Rumah sakit, 13 juni, 2010.
"Telah terjadi kecelakaan kapal pesiar besar pada tanggal 17 mei lalu. Kecelakaan itu menewaskan hampir seribu orang di dalamnya. Kecelakaan itu pula di duga terjadi karena kebocoran gas pada kapal yang mengakibatkan bagian bawah kapal meledak dan membuat kapal tersebut tenggelam-"
"Salah satu anak dari pemilik perusahaan ternama berhasil di selamatkan dan kini tengah berada di rumah sakit, sedangkan orang tuanya bernama Dias Purnama Aldari dan Anastasya Putri Aldari di kabarkan menjadi salah satu korban dalam kecelakaan tersebut yang tewas di tempat namun jas-"
Piip
Seorang perawat yang baru masuk ke dalam ruang bercat putih itu langsung mematikan saluran tv yang sedang menampilkan berita kecelakaan.
"Maaf tuan Tala, sudah waktunya anda makan siang," kata perawat tersebut sembari mendorong meja berisi makanan rumah sakit ke samping brankar Tala.
Tala yang masih berumur 7 tahun itu hanya menatap perawat dengan tatapan kosong. Kejadian yang menimpanya bulan lalu membuat dirinya masuk ke rumah sakit dan dia belum boleh pulang entah sampai kapan.
Beruntung dalam kecelakaan itu Tala hanya mendapat luka kecil serta dehidrasi ringan karena terus menerus menangis.
Parahnya adalah Tala mengidap trauma karena stress dari kecelakaan itu. Setiap malam dia akan berteriak memanggil mama dan papa nya. Bahkan dokter sampai harus menyuntikan obat penenang baru dia akan tertidur pulas. Miris sekali untuk anak yang masih berumur 7 tahun.
Perawat itu kemudian menyuapi Tala dengan hati-hati. Setelah menyuapi Tala sampai selesai, perawat itu ijin pamit keluar.
Sebenarnya setiap malam tantenya akan mengunjunginya, hanya sekedar mengecek keadaan Tala kemudian beranjak pergi kembali.
Tala melirik infusan di tangan kanannya, "mama papa kapan jenguk Tala?"
Tala dan Dias, keduanya melakukan aktifitas yang berbeda. Dengan Tala yang menjalani pengobatan penuh selama berbulan bulan di rumah sakit dan kemudian lanjut sekolah, dan Dias yang melanjutkan penelitian dengan banyak korban nya.
Flashback off.
•••
Satu jam Dias menceritakan masa lalunya. Sesekali sambil membuat raut wajah yang sedih namun tidak terlihat seperti menyesal.
Tala menggeram di balik kaca aquariumnya. Mau semarah apapaun, tidak akan memungkiri fakta bahwa yang di depannya kini adalah ayah kandungnya sendiri.
"Tala, sepertinya papa tidak menyesal menikahi ibumu," ucap Dias menatap Tala dengan senyum miring yang tercetak jelas di belah ranumnya.
Rasanya Tala ingin menusuk perut papanya dengan kuku runcingnya itu. Tapi Tala tahan karena fakta itu, Dias itu ayah kandungnya.
Dias jongkok di depan aquarium Tala, mengusap aquarium dengan telapak tangannya.
"Tahan Tala, gaboleh emosi."
"Tala, terima kas-"
DUAKK!
Belum sempat Dias menyelesaikan kalimatnya, mereka berdua di kagetkan dengan suara pintu yang di dobrak beserta 5 orang yang masuk kedalam ruangan itu.
"Angkat tangan!" gertak salah satu Polairud berseragam biru dengan menodongkan pistol ke arah Dias.
(Polairud=satuan didalam Kepolisian Negara Republik Indonesia yang mendukung tugas-tugas kepolisian lewat air (sungai/laut) dan udara)
Dias yang mendapat serangan mendadak pun hanya bisa berdiri sambil mengangkat kedua tangannya.
Kemudian Jeano muncul di antara Polairud dengan memakai jas laboratoriumnya. Yap benar, Jeano yang memanggil mereka. Rencana pemanggilan ini adalah usulan Maya, dan Jeano adalah teman maya yang bekerja di perusahaan milik Dias itu.
Dias menatap tak percaya kearah Jeano, bawahannya telah berkhianat dengannya. Itu membuat dirinya geram setengah mampus.
Tiga Polairud mendekati Dias, kemudian memborgol dirinya.
"Anda di tangkap dengan laporan penculikan anak, melakukan eksperimen yang dilarang pemerintah, dan memperjual belikan manusia secara ilegal," kata salah satu polairud yang memborgol Dias.
Dulu Dias melakukan kegiatan ini dengan cara bersih. Sebenarnya ini pertama kalinya dia menjual MS nya dengan negara tetangga. Biasanya dulu hanya membuang siren gagal.
Dias, Raynor, vertes dan para pelaku yang bersangkutan dengan eksperimen kini di tahan di ruangan bagian bawah kapal.
Sudah terlambat untuk menyelamatkan para siren gagal. Semua siren gagal sudah di lepaskan tadi pada pukul 01:30 dini hari, sedangkan sekarang pukul 02:05 dini hari.
Siren yang masih ada di atas kapal hanyalah tinggal Tala dan Ana.
Dikala Tala sedang mencerna semua kejadian yang sedang di alaminya ini dengan tersenyum berharap semuanya akan berakhir, tiba-tiba kaca aquariumnya di ketuk. Menampilkan sosok Maya yang sudah berganti pakaian dengan kaos biru laut.
"Hiks Tala, J-jani sudah hiks di buang," kata Maya dengan air mata yang terus menerus turun dari kelopaknya.
"Apa?!", batin Tala.
Dengan bahasa isyarat, Tala seakan mengatakan "aku akan bantu menemukannya. Lepaskan aku ke laut juga," kepada Maya.
Maya yang awalnya tidak mengerti kemudian menganggukkan kepalanya disaat Tala menjelaskan ulang.
Dengan mengendap endap Maya membawa Tala keluar ruangan dan melepaskan Tala ke laut.
"Hati-hati," teriak Maya dari atas kapal ke arah Tala. Tala hanya memberikan gestur tangan membentuk 'ok' kepada Maya.
Menyelam masuk ke dalam laut seakan tidak tau adanya bahaya yang mendekat, Tala terus menggerakan ekornya menuju dasar laut.
Laut yang seharusnya gelap jika dilihat oleh mata yang memandang. Kini di penglihatan Tala cerah secerah laut di pagi hari. Kelebihan makhluk laut lainnya, buatan.
Sepanjang Tala berenang, dia hanya menemukan batu karang serta beberapa ikan kecil saja. Tidak ada yang di takuti oleh Manusia Siren ini.
Hingga tiba saat netranya menangkap sebuah makhluk yang tengah memperhatikan Gio yang pingsan di bawah sana.
Makhluk itu sama dengan dirinya, siren. Bedanya dia siren asli, dan Tala adalah buatan. Dan oh! Siren itu adalah wanita.
Bak mendapatkan naluri seperti siren asli, Tala kemudian berenang semakin cepat ke arah Gio dan makhluk itu. Mendorong makhluk itu dengan sekuat tenaganya agar menjauh dari Gio. Nalurinya mengatakan bahwa makhluk itu berbahaya.
Siren yang di dorong oleh Tala menatap sengit kearah Tala. Dia kemudian berteriak dengan suara yang sangat melengking. Itu membuat telinga Tala berdengung.
Tala mengedarkan pandangannya, sedikit terkejut karena apa yang netranya tangkap. Apa apaan ini, mereka kawin?
•••
TBC
Jangan lupa vote dan komen❤
Minggu, 15 mei 2022. 11:54
KAMU SEDANG MEMBACA
Under The Sea [End]
Fantasy⌜Mengukir senja di langit sore nan asri. Desiran⌝ ombak bercampur pasir terdengar seperti melambai lambai meminta di hampiri. Dapat ku dengar sesuatu berbisik nama ini. Teruntuk langit dan laut, ku titip kan frasa kata bahwa ⌞aku mer...