Lampiran Keenam

116 87 9
                                    

Tala mengerjap-ngerjapkan matanya. Pusing masih menyerang dirinya. Tunggu, sekarang dia tidak bisa menggerakkan tangan dan kakinya. Dia diikat di kursi dengan tangan kebelakang dan kaki di ikat.

Dengan menunduk, Tala mencoba menetralisir rasa pusingnya agar menghilang. Dia kemudian mendongak kearah depan dan menemukan sosok berjas hitam duduk memunggunginya. Dia seperti berada di ruangan seorang bos.

"Sudah bangun, Tala?" tanya orang itu yang masih memunggungi Tala. Tala mengernyit, dia seperti kenal dengan suara ini. Tapi siapa?

"Tikus memang mudah sekali ya terperangkap dalam jebakan, jadi saya tidak perlu repot-repot menangkap kamu," lanjutnya dengan nada yang sedikit mengejek. Dari suaranya Tala sangat tahu bahwa dia adalah orang dewasa. Tala kesal, sangat kesal. Rasanya ingin sekali meninju muka orang yang ada di hadapannya ini.

"Banu, tolong bawa dia ke ruangan bluenier 02," ucap orang itu memerintahkan seseorang. Bahkan sampai sekarang orang itu enggan membalik badan.

(Bluenier=ruangan percobaan)

"Baik tuan," seseorang yang di panggil Banu mendekat ke arah Tala. Tubuhnya tegap dan kekar. Shit, jika saya tidak terikat sudah di pastikan kamu mati, batin Tala. Jangan main-main, Tala termasuk jago dalam bela diri. Walaupun dia bukan termasuk dalam orang yang suka berkelahi, dia mampu mengontrol kekuatannya di kala dia sedang dalam kesulitan.

"Turunin saya, lepasin tidak!",berontak Tala ketika dia di angkat bak karung oleh orang yang bernama Banu ini. Tetapi Banu seakan menulikan pendengarannya dan tetap berjalan dengan tenang.

Mereka sampai di ruangan bluenir 02. Banu langsung membanting tubuh Tala yang masih terikat ke atas brankar. Punggungnya perih.

"Sshh santai dong om. Gaboleh kasar-kasar sama anak muda. Om gila banget main banting saya kayak karung aja," ucap Tala sengit. Jangan lupa tatapan tajamnya yang dia perlihatkan.

BUG!

Satu tojokan mendarat di pipi mulus Tala. Tidak tanggung-tanggung, tonjokan tadi mampu merobek sudut bibir Tala.

"Shit! Lepasin ikatannya. Lemah banget lawannya diiket gini," ucap Tala sengit, lagi. Oh Tala, kamu sedang membangunkan singa tidur!

BUG! BUG! BUG!

Tala mendapat tonjokan itu lagi di pelipis, pipi kanan, dan kiri. Walaupun hanya tiga tetapi mampu membuat muka Tala terluka. Kekuatan orang ini tidak main-main.

"Stop Banu, kamu akan melukainya," kata seorang perempuan berkacamata dan jangan lupa jas putihnya, yang baru masuk.

Banu mendengus kesal. Dapat diliat raut wajahnya seperti ingin membunuh Tala. Salah Tala juga si mancing-mancing amarah Banu.

Perempuan tadi mengelus pelipis Tala yang membiru. "Apakah sakit?" tanya perempuan itu. Sakit lah, masa engga, pake nanya lagi.

"Maafkan Banu ya. Sekarang waktunya kamu tertidur."

Tala menatap sinis ke arah keduanya. Dengan tangan dan kaki yang masih terikat. Tala mencoba memberontak ketika suntikan mencoba menembus kulitnya. Sialnya om-om ini malah menahan tubuh Tala sehingga dia tidak bisa berkutik lagi.

Ngantuk, lalu semua menjadi gelap kembali.

•••

Gio meringis dikala panca indra nya mulai melemah. Entah apa yang di masukkan ke dalam tubuhnya disaat dirinya pingsan, intinya sekarang dia sangat lemas.

Seakan-akan sistem pernapasan nya rusak, kini Gio tercekat, dia sama sekali tidak bisa merasakan udara masuk ke dalam paru-paru nya. Dan lagi, dimana fungsi dari pita suaranya?

Seingat Gio, tadi dia bersama Jani dan Lovi sedang berbelanja di supermarket. Lalu dua orang berbadan besar tiba-tiba datang menghampiri mereka. Memaksa mereka untuk ikut bersamanya. Tentu saja mereka menolak karena mereka tidak mengetahui siapa dua orang itu. Kemudian tiba-tiba jarum suntik menusuk lengan kirinya disaat dia lengah, lalu semuanya menjadi gelap. Dan sekarang dia kini berada di ruang operasi, berbaring di brankar dengan tubuh yang mati rasa.

"A-aaakhh," rintihan Gio ketika merasakan ada gejolak aneh di dalam tubuhnya, rasanya sakit dan dia tidak bisa bernapas.

"Prof, MS-020 sudah sadar, tetapi dia didiagnosis mengalami paraplegia, karena kinerja saraf pada otot ekor nya mengalami reaksi sebab di suntikkan cairan sirenia kita tadi dan menyebabkan hilangnya fungsi gerak motorik dan fungsi sensorik. MS-020 resmi cacat," jelas seorang perempuan dengan menuliskan sesuatu di buku laporan. Orang itu dan lainnya yang di panggil prof sedang berdiri tak jauh dari Gio dan mengamati pergerakan yang di keluarkan oleh Gio.

(Paraplegia=hilangnya fungsi otot di bagian bawah tubuh, termasuk kedua kaki)
(sirenia=nama cairan DNA duyung dan DNA ikan hiu di campur dengan cairan penyatu a.k.a cairan uji coba)

"Hmm. Gagal lagi. Baiklah, suruh para vartes membawa anak ini ke ruangan sfarosje.", kata orang yang di panggil prof, lalu dia pergi berjalan keluar ruangan.

(Vartes=bawahan)
(Sfarosje=pembuangan)

"Baik," perempuan itu ikut keluar entah kemana meninggalkan Gio sendirian di dalam ruangan ini.

Gio tidak tuli, dia mendengar semuanya dengan sangat jelas. Setelah itu dia menunduk, memastikan maksud dari ekor yang di ucapkan oleh perempuan tadi. Benar saja, retina nya menangkap jelas bagian tubuh bawahnya bukan lagi kaki namun telah berubah menjadi ekor dengan warna hitam pekat. Dia ingin sekali mencubit dirinya sendiri untuk membuktikan ini nyata atau hanya sekedar bunga tidur, tetapi kedua tangannya tersegel di masing masing sisi brankar. Sial.

Tiga orang masuk ke ruangan itu, Gio yakin kalau mereka adalah vartes yang di maksud oleh kedua orang tadi. Brankarnya di dorong keluar ruangan. Rasanya ingin sekali memukul ketiga orang itu sekarang, tetapi karena tubuhnya lemah apalagi dia tidak bisa bernapas sama sekali dan kedua tangan yang tersegel dia jadi tidak bisa melakukan aksi pukul memukul.

Pasrah. Itulah yang kini tengah Gio lakukan. Masuk kedalam ruang sfarosje. Dirinya di angkat lalu di masukkan ke dalam aquarium kotak seukuran tubuh orang dewasa.

Lega yang di rasakan Gio ketika dia masuk ke dalam air. Tenggorokannya berubah jadi insang!

Gio mencoba teriak, tetapi tidak bisa. Pita suaranya se akan-akan musnah. Dapat dilihatnya dari luar aquarium ruangan sfarosje ini. Di ruangan sfarosje banyak sekali aquarium kotak seukuran tubuh orang dewasa seperti yang di tempatinya.

Ada 25 aquarium yang tersusun rapih. Dengan berlabel MS-001 sampai MS-025 dan aquarium dia berlabel MS-020. Hampir semua diisi dengan makhluk seperti dirinya. Tetapi MS-004, MS-017, MS-021 sampai MS-025 hanya terisi air. Gio hanya berdoa dalam hatinya semoga ada pertolongan datang untuk menolong dirinya.

•••

TBC

Jangan lupa vote dan komen❤

Jum'at, 29 April. 22:50

Under The Sea [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang