Tala terlalu terkejut dengan siren yang sedang melakukan perkawinan sampai-sampai dirinya tidak menyadari bahwa bahaya yang di depannya belum pergi.
Siren wanita yang tadi memperhatikan Gio kini berenang cepat ke arah Tala, kemudian dia mencengkram kedua pundak Tala yang mengakibatkan kulit Tala tergores dengan kuku panjangnya. Itu membuat Tala mengernyit merasakan perih di kulitnya yang tergores.
Cengkraman itu sangat kuat, lambat laun kuku-kuku siren itu menembus masuk ke dalam kulit Tala. Tala mencoba melepaskan diri dengan menggerak gerakkan badannya, mengibaskan ekornya mencoba menjauh. Namun nihil, kungkungan siren tadi sangat kuat.
Awalnya Tala kesakitan, tapi entah mengapa lama-lama dia terbuai dengan siren yang berada di hadapannya ini. Bagai terkena sihir, Tala tidak lagi melihat siren yang berwajah seram dan berambut hitam, melainkan dia melihat sosok wanita bersurai putih dengan wajah bersinar.
"Tal..."
Tala mendengar ada yang memanggilnya, itu Gio. Tetapi dia tidak peduli karena seluruh atensinya hanya berada di sosok yang ada di hadapannya.
"Tala! Fokus, yang di depan lu itu monster!"
Hingga suara Gio kembali terdengar, Tala tersadar. Dia hampir melakukan itu jikalau dia tidak mendengar suara Gio.
Sekarang yang dilihatnya kembali seperti semula, dengan siren kelam yang sedang mencumbu bibirnya. Mungkin tadi Tala memang sempat terbuai, tapi setelah dia melirik ke samping kanannya. Dia melihat dua siren lain yang kawin tadi salah satunya dibunuh oleh yang lainnya. Dan yang terbunuh adalah yang laki-laki.
Itu membuat Tala menusuk kuku panjangnya ke perut makhluk dihadapnnya, mengakibatkan tautan keduanya terlepas kemudian membuat marah sang makhluk yang asli.
Sedikit menjauh dari Tala, siren itu kembali berenang cepat berniat membalas tusukan yang ada di perutnya tadi. Tetapi Tala berhasil menghindarinya.
Siren wanita jika dalam masa kawin akan sangat agresif. Terbukti malam ini yang perempuan akan memaksa yang laki-laki berhubungan intim, jika sudah melakukan itu, yang perempuan akan membunuh yang laki-laki karena mereka pikir mereka sudah tidak membutuhkannya lagi.
Tala memanfaatkan situasi ini dengan mengangkat Gio di kala siren tadi tersungkur karena Tala menghindarinya. Mencoba membawa Gio berenang sejauh mungkin dari area berbahaya ini.
Setelah dirasa sudah jauh, Tala berhenti kemudian menoleh kebelakang mengecek apakah ada yang mengejar mereka. Ternyata tidak ada, Tala bernapas lega.
"Gio, kamu tidak apa apa?" tanya Tala karena dia melihat muka Gio pucat.
Tala tidak menyadari bahwa sedari tadi Gio menutupi luka dalam di perutnya dengan sebelah tangan. Padahal itu membuat jejak darah tetapi bagusnya tidak ada yang mengikuti mereka.
Merasakan Gio semakin melemas, Tala menyenderkan Gio di batu karang dekat mereka berada.
"Tal....pergi. Jangan khawatirin gua. Disini masih berbahaya," ucap Gio dengan nafas yang mulai tidak beraturan.
"Mana mungkin saya ninggalin kamu. Dan siapa siren yang menusuk mu?",tanya Tala yang panik dikala dia menyadari bahwa perut Gio mengalami luka dalam.
Tala mencoba menekan perut Gio yang masih sesekali mengeluarkan darah dengan tanaman yang ada di sekitar mereka. Berharap pendarahan Gio segera berhenti.
"Apa siren tadi yang melakukannya?" tanya Tala lagi dengan nada khawatir yang masih terdengarjelas. Dia tidak mau sahabatnya itu kenapa napa.
Gio menganggukan kepalanya. Mukanya semakin pucat, apalagi dengan air laut yang semakin dingin ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under The Sea [End]
Fantasi⌜Mengukir senja di langit sore nan asri. Desiran⌝ ombak bercampur pasir terdengar seperti melambai lambai meminta di hampiri. Dapat ku dengar sesuatu berbisik nama ini. Teruntuk langit dan laut, ku titip kan frasa kata bahwa ⌞aku mer...