"Claude..." Ucap Morie ketika Claude sibuk menelanjangi dirinya sendiri. Hanya dibalas deheman oleh Claude, "Kau benar-benar akan memasukkan nya?"
"Mommy mau?"
Pertanyaan bodoh apa itu, kalaupun tidak sudah pasti Morie tidak akan ada disini malam ini. Ia hanya ragu, karena setelah melakukkan itu Morie tidak akan perawan lagi dan juga faktanya kondom hanya 70% membantu untuk tidak hamil. Tapi kalaupun hamil juga Morie tak akan menyesal karena Claude tampan dan kaya, ia hanya harus memikirkan bagaimana reaksi bibi nya kalau tahu ia hamil diusia 16 tahun.
"Pelan-pelan tapi nya..."
Claude tersenyum miring dan berjalan ke atas ranjang, "Kalau dengan tempo cepat?"
"Ini pertama kali bagiku, honey. Tak peduli ketika kau masih waras kau sudah melakukan nya berapa kali."
"Maksud mommy?"
"Abaikan,"
Claude merebahkan dirinya menghadadap Morie tangan tangan kiri yang menumpu kepala nya. Kumudian tangan kanan nya mulai memainkan Vagina Morie, "Janji pelan-pelan..."
"Kau benar akan memasukkan nya?"
"Tentu saja..."
Tempo jari Claude di vagina Morie makin cepat, Morie meremas seprai dan menutup matanya ketika akan mendapatkan pelepasan. "Ahhhnggg, yeah sedikit lagi.... ngghhh"
Akhirnya ia mendapat pelepasan nya, saat nya ronde 1 dimulai.
Morie memejamkan matanya menikmati sensasi lemas sehabis pelepasan. Sedangkan Claude mulai mengocok penis nya sendiri supaya tegak sempurna untuk masuk ke dalam vagina Morie.
Setelah mengacung, Claude memasang kondom rasa coklat. Tak tahu bagaimana merasakan nya, Claude suka cokelat jadi ia memasang rasa cokelat.
"Bolehkah untuk malam ini tidak ada panggilan mommy?" Tanya Claude menumpu tangan nya sebelum bergerak menindih Morie.
Morie membuka matanya dan menatap mata Claude dalam, "Ya... boleh."
Claude tersenyum dan mencium kening Morie, setelah itu ia masukkan penis nya perlahan-lahan ke vagina Morie.
Morie mendengus perih seakan paku lah yang tengah menyodok vagina nya.
"Pelan-pelan, claude..."
Claude mulai menggerakkan tubuh nya turun naik dengan pelan, sedangkan Morie menutup matanya menahan perih. Pedahal darah nya sama sekali belum keluar. Kemudian tempo menjadi sedang dan keringat mulai bercucuran di kening Morie, setelah itu terasa darah keperawanan Morie mulai keluar sedikit demi sedikit.
Claude berhenti, sedikit bingung dan takut. "Sakit ya?"
"Sedikit, teruskan..."
"Benar tidak apa-apa kalau aku melanjutkan?"
"Benar..."
Claude mulai melanjutkan kegiatan nya dengan lembut dan sangat manis dilihat dari bawah, hanya Morie yang tahu ekspresi manis Claude saat ini.
Claude tersenyum manis menatap Morie yang ada di bawah nya kemudian ia kecup kening Morie lembut.
"Cepatkan tempo nya," Ucap Morie tapi dengan tersipu malu. Bukan gayanya main lembut.
Claude mulai mempercepat tempo, "Kau yakin?"
"Ya, sudah sedikit tidak sakit lagi."
Claude semakin mempercepat tusukan nya pada vagina Morie sampai ranjang nya bergoyang sedikit.
Sebentar lagi mereka berdua akan mendapatkan itu, dan ya sedikit lagi. Deru nafas mereka berdua tidak lagi bisa diatur ketika mendapat pelepasan ronde satu itu.
Claude tersenyum diatas Morie dan melepaskan tautan alat vital mereka. Ia mulai berbaring disebelah Morie dan memeluk nya sembari mencium pipi kanan Morie dari samping. Sedangkan Morie masih mengatur nafas nya dan merasakan nikmat luar biasa dari pada kegiatan masturbasi yang sering ia lakukan. Catat, hari ini 11 maret 2023 Morie sudah tidak lagi perawan. Claude melepaskan ciuman nya pada pipi Morie dan berbisik sensual di telinga Morie, "Sayang... Sebelum ronde kedua aku mau menyusu."
Entah kenapa mendengar itu bulu kuduk Morie langsung berdiri, bukan karena horor atau takut tapi rasa sensual nya begitu mencekat. "Sayang?" tanya Morie melirik Claude.
Claude berdehem dan menenggelamkan jidat nya di leher Morie dengan hidung yang terus mengendus mencium bau elegant tubuh Morie. "Hm? kita sudah melakukan ini, sangat tidak wajar kalau kita tidak berpacaran." ucap Claude dengan suara serak berat nikmat habis bercinta.
"Kau seperti pria dewasa saja, honey."
"Aku memang dewasa,"
"Tunggu? kau sembuh?!" Tiba-tiba Morie bangkit dan menepuk-nepuk pipi Claude, "Ya tuhan, kau sembuh ya?... Aku tahu aku adalah pengasuh terbaik..." Bangga Morie kemudian mengecup bibir Claude.
Claude ikut bangkit dan memeluk Morie, "Aku tidak tahu..." dan mulai menggelitik badan belakang Morie sampai Morie mengangkat bahu nya kembali merasakan sensasi sensul tadi.
"Maksud mu?"
"Mungkin aku akan sembuh bila melakukan itu lagi."
Morie memundurkan badan Claude dan mencium nya. Claude merebahkan tubuh nya diikuti Morie yang mulai naik keatas Claude. Ia mencium pipi sampai keleher Claude, Kemudian mencoba memasukkan penis Claude kedalam vagina nya sendiri. Merek sama-sama mendesah saat kembali tertaut, Morie memulai aksi nya dengan terus menggoyangkan pinggul nya dengan tangan Clude yang terus memelintir puting Morie.
"Ya terus seperti itu sayang, nikmat sekali..."
Morie mulai merendahkan tubuh nya dan menyatukan payudaranya dengan dada Claude. Ia mencium Claude sembari terus menggoyangkan pinggul nya. Tangan Claude pun kini sudah naik meremas kedua pantat Morie yang kalau di lihat-lihat montok juga.
Morie melepas ciuman nya dan menatap sayu Claude, "Bagaimana ini, kalau aku terus berada didekat mu bisa-bisa kita melakukan nya tiap hari."
"Tak apa, aku menyukai mu yang nafsu seperti ini. I love you, sayang..." Ucap Claude semakin membuat Morie mempercepat goyangan pinggul nya.
Saat-saat pelepasan kedua mereka mendesah dan ya mereka sama-sama keluar tanpa kondom. Morie langsung lemas diatas tubuh Claude tanpa melepaskan kedua organ vital mereka ia memejamkan matanya.
"Lepaskan dulu, kau bisa hamil anak SMA." Ucap Claude sebelum mengigit iseng leher Morie.
Morie berteriak kesakitan dan bangkit melepaskan tautan mereka. "Kau berkata seperti itu karena kalau aku hamil kau tak akan tanggung jawab kan?"
Claude terkekeh, "Bukan begitu, kau masih terlalu muda untuk hamil, sayang... Juga kau masih sekolah."
Morie tidak menanggapi ucapan Claude itu dan pergi ke Wc. Ia hanya ingin membersihkan sperma Claude yang berhamburan diatas vagina nya. Terasa tangan besar terlingkar dipinggang nya, siapa lagi kalau bukan Claude yang melingkarkan tangan nya.
"Yah... marah ya? bukan, bukan seperti itu maksudku... aku hanya tak ingin kau putus sekolah karna hamil anakku dan melahirkan diumur 16 tahun itu besar resiko nya."
Morie terkekeh, "Siapa juga yang mau melahirkan anak mu, aku kesini untuk membersihkan kecebong mu, huh."
Claude mulai menaikkan tanggan nya di kedua payudara Morie dan meremas nya dari belakang. "Oh begitu ya? kau tak mau melahirkan anak ku ya?"
"Hey pasang kondom dulu kalau mau menghukum ku." Cegat Morie.
Dibalas dengan gesekan penis Claude tepat dibawah pantat Morie. "Licinkan?"
Morie menyalakan shower dan mereka berdua terguyur air dingin saat itu. Claude memasukkan penis nya di lubang Belakang Morie. Morie menunggingkan pantat nya dengan posisi tangan kiri Claude yang berada di payudara sebelah kiri Morie dan tangan kanan nya yang berada di pinggang ramping Morie.
Claude mulai menggerakkan penis nya maju mundur, terdengar suara penyatuan mereka yang menggema dikamar mandi itu bersama desahan dan air shower.
Komen dong kalian baca ini sambil masturbasi kah atau gmn wkwk
Next kalo ada adegan itu nya aku bakal nambahin visualisasi nya, setuju ngak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Remaja pengasuh
Humor"Mommy, aku mau minum susu pakai cara rahasia..." Ucap Claude memeluk Morie dari belakang dengan suara yang cukup sensual dan itu mampu membuat bulu kuduk Morie berdiri.