Kali ini hanya ada mereka berdua, didalam kamar. Sangat hening, seperti hanya nafas mereka berdua lah yang berbunyi memenuhi kamar itu. Claude sedang diam, menatap pemandangan di jendela kamar. Sedangkan Morie duduk di sopa bingung harus bagaimana setelah ini. Claude sudah sembuh, ia berkata ia ingat semua nya. Ia harus bekerja dan segala macam hal kegiatan hari-hari nya yang sebelum sakit ia lakukan ia katakan dan harus melakukan nya.
"Aku sudah sembuh, setelah ini kau akan kemana?" Setelah hampir sejam an hening akhir nya Claude membuka suara.
Morie berdehem, "Pulang? kerumah ku." Jawab nya.
Mendengar itu Claude bangkit dan duduk di sopa di sebelah Morie. Ia tatap lekat-lekat mata Morie dan mendengus sebal.
"Bisakah kau tetap denganku?"
"Tapi kau sudah sembuh, untuk apa pengasuh?"
"Orang sembuh juga butuh pengasuh, yang setiap hari menyiapkan baju, dasi dan sarapan."
Morie berdecak, "Hei tuan... kurang apalagi pembantu mu dirumah sana."
Claude lagi-lagi menghembuskan nafas panjang nya, "Tetap saja berbeda! tidak ada yang menyajikan susu dengan cara rahasia!"
Perkataan Claude itu langsung di sambut pukulan kecil di tangan nya, "Kalau begitu sewa saja pelacur sana..."
"Kau kan sudah kusewa, sekarang mau kusewa seumur hidup..."
Morie terkekeh, "Sekarang tuan sinchan ini mau melamar ku? ingat, aku masih 16 tahun... dan juga belum lulus sekolah."
"Kenapa kalau umur 16 tahun? Sekarang kau berpikir kau masih remaja dengan semua hal yang kita lakukan sebelum nya? Bahkan kau mengajarkan hal-hal dewasa kepada tuan sinchan ini, mommy." Tekan Claude pada kata mommy, ia memajukan wajah nya sampai hidung nya dan hidung Morie bersentuhan. "Bodoh sekali remaja umur 16 tahun mengajarkan cara masturbasi kepada pria dewasa umur 26 tahun." Lanjutnya diakhiri kekehan.
Tiba-tiba Morie merasa sangat terintimidasi, seperti tercekik didalam hembusan nafas Claude yang semakin berat. Tak tahan Morie mencium nya. Ciuman panas dengan lidah yang bermain sensual sangat menggairahkan malam itu. Ditambah pemandangan yang juga indah nya menonton mereka sedang menikmati dunia nya sendiri.
Ketika berciuman Claude melucuti semua baju Morie kemudian baju nya, Claude menindih Morie masih di sopa itu juga. Ia melepas ciuman nya dan membuka kondom dengan gigi nya, entah dari mana kondom itu Morie tak ambil pusing. Langsung saja Claude pasang pada penis nya sendiri.
"Jangan tahan desahan mu malam ini Morie."
Setelah mengatakan itu Claude memasukkan penis nya dan menusuk nya dengan tempo lambat tetapi tetap sensual.
Desahan ringisan nikmat Morie memenuhi kamar itu ditambah suara acara tanam benih mereka membuat malam yang dingin menjadi panas.
"Nghhh,,," erangan nikmat dari Claude ketika penis nya benar-benar akan mencapai kenikmatan didalam sana.
Vagina Morie benar-benar berkedut menandakan ia akan cum sebentar lagi. Merasakan apa yang Morie rasakan, Claude semakin mempercepat tusukan nya pada lubang surga dunia milik nya itu.
"Nghhhh eum..." desah mereka bersama saat mencapai kenikmatan itu.
Claude merasa lemas, ia mengecup bibir Morie dan berkata, "I Love you..." Kemudian mencabut penis nya. Ia gendong Morie kearah kasur dan merebahkan nya disana. Hendak pergi ke kamar mandi, tangan nya ditahan Morie. "Sebentar, aku ingin membuang kondom ini,"
Mendengar itu Morie melepaskan tangan nya yang menahan Claude tadi. Claude pun berjalan ke arah kamar mandi, Morie bangkit dan mengikuti nya.
Di toilet ia lihat Claude melepas kondom itu di depan cermin dengan tatapan lurus pada cermin. Morie mendekap nya dari belakang dan berkata, "I love you too,"
Claude terkekeh dan membuang kondom itu, kemudian ia membalik badan nya dan menggendong Morie untuk duduk di atas wastafel.
"Sedetik aku merasa berdosa karena meniduri gadis di bawah umur, tapi mendengar ucapan mu tadi muncul kembali dikepala ku bahwa aku akan menidurimu semalaman."
"Lakukan saja, karena sudah mengambil keperawanan gadis ini kau boleh melakukan nya semalaman, tuan. Aku sudah jadi milikmu,"
Mendengar itu Claude mencium Morie dengan tangan kanan yang memelintir puting pink Morie. Ia menjeda ciuman nya sebentar dan mengecup puting Morie, "Bagaimana pun cara nya, ketika aku bangun tidur pagi ini aku ingin minum susu dengan cara rahasia."
"Kau akan mendapatkan nya tuan.."
Claude melanjutkan ciuman nya keleher turun ke belahan dada dan ke puting Morie yang di sebelah kanan. Ia jilat sensual memutar dan ia hisap keras kemudian. Sembari melakukan kegiatan itu tangan Claude membuka paha Morie dan mengusap Vagina Morie dari atas ke bawah.
Morie mendesah geli campur nafsu saat itu. Mungkin bermain di kamar mandi akan menjadi tempat favorit Morie.
"Aku bersumpah sampai mati hanya payudara ini yang akan ku hisap. Tidak ada payudara lain yang menggoda seperti ini bagiku,"
Morie tak menanggapi, ia sudah kepalang nafsu. Paha nya pun semakin mengapit jari Claude untuk semakin dalam memainkan Vagina nya.
"Nghhh, yah..." Desah Morie.
Claude melepaskan mulut nya dari payudara Morie dan turun keperut Morie sensual ia jilat sampai ke selangkangan Morie. Dari Ia rapatkan paha nya jadi kembali ia buka selangkangan nya. Disana Claude memainkan lidah nya berputar tepat di atas kloritis Morie.
Morie semakin bergairah dan akan mencapai pelepasan. Tapi Claude mengeluarkan lidah nya dan kembali membuka bungkus kondom. Ia pasang kondom itu di penis nya yang sudah menjulang minta di masukkan ke kandang nya. Ia kocok sebentar dan langsung ia masukkan. Kali ini ia tusuk dengan tempo cepat karena sudah kepalang nafsu.
Desahan mereka bersahutan di dalam kamar mandi itu. Tentu nya dengan ciuman panas mereka lakukan.
🎯🎯🎯Maaf baru up,
soal nya kemarin bingung cara masukkin gift kesini jadi kebablasan ga nulis-nulis. Jadi yang make ilustrasi kemarin aku tarik ya mohon maaf 😃
karna kebablasan ga nulis-nulis itu ide nya hilang dan aku mutusin buat akhirin ini. Mungkin kalo nanti idenya sama alur nya muncul dikepala saya nanti saya bakal lanjutin part 2 ❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Remaja pengasuh
Humor"Mommy, aku mau minum susu pakai cara rahasia..." Ucap Claude memeluk Morie dari belakang dengan suara yang cukup sensual dan itu mampu membuat bulu kuduk Morie berdiri.