Help me

1.1K 78 0
                                    

Sasuke berusaha konsentrasi mengerjakan tugasnya, entah kenapa ia merasa sangat tak tenang. Hatinya gelisah tanpa sebab. Mengacaukan semua aktivitasnya malam ini

"Kenapa perasaanku mendadak kacau seperti ini?Sakura, ku harap kau baik-baik saja"batin Sasuke

Disisi lain, Sakura tengah berjalan menembus pekatnya malam. Angin dingin tak menyurutkan tekadnya untuk kembali ke apartementnya. Sebenarnya tadi ia ingin memasan taksi online, namun niatannya pupus karena jaringan ponselnya yang buruk, menunggu taksi lewat pun percuma saja. Alhasil yang bisa ia lakukan hanyalah berjalan menembus jalan raya yang cukup sepi untuk sampai ke tempatnya

Keheningan malam membuatnya takut, firasatnya mengatakan akan terjadi sesuatu yang buruk. Dengan cepat ia mengaktifkan ponselnya, mencoba menghubungi siapa saja yang bisa ia hubungi guna menghilangkan rasa takutnya. Dan nomor Sasuke berada di paling atas pencariannya

"Selamat malam nona cantik"dua pemuda berbadan besar menghalau jalan Sakura

"Sendiri saja,nona?apa perlu kami temani?"tawar salah seorang diantara keduanya

"Biarkan aku lewat"sebisa mungkin Sakura mengumpulkan keberaniannya

"Wah, sedang hamil rupanya"ujar lelaki itu dengan tatapan buas

"Ja-jangan mendekat"ujar Sakura saat kedua lelaki itu berjalan ke arahnya

"Kenapa nona?jangan takut, kami hanya ingin bersenang-senang"lelaki itu membelai wajah Sakura hingga ke leher

"Jangan sentuh aku!"teriak Sakura, namun percuma. Kedua lelaki itu sama sekali tak peduli

"Ssttt...kita akan merasakan kenikmatan tiada tara sebentar lagi"Sakura semakin takut saat tubuhnya di seret ke arah semak-semak yang sangat sepi

Lelaki itu mulai meraba-raba tubuhnya, dan yang lainnya mencoba melepas baju kaos yang ia kenakan

"Hentikan!"ujar Sakura sambil berusaha melepaskan diri

"Hiks....tolong aku"gumam Sakura disela-sela tangisnya, ia takut. Sangat takut, terlebih ketika perutnya tiba-tiba kram. Sungguh, ia benar-benar tidak tahan

"Enhhh....perutku....sakit"air mengalir deras dari matanya

"Jangan banyak alasan,nona"ujar lelaki itu tak percaya, kemudian lelaki satunya mulai menindih perut Sakura. Tentu saja hal ini membuat Sakura semakin meringis kesakitan, keringat membasahi wajahnya

"Hikss...sakit shkalii"rintih Sakura

Namun kedua lelaki itu tak peduli, mereka mulai membuka baju Sakura dan menurunkan celana mereka hingga ke betis

"Ahh wajahmu membuat kami semakin bernafsu"ujarnya

"J-jangan...."Sakura menutup matanya saat dua lelaki itu mendekatkan penisnya ke arah wajahnya. Sakura benar-benar takut melihat benda laknat itu

"Jangan takut nona, semuanya akan cepat selesai jika kau menurut"keduanya menggenggam tangan Sakura lalu mengarahkannya ke benda panjang diantara pahanya

"Ahh...eummm"desahan nikmat terdengar beriringan dengan tangisan Sakura yang semakin besar. Ini kedua kalinya ia dilecehkan, bedanya kali ini ia benar-benar merasa direndahkan. Di gerayangi oleh dua orang sekaligus. Tidakkah kedua orang itu berbelas kasih pada wanita hamil?

"Ahhh"keduanya sama-sama mencapai pelepasan

"Sekarang masuk ke intinya"penis salah seorang diantara mereka telah berada di depan ilang kenikmatan Sakura, dan satunya lagi berada di lubang belakangnya

Sakura pasrah, ia sadar tak ada yang bisa ia lakukan sekarang. Jiwanya benar-benar lelah, setelah semua ini berakhir ia tak yakin masih bisa hidup atau tidak. Anak dalam perutnya pun seakan berontak ingin keluar, kesadarannya hampir menghilang. Sayup-sayup ia mendengar suara pemuda yang sangat dikenalinya, suara yang dirindukannya

UnconditionallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang