14

85.7K 1.1K 24
                                    

Besok nya Morie menelpon dokter untuk melakukan pemeriksaan pada Claude.

"Kau sedang memikirkan apa?" Tanya dokter pada Claude.

Claude bengong sejenak dan kemudian menjawab, "Aku memikirkan dokter..."

Dokter mengangguk dan kembali bertanya, "Suasan hatimu? misalnya kau lagi ingin makan es krim atau dan lain-lain, kemudian misal nya lagi kau ingin melakukan sesuatu? Seperti jalan-jalan ke taman?"

Tanpa berpikir panjang seperti sebelum nya Claude menjawab, "Aku ingin jalan-jalan ke tempat yang jauh dengan mommy."

Sesi pertanyaan berakhir, dokter mengatakan Claude sudah hampir sembuh. Hanya saja ia perlu sedikit waktu untuk mengingat apa yang ia ingat saat dewasa, seperti pekerjaan kantor nya, hobi nya dan hal-hal apa yang biasa ia lakukan. Sebelum nya juga Morie mengatakan, ketika natal dan sebelumnya Claude tak pernah minum obat. Saat itu dokter bingung dan heran kenapa ia sembuh, lalu Morie mengatakan ia banyak melakukan kegiatan seksual bersama Claude. Mendengar itu dokter hanya menganggapi nya dengan tertawa dan tersenyum nakal lalu pamit pulang.

Sekarang Morie akan mengajarkan hal-hal dewasa lain nya selain yang berhubungan seksual. Malam ini, ia akan membawa Claude ke club malam dan minum-minum sampai pagi disana.

Morie tersenyum, memikirkan kalau rencana nya berhasil akan se seksi apa Claude saat mabuk. "Are you ready, Claude?" Ucap Morie sembari menatap Claude dan menaruh kedua tangan nya melingkari leher Claude.

"Maksud mommy?" Terlihat raut wajah Claude yang bingung apa yang dimaksud Morie.

Morie berdecak, "Katanya kau mau pergi ke tempat yang jauh... Mau ikut tidak?"

"Tentu saja mau!"

"Yasudah ikut aku untuk memilih baju untuk mu."

Morie memilihkan Claude celana jeans dengan kaos putih dipadukan jaket kulit yang sangat pas untuk proposi tubuh Claude. Ditambah dengan beberapa aksesoris seperti kalung dengan satu cincin yang ia pasangkan di jari manis Claude. Supaya orang mengira Claude adalah pria yang sudah menikah.

"Kemana si, Mommy?"

"Ke Jeju, aku sudah menyewa villa yang pemandangan nya mengarah langsung ke laut,"

"Woah! Pasti menyenangkan melakukan itu saat melihat matahari terbenam." Kekeh Claude dengan tatapan nakal khas nya.

Morie mendengus, "Ish! dasar mesum," Kemudian ia menyiapkan koper dan memasukkan beberapa baju Claude disana.

"Piyama sinchan ku juga masukkan! aku tidak bisa tidur kalau tidak pakai piyama sinchan ku, mommy..." Mendengar itu Morie menatap heran Claude dan tetap memasukkan tiga set piyama sinchan dengan beda warna punya Claude. "Oh, mommy... Jangan lupa juga topi pantai!"

"Ck, kau kira ini musim panas!? Disana pasti bersalju, untuk apa topi pantai?" Decak Morie kemudian juga memasukkan 2 syal warna merah dan hitam. "Apa lagi ya? Oh ya! mantel, kau akan beku tanpa mantel."

"Tolong masukkan satu jaket kesayangan ku juga, mommy. Jaket doraemon..." Cengir nya lagi.

Koper Claude sudah siap, koper Morie pun juga. Jadi sekarang mereka sedang menuju bandara dengan taxi. Supir libur, karena Claude juga sedang liburan, semua pembantu libur kecuali satpam yang akan menjaga rumah nya.

Sampai di bandara, mereka tinggal masuk pesawat karena tiket yang Morie pesan adalah kelas bisnis VIP.

"Claude..."

"Hm?"

"Kau pernah naik pesawat tidak sebelum nya?"

"Tentu pernah, tapi aku tidak terlalu ingat... Hanya seperti aku sudah pernah menaiki nya."

"Kalau begitu kau punya teman seperantara tidak?"

"Kenapa Mommy tiba-tiba bertanya seperti detektif saja." Claude mengerutkan kening nya dan menatap Morie dengan menyipitkan matanya.

Morie membelak rada terkejut dan deg-degan ditatap seperti itu oleh Claude, "Ayolah, honey... hanya penasaran, kau punya tidak?"

"Sepertnya punya, tidak ingat... Kalau tidak salah aku punya teman, eum apaya? Tapi aku ingat namanya Abercio dan Lucas. Aku tidak ingat mommy..." Sangat terlihat lekuk wajah Claude seperti berusaha keras untuk mengingat sesutu.

"Jangan dipaksakan, yang penting kan kau punya teman."

Pesawat mendarat dengan selamat, Claude dan  Morie langsung pergi ke villa setelah membeli makanan untuk mereka makan saat sampai di villa nanti. Sampai di villa Morie menaruh koper kedalam kamar. Kamar nya ada dua, tapi hanya kamar utama lah yang pemandangan nya langsung mengarah kelaut.

"Indah nya..." Ucap Claude kemudian menarik tangan Morie yang sedang membereskan baju mereka untuk duduk di pangkuan nya. Kemudian ia dekap pinggang Morie.

"Aku sedang tidak ingin melakukan itu..."

"Tidak, mommy... aku hanya ingin memberi tahumu, aku sudah ingat dengan teman-teman ku... Aber dan Lucas, kami teman dari SMP. Aku juga ingat saat kami pergi berlibur ke jeju juga."

"Apa kau ingat hal selain itu?"

"Tidak."

"Sebenarnya malam ini kita akan dapat tamu, mungkin tamu itu akan membuat mu mengingat semua nya, honey..." Ucap Morie sambil membelai lembut rahang Claude masih dengan posisi yang tadi.

Claude mengangguk, "Mommy ayo ciuman..."

       ☀️

Malam tiba, Claude dan Morie sudah siap untuk menjamu tamu yang sebentar lagi akan datang itu. Di meja ruang tamu sudah ada 2 botol wine dengan beberapa cemilan yang masih panas.

Bel berbunyi, Morie bangkit dan pergi untuk membukakan pintu. "Selamat datang..." sambut hangat Morie.

Kedua tamu itu masuk dan duduk di sebelah Claude. "Lama sekali sejak terakhir kali kita bertemu, Claude." Ucap nya.

"Aber!" Ucap Claude memeluk kedua leher teman nya yang duduk dikiri kanan nya. "Aber kau makin-makin ya. Kau juga Lucas, sejak kapan kau jadi tinggi?"

"Haha! kau juga, sombong sekali tidak ada kabar" Balas Lucas.

"Aku sibuk menyusun puzzle, leggo dan menonton sinchan." Ucap Claude sambil tertawa absurd setelah nya. Kemudian ia izin sebentar ke toilet katanya ingin buang air kecil.

Lucas dan Abercio saling tatap kemudian sama-sama menatap Morie setelah nya.

"Ya begitulah, aku masih bingung juga. Jadi kumohon bantu lah untuk membuat ia sembuh..." Ucap Morie kemudian menuang wine ke gelas Yang ada didepan nya.

"Claude tidak kuat minum, beri dia dua gelas wine. Langsung mabuk..." Ucap Aber disetujui Lucas.

"Coba buat Claude mabuk, Claude punya kebiasaan mabuk yaitu selalu mengingat memori masa lalu. Mungkin dengan itu bisa membantu menyembuhkan nya." Tambah Lucas.

Setelah itu Claude datang dan kembali duduk diantara Aber dan Lucas. Morie menuang wine nya ke gelas para tamu juga gelas nya dan Claude. "Mari bersulang..." Ucap Morie memulai dengan mengangkat gelas nya, diikuti oleh Aber, Lucas dan Claude.

"Cheers," Ucap mereka bersamaan.

Claude terpukau setelah meminum wine itu, "Woah, aku sudah melihat nya di film... ternyata begini rasa wine, tidak asing tapi aku baru saja mencoba nya..." Ucap nya setelah nya.

"Ah menyedihkan kau tidak ingat ketika kau lelah dengan pekerjaan mu, kau selalu datang ke apartment ku untuk minum-minum." Ucap Lucas dengan raut yang disedih-sedihkan.

Aber menambahi, "Juga waktu itu kau minum alkohol pertama mu bersama ku kan? pulang les saat kelas tujuh..."

Mendengar nya Morie membuat Claude minum lagi, sampai tiga kali tegukan. "Ah, begitu rupanya... aku pria dewasa kan, Morie?"

Remaja pengasuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang