Lampiran Kelima

117 95 10
                                    

Tala menghela napas ketika kembali berdiri di depan pintu yang menghubungkan antara goa dan ruangan penelitian. Dengan ragu-ragu dia memencet kembali tombol dan dalam beberapa detik pintunya terbuka.

Dengan langkah perlahan Tala masuk sembari waspada, takut ada yang melihatnya, nanti bisa-bisa dia kena tangkap karena seorang murid SMA bisa-bisa nya menyelinap ke dalam ruangan penelitian.

Sepi, sama seperti tadi. Ruangan utama masih sepi. Atau sebenarnya ini hanya ruang belakang makanya sepi? Entahlah, Tala juga tidak tahu.

Kembali mendekati ruangan dengan pintu bercorak ekor duyung itu. Sekarang Tala memberanikan diri untuk masuk karena memang tidak ada orang yang berjaga.

Foto para sahabatnya telah tercoret silang, sedangkan fotonya masih bersih. Apa maksudnya ini? Tala membatin.

Dilihatnya ada buku tepat di bawah foto mereka, segera Tala mengambil buku tersebut. Buku tersebut berjudul 'EKSPERIMEN MANUSIA'. Di bukanya halaman pertama.

'Siren hanyalah monster yang jika kita jual bisa berharga mahal. Dan dengan membuat siren yang diperlukan hanyalah DNA duyung dan DNA ikan hiu di campur dengan cairan penyatu lalu di suntikan ke dalam tubuh manusia'

"What the-. Apakah para ilmuan memang sudah gila?" gumam Tala.

Tala lanjut membuka halaman kedua.

'Jika tubuh manusia tersebut lemah maka akan terjadi kecacatan dalam eksperimen'

Halaman ketiga.

'Siren yang cacat di antaranya adalah mereka bisa buta, lumpuh, bersisik setengah, tuli dan bahkan mereka bisa mati'

Halaman keempat.

'Produk yang gagal akan di buang ke dasar lautan. Sedangkan produk yang berhasil akan di jual keluar negri'

Halaman kelima.

'[ MS-001 gagal, fisik: lumpuh] [ MS-002 gagal, fisik: lumpuh] [ MS-003 gagal, fisik: buta] [ MS-004 berhasil, fisik: gagah dan kuat] [ MS-005 gagal, fisik: tuli ]......'

Belum sempat Tala membaca semua isi bukunya. Tiba tiba suara bel berbunyi keras berbarengan dengan suara pengumuman.

"ADA PENYUSUP MASUK. KEPADA SELURUH UNIT PENJAGA. ADA PENYUSUP MASUK. KEPADA SELURUH UNIT PENJAGA. ADA PENYUSUP MASUK."

Deg! Penyusup? Apa mungkin dirinya?. Tala berdiri, melihat keadaan luar dengan mengintip kaca di pintu. Gawat, semua penjaga berlalu lalang. Bagaimana dia bisa keluar dan mencari sahabatnya dari tempat aneh ini?

•••

Berhasil keluar dari ruangan tadi dan lolos dari para penjaga, sekarang Tala tengah berlari di lorong yang penuh dengan obat obatan. Dia tidak merasa lelah sama sekali, satu yang dia pikirkan hanya para sahabatnya. Dimana Jani? Dimana Gio? Dimana Lovi? Dan bagaimana caranya dia bisa lolos dari para penjaga tadi? Entahlah, biarkan hanya Tala, tuhan, dan creator saja yang tahu.

Di pertigaan lorong Tala belok ke arah kanan, dia menemukan pintu yang lagi lagi bercorak ekor duyung. Bedanya di pintu yang kali ini di beri nomor 03.

Tala mendekatinya, memutar knop pintu dengan perasaan yang sama sekali tidak ragu. Celingak-celinguk sebentar melihat keadaan, sepi. Para penjaga tadi mungkin tidak mengetahui keberadaanya.

Masuk ke dalam dengan langkah gontai. Dilihatnya ada aquarium besar berbentuk tabung di dalam ruangan ini. Tala tidak dapat melihat dengan jelas apa yang ada di dalam aquarium ini karena airnya berwarna biru pekat.

Under The Sea [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang