie pun berjalan ke arah lemari dan mengambil seprai baru berwarna hitam kemudian mengganti nya.
"Mommy aku mau minum susu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Remaja pengasuh
Humor"Mommy, aku mau minum susu pakai cara rahasia..." Ucap Claude memeluk Morie dari belakang dengan suara yang cukup sensual dan itu mampu membuat bulu kuduk Morie berdiri.