Seungmin duduk di depanku,kami makan siang sama-sama.
Sera tidak jadi datang tapi mengirim kami masakan buatannya,lama sekali aku dan Seungmin tidak makan masakan rumah.
Aku menyuap makanan ke mulutku,mataku berkaca-kaca karena rasanya mirip buatan Mama.
"Kau kenapa?"tanya Seungmin.
"Cobalah"
Seungmin melepas kacamatanya,mengusap wajah lalu menyuap makanan.
"Hh..enak"kata Seungmin.
"Apa kau ingat rasa ini?"
"Maksudnya?"tanya Seungmin.
"Rasanya mirip buatan Mama kan?"
Seungmin menyuap lagi makanan ke mulutnya,mengunyahnya dan menatapku.
Kami berdua bertatapan,tersenyum tipis karena rasa getir di hati masing-masing.
"Ku dengar kau merenovasi unitmu?"tanya Seungmin.
"Hmm"
"Mau di buat seperti apalagi?kau tidak serius kan merubah semua dinding jadi kaca?orang itu butuh privacy,teman-temanmu kan kadang datang ke sana"kata Seungmin.
"Bukan,aku hanya merubah beberapa penemapatan barang juga membongkar dinding supaya bisa menambah lemari"
"Buat?"tanya Seungmin.
"Hyunjin mengajakku tinggal bersama"
"Ha?lalu dia tinggal di tempatmu?apa dia tidak bisa membeli rumah atau sejenisnya bukan malah menumpang tinggal"kata Seungmin.
"Aku yang memberinya usul,lagipula kami sibuk..percuma kalau menempati tempat baru.sejak Sera menikah saja rumah sudah jarang ada yang tinggal"
"Bukan begitu,tapi dia kan akan menikah denganmu..jadi dia harua memberimu tenpat tinggal yang layak"kata Seungmin.
"Baru saja pertemuan keluarga,entah kapan tanggal pernikahannya"
"Lalu kenapa tinggal bersama?"tanya Seungmin.
"Dia bilang supaya saling mengenal dan kalau mengurus pernikahan lebih mudah"
"Kau percaya?"tanya Seungmin.
Aku terdiam,Seungmin menatapku.
"Apa kau menyukainya?"tanya Seungmin.
"Aku.."
Bagaimana ya perasaanku ke Hyunjin?terkadang aku merindukannya,tapi kalau cinta sepertinya belum.
"Papa sudah bicara denganku,kalau kau tidak mau menikahi dia..batalkan saja tidak apa-apa"kata Seungmin.
"Janji adalah janji,kalau tidak ada bantuan dari mereka mungkin aku sudah mati"
"Hus!"seru Seungmin.
"Aku tidak keberatan,yang berlalu biar berlalu..lagipula yang membuat janji kan Mama.siapa tau Mama sedang menunggu janjinya di tepati olehku"
**
Aku membaca laporan yang baru saja masuk ke emailku,ponselku bergetar karena panggilan masuk.
"Felix?"
Aku membalik ponselku,aku tidak ingin berurusan dengan dia.
Buat apa dia menelponku?mau kritik atau malah memamerkan hubungannya?
Ku hela nafas beratku,membuang dumelanku tentang Felix dan kembali mengurus kerjaanku.
**
Hampir seratus kali Felix menelponku,dia juga mengirim ratusan pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyunjin & You 🔞
Fanfictionsegala problematika Hyunjin dan kamu ( degupan jantungnya ) Yang mengandung NC di kasih tanda 🔞