Declaration of love

1.7K 147 2
                                    

Matahari yang terik tak menyurutkan semangat Sakura untuk menyelesaikan tugas-tugas kampusnya. Pasalnya semenjak dua hari yang lalu,ia belum mengerjakan satu pun dikarenakan tubuhnya yang kurang vit. Memang tidak sampai flu atau demam,namun cukup membuatnya kelelahan sepanjang hari.

Selang beberapa waktu,sebuah gelas berisi susu dingin yang segar dijulurkan kepada Sakura. Ia tak perlu bersusah-susah menebak siapa gerangan yang memberikannya,karena sudah pasti pelakunya adalah Sasuke. Pemuda yang belakangan ini sangat protective kepadanya dengan alasan rasa tanggung jawab

"Ambil ini,kepalamu bisa pecah jika terus menatap ke layar tanpa minum apapun"ujar Sasuke tak lama setelah gelas itu berada di tangan yang seharusnya

"Hm"Sakura tak perlu untuk berterima kasih,toh alasan pemuda ini karena ingin menebus kesalahannya kan?

"Masih banyak?"tanya Sasuke sambil menatap ke layar laptop

"Ya"jawab Sakura singkat

"Perlu bantuan?"Sasuke bertanya lagi

"Tidak perlu,aku bisa sendiri"tolak Sakura,bagaimana pun ia masih punya malu untuk tidak memanfaatkan pemuda itu. Lagipula ia tidak yakin jika Sasuke bisa menyelesaikan laporan ini,mereka saja berbeda jurusan

"Jangan meragukanku"ujar Sasuke seakan bisa membawa fikiran Sakura

"Tidak,hanya tidak ingin merepotkan"elak Sakura

"Tidak sama sekali"ujar Sasuke lagi,ia masih setia menandang layar laptop didepannya

"Memangnya kau tidak ada kerjaan lain?"tanya Sakura heran,pasalnya setiap hari Sasuke selalu datang kesini. Bukan untuk menemui Karin,tapi hanya untuk menemaninya saja. Bahkan terkadang pemuda itu hanya duduk dan menatapnya tanpa melakukan apapun. Sasuke tak terlihat seperti pemuda pada umumnya,dimana jika pemuda pada umumnya menghabiskan waktu dengan bersenang-senang. Berbeda dengan Sasuke yang justru terlihat lebih serius dengan pendidikannya,walaupun dalam beberapa hal ia terlihat santai seperti sekarang ini

"Ada"jawab Sasuke,kini ia sudah berpindah tempat ke kursi disamping Sakura

"Lalu kenapa masih disini?"tanya Sakura

"Sebenarnya sudah ku kerjakan,tinggal sedikit lagi"Sasuke memposisikan dirinya menghadap ke samping

"Kenapa tidak dilanjut?"tanya Sakura lagi,ia merasa penasaran dengan jalan fikiran Sasuke. Jika memang tugasnya tinggal sedikit,bukannya lebih baik jika segera diselesaikan? sebelum tugasnya kembali menumpuk

"Ada tugas yang lebih penting"jawab Sasuke

"Apa?"Sakura mendekatkan wajahnya saking penasaran dengan jawaban Sasuke

"Kau ingin tahu?"kini balik Sasuke yang mengajukan pertanyaan

"Ya"jawab Sakura cepat

"Apa yang akan ku dapat jika memberitahumu?"tanya Sasuke sambil menaikkan alisnya

"Ck,pelit sekali"cibir Sakura saat mendapat jawaban tak terduga seperti itu

"Kau"Sasuke mengatakannya tiba-tiba,dan jawabannya terkesan ambigu ditelinga Sakura.

"Hah?apa?"tanya Sakura ragu,ia takut salah dengar

"Menemanimu lebih penting dari tugas lainnya"ujar Sasuke dengan santainya

"Sangat tidak masuk diakal"ujar Sakura,namun dalam hatinya ia memekik senang karena rayuan Sasuke

"Apa kau juga tidak akan percaya jika ku katakan bahwa aku mencintaimu?"sontak sakura menoleh karena perkataan pemuda itu

"Kau tidak percaya?"tanya Sasuke seakan mengerti ekspresi diwajah gadis itu

"A-aku,kau----"Sakura merutuki salah tingkahnya yang tidak tepat waktu

"Aku tahu ini memang sulit dipahami,karena sejujurnya aku sendiri juga tak percaya. Tapi,kau harus tahu kalau aku benar-benar mencintaimu"ujar Sasuke berusaha menjelaskan perasaannya

"Aku tak memintamu menjawab,aku hanya sekedar mengungkapkan saja"setelah perkataan Sasuke,keduanya kini terdiam

"_"

"_"

"Dan kalau kau mau,kau bisa menjadi kekasihku mulai saat ini"tawar Sasuke,matanya menatap tepat pada 'emerald ' gadis didepannya




UnconditionallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang