12

84K 1.1K 30
                                    

"Kau sudah sembuh ya?" Tanya Morie pelan seperti gumanan.

"Hm? apa mommy, tidak kedengaran..."

"Tidak, tidak jadi..."

"Ohh..."

"Mau melakukan sesuatu besok? Setelah bibi dan keluarga nya pergi."

"Mau, hadiah natal ku..."

"Oh ya, hadiah natal mu. Besok setelah mereka pergi akan kuberi."

🧚🏻

Hari esok pun tiba, kini pukul sudah menunjukkan jam 11 siang. Pagi tadi sekitar jam 9... paman, bibi dan Alex pergi meninggalkan rumah Morie untuk kembali kerumah nya. Sekarang Morie tengah menyiapkan makan siang untuk diri nya dan Claude santap, tidak lebih, hanya membuat panas kembali sup rumput laut dan merebus 2 telur kemudian memasak nasi.

"Enak sekali, dingin-dingin makan sup."

Morie mengangguk setuju dengan apa yang dikatakan Claude. Kemudian mereka makan dengan diiringi candaan ringan sampai semua makanan telah habis disantap.

"Tetap disini apa pindah ke rumah mu?" Tanya Morie sembari membersihkan bekas piring makan mereka dengan Claude yang masih duduk di ruang tamu.

Claude berpikir sejenak sebelum membalas pertanyaan Morie. Ia suka disini tapi ia juga rindu dengan rumah besar nya. "Aku tidak tahu... Tapi mommy... mari melakukan hadiah natal ku disini." Tanpa aba-aba Claude mengangkat tubuh Morie dari belakang, tidak tahu sejak kapan ia sudah berdiri di belakang Morie.

Sebelum membawa Morie ke kamar, Claude mematikan keran dan berjalan ke arah pintu kemudian memutar kunci nya sembari masih menggendong Morie.

Sampai dikamar, dibaringkan nya Morie di atas kasur. "Sebenarnya aku belum siap... tidak ada kondom disini," ucap Morie.

"Sedikit service saja mommy,"

Claude melepaskan pakaian nya satu persatu, dilanjutkan melepaskan pakaian Morie. Sekarang mereka bugil berdua, Tanpa aba-aba Claude naik ke ranjang dan mengocok penis nya sendiri sembari terus menatap tubuh Morie. Kemudian tangan satu nya lagi ia gesek sensual dari atas ke bawah di Vagina Morie.

Sudah merasa cukup basah Claude berdiri dan menumpu badan nya diatas badan morie. Ia pegang penis nya dan digesekkan nya lah penis itu diatas vagina Morie.

Morie mendesah geli, "Honey..."

"Eum? Mommy... mari lakukan tanpa ada yang bicara. Hanya desahan, oke?"

Morie mengangguk tanda setuju, sedangkan penis Claude masih terus bersentuhan dengan rumah nya. Tempo gesekkan semakin cepat, Morie terus mendesah nikmat sembari meremas payudara nya sendiri.

Sedangkan Claude masin mencoba mengatur nafas nya, dan mencoba mendapat pelepasan.

"Eummhh, yeahh seperti itu honey..."

dan ya akhirnya pelepasan tiba. Claude turun dan merebahkan tubuh nya di sebelah Morie. Ditatap nya Morie yang masih mengatur nafas nya, sangat cantik. Kemudian tangan nya bergerak untuk melap keringat Morie. Morie mengganti arah nya dengan menghadap Claude kemudian dipeluk nya Claude.

"Kalau kau sudah sembuh ketakan padaku, nanti ku nikahi." Ucap pelan Morie dengan serak khas habis bersetubuh. Morie kira Claude tidak akan mendengar ucapan nya itu, nyata nya Claude diam-diam terkekeh mendengar pernyataan Morie itu.

"Mommy, ayo kita beli kondom dan pulang."


🎨

Mereka singgah ke supermarket di dekat komplek perumahan elite Claude. Disana Claude memilih banyak kondom yang menurutnya menarik, "Wah, rasa pisang... Coklat?! wahh, bisa dimakan kah mommy?"

"Tidak, bisa nya dijilat. Oh ya honey... Nanti kau ya yang bayar... ini ktp mu, tunjukkan ktp ini saat kasir memint kemudian ini ATM nya. Aku akan mencari pembalut dan beberapa cemilan, kalau sudah duluan saja ke mobil. Tunggu aku dimobil..."

Claude menurut dan berjalan ke kasir, sedangkan Morie masih berkeliling mencari bagian obat-obatan.

Dapat!

Akhirnya dapat juga bagian obat-obatan dan langsung ada obat nya didepan matanya.

"Tunggu, kalau aku membeli ini berarti aku memang siap memberikan keperawanan ku pada Claude yang masih sakit." Batin Morie.

"Tapi tetap saja, kalau ke bablasan bagaimana?" Lanjut Morie tidak membatin lagi.

Ia pun segera membayar obat itu dikasir dengan beberapa cemilan dan kebutuhan lain nya tentu nya dengan kartu yang di berikan Laura.

"Terimakasih telah berbelanja di supermarket kami."

Setelah itu langsung saja Morie mengangkut semua belanjaan nya dan pergi ke dalam mobil Claude.

"Tidak lupa coklat kan mommy?"

"Ya, aku beli banyak coklat."

Setelah itu langsung saja Morie menancap gas pergi ke rumah Claude yang jarak nya 7 meter dari supermarket.

Sampai dirumah jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Sudah tak ada maid dan lain lain nya disana. Paling-paling cuman satpam.

Mereka menaruh semua barang-barang itu diatas meja dekat pohon natal. Claude duduk di sopa diikuti Morie disebelah nya.

"Duduk diatas ku saja, mommy... sini," tepuk Claude di kedua paha nya.

Morie bangkit dan duduk di paha Claude tetapi menghadap Claude. Kemudian Claude mendekap nya dan mengecup bibir Morie. "Morie cantik..."

"Hey! kenapa morie?"

"Tidak, ingin saja..." Ucap Claude sedikit salah tingkah, ia juga bingung kenapa tiba-tiba ia memanggil Morie dengan nama nya.

Morie yang kelewat gemas mencubit pipi Claude. Claude memang berumur 26, tapi wajah baby face nya membuat Claude masih seperti remaja umuran Morie. Apalagi kalau ia memakai baju konyol nya.

"Wajah mu merah! hahaha lucu sekali..." Dengan perkataan Morie itu, wajah Claude yang sudah merah jadi tambah merah.

Claude menunduk dengan senyum yang masih dicoba ditahan nya. Sedangkan Morie masih tertawa gemas melihat ekspresi Claude itu.

"Mommy... berhenti..." ucap Claude masih menunduk. Kemudian ia mendongak dan mengeratkan dekapan nya di pinggang Morie. "Mommy, beherhenti atau aku," Tanpa aba-aba Claude mencium Morie dengan lembut.

Kemudian keadaan sekarang menjadi terbalik, Morie yang memerah dan degup jantung nya sekarang seperti tidak beraturan, mata nya membelak dan waktu sekarang seperti membeku. Ia tidak membalas ciuman Claude, takut jantung nya meledak.

Claude melepas ciuman itu dan terkekeh, "Satu banding satu! Mommy memerah hahaha! Mau jadi siluman tomat, ya?"

"Dasar kau! Nanti kubalas lihat saja!"

"Dengar ya mommy... balas dendam itu tidak boleh, kata mama itu perbuatan jahat."

"Tapi baru tadi kau balas dendam..." Claude terkekeh lagi, makin kencang. "Anak nakal..."

"Nakal-nakal begini tapi mommy suka kan?"

Deg!

"Maksudmu?"

"Iya suka... itu lho... yang mau nikah itu lho..."

"Ha?"

"Ish! pokok nya itu. Sekarang ayo lakukan hadiah ku."

Claude memulai aksi ny dengan melumat pelan bibir Morie kemudian melepas kaos yang dipakai nya tak lupa bra nya juga. Kemudian di raih nya pinggang Morie dan ia gendong ala koala untuk membawa nya kedalam kamar.

Sampai dikamar direbahkan nya tubuh Morie di atas ranjang dan segera saja ia membuka semua baju nya dan celana Morie kemudian celana dalam nya.

Remaja pengasuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang