Reception

1.1K 93 0
                                    

Malam telah menunjukkan pukul 01.00, namun kedua anak manusia dalam kamar itu belum juga tertidur. Rasa aneh menjalar dalam tubuh keduanya

Sasuke yang memang sudah tak tahan akan situasi seperti ini akhirnya memilih untuk memulai pembicaraan

"Kenapa kau belum tidur?"tanyanya

"Kau sendiri, kenapa terlihat gelisah?"Sakura tak ada niatan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan padanya

"Entahlah, rasanya aneh mengingat kita sudah menikah namun belum melakukan apa yang harus dilakukan"jawab Sasuke jujur

"Memangnya apa?"tanya Sakura pelan, bohong jika ia tidak merasa aneh. Namun saat ini, trauma akan sentuhan kasar Sasuke pada dirinya lebih mendominasi

"Maaf, tak seharusnya aku membahas hal seperti ini"ujar Sasuke merasa bersalah, jujur saja ia memang hampir melupakan perlakuan jahatnya pada Sakura dulu, namun melihat gadis itu sedikit ketakutan sekarang membuatnya kembali tersadar. Bahwa ia sendirilah yang membuat semuanya menjadi kacau

"Lupakan, jangan membuatku kembali mengingat semua kejadian buruk itu"ujar Sakura pelan

"Hm,maaf. Aku tidak mengungkitnya lagi"ujar Sasuke

"Kalau begitu, ayo tidur"ajak Sakura setelah merasa tak ada lagi yang harus di bahas

"Tidur duluan saja, aku mau ke kamar mandi sebentar"tolak Sasuke lembut, tak ingin menyinggung perasaan istrinya

"Hm,matikan lampunya kalau sudah"itu adalah kata terakhir yang terkeluar dari mulut Sakura, karena tak lama kemudian ia sudah terlelap nyenyak

●●●

Sasuke memjamkan matanya saat kocokan tangannya semakin cepat. Sudah satu jam berlalu namun ia belum juga sampai pada pelepasannya. Jangan heran kenapa 'bendanya' bisa sampai setegang ini, semua itu dikarenakan oleh istrinya yang memakai dress tidur yang lumayan tipis sehingga bisa memperlihatkan lekuk tubuh indah yang istrinya miliki. Belum lagi bayangan persetubuhannya beberapa bulan yang lalu, tentu membuat Sasuke semakin menegang. Jujur saja, sejak menatap Sakura beberapa jam yang lalu sudah membuat kejantanannya mengeluarkan cairan pre-cum sedikit demi sedikit. Katakanlah ia mesum, ia memang tak dapat memungkiri fakta itu

"Ahh...ohhh...Ssakurahh"desahnya saat berada di puncak kenikmatan,cairanny mengalir bersama air shower. Meninggalkan Sasuke yang masih berusaha menetralkan nafasnya yang tersendat-sendat

Setelah dirasa lebih baik, Sasuke pun berjalan ke arah pintu, membukanya sepelan yang ia bisa agar tak mengganggu tidur istrinya

Namun saat pintu terbuka,

"K-kau baik-baik saja?"

Sakura, istrinya justru sudah berada di depannya dengan wajah memerah. Dan dugaannya adalah bahwa gadis itu sudah berada di depan kamar mandi jauh sebelum ia keluar

Sasuke menelan ludah mendengar pertanyaan gadis yang telah menjadi istrinya itu, haruskah ia menjawab dengan jujur?sungguh, ia sangat malu saat ini. Kedapatan kali ini benar-benar membuatnya tak punya wajah lagi

"Sakura?"hanya itu yang bisa Sasuke katakan, otaknya mendadak buntu seiring dengan langkah gadis itu

"Kau pasti sangat tersiksa,maafkan aku. Padahal tugasku adalah melayanimu"cicit Sakura pelan,wajahnya masih memerah akibat malu. Namun, ia sungguh tak tahan untuk tidak mengucapkan maaf. Beberapa menit sejak Sasuke masuk ke kamar mandi, terdengar suara desahan yang membuatnya terbangun. Dengan segera ia melangkah ke sumber suara, dan alangkah terkejutnya ia saat mendengar suara Suami yang mendesahkan namanya di sela aktifitas yang pemuda itu lakukan. Malu, dan rasa bersalah menjadi satu dalam dirinya. Malu karena harus mendengar suara vulgar pemuda itu sekali lagi, dan merasa bersalah karena membuat pemuda yang notabenenya sekarang adalah suaminya tersiksa, padahal melayani pemuda itu adalah tugasnya

"Bukan salahmu karena menolakku, semua ini juga berawal dari kesalahanku"ujar Sasuke menahan malu

"_"

"_"

"Y-ya, tapi sekarang aku siap"ujar Sakura pelan

"Siap apa?"tanya Sasuke tak mengerti dengan ucapan ambigu gadis itu

Sakura merutuki kebodohan Sasuke, kenapa pemuda ini tiba-tiba menjadi lamban disaat seperti ini?

"Melakukannya"jawab Sakura

"Melakukan apa?"kali ini Sasuke telah mengerti maksud perkataan gadis itu,namun ia tetap ingin mendengarnya secara langsung dari mulut Sakura

"Hubungan, aku siap melakukannya denganmu sekali lagi"cicit Sakura berusaha menjelaskan sebanyak yang ia bisa

Sasuke sangat senang mendengar perkataan gadis yang telah menjadi istrinya itu. Dengan kata lain, gadis itu telah menerimanya seutuhnya bukan?dan mencoba memulai kehidupan yang lebih baik bersamanya.

Hal itu sungguh menjadi salah satu hal terbaik yang pernah Sasuke dapatkan

UnconditionallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang