Hyunjin & You 🔞

F*ckmily ( 4 )

Hyunjin Pov.

Panggilan telepon ke sekian masuk dari orang yang sama ke ponselku,dia salah satu yang aku blacklist dalam hati dan aku berusaha jauh darinya.

Kelakuannya yang tidak pasti dan cenderung aneh menjadi dasar dari sikapku,tidak ku ingkari jika dia sedang benar maka dia berhati lembut dan baik.

Tapi jika sikap aneh sedang menghinggapinya,dia lebih mirip dengan dakjal dalam wujud yang bisa di lihat dan berkomunikasi.

Aku mulai jengah,jadi dengan terpaksa aku keluar dari ruangan kerjaku dan menerima panggilan telepon itu.

Ibu tiriku yang menelpon,aku berdiri di depan tembok yang tempatnya sepi dan hening.

"Halo"

"Hyunjin,apa kau sedang memiliki uang simpanan?"

Ha?pinjam uang?apa aku terlihat sebagai orang berduit?

Aku saja makan apa adanya,kadang memilih membeli bensin dan hanya makan kuaci yang tersedia di ruang tamu kantor sebagai ganjal.

"Buat apa ya Tante?"

"Y/n"

"Y/n?memangnya kenapa dengan adikku?"

Mereka satu kota,ini aneh.apa ada yang terjadi dengan y/n?

"Kau belum tau ya?"

"Kenapa Tante?"

"Jadi..dari satu bulan yang lalu dia sudah di pecat,dia hanya punya uang untuk bertahan di bulan kemarin dan bulan ini..kalau akhir bulan ini dia tidak punya uang untuk bayar kamarnya ya dia terpaksa harus keluar"

"Hah??!!"

"Iya Hyunjin,dia bilang sendiri sama Tante ternyata dia belum bilang siapa-siapa ya"

"I..ya Tante,katanya dia ada kerjaan makanya harus kembali kemarin ini"

"Kalau Hyunjin ada uang ya tolong di bantu adiknya,di kirim untuk sewa kamar dan makan atau di ajak pulang kan tinggal berdua lebih baik apalagi kalian kembar dan..sekarang kan harus menjaga satu sama lain"

"Tante ini benar y/n bilang sama Tante kalau dia bisa di usir kalau tidak punya uang untuk bayar kamar?"

"Iya makanya Tante telepon Hyunjin daritadi,Tante sengaja telepon supaya jelas"

**

"Kenapa kau berbohong padaku?"

"Bohong apa?"

"Apa kau masih anggap aku ini Kakakmu?"

"Kau bicara apa sih Kak?"

"Jujur.."

"Jujur apa?"

"Jangan buat aku marah y/n"

Nada suaraku meninggi,dia masih saja tidak mau mengatakan keadaannya di sana.

"Kak..Kakak kenapa?"

"Bilang apa sama Tante (name)?"

"Aku?bilang apa?"

"Kalau aku tutup telepon ini seumur hidup tidak perlu bicara lagi denganku..katakan dengan jelas apa yang kau sembunyikan dariku"

"Kak.."

Suara y/n bergetar,ku dengar suara tangisnya.

"Maaf"

"Maaf?"

"Maaf..aku tidak tega mengatakan itu ke Kakak,lima hari sebelum Papa masuk Rumah Sakit sebenarnya aku di keluarkan dengan alasan...yang tidak jelas..aku"