Part 4

909 129 10
                                    

H A P P Y_R E A D I N G

Pernah gak sih kalian bosen main hp tiap hari? Bosen yang benar-benar bosen. Ingin melakukan kegiatan pun malas, tapi hanya rebahan dan main hp pun rasanya membosankan. Menggabut.

Ya, sekarang rasanya cowok yang tengah rebahan di atas kasur itu ingin berteriak saking bosannya, saking kesalnya. Prabu bingung apa yang membuatnya bisa bosen.

"AKHHH!"

Tak ada kegiatan lain selain berguling di atas kasur ke kanan, ke kiri. Saking lamanya Prabu berguling-guling di kasur, cowok itu sampai tak melihat keberadaan mamanya yang ternyata sudah berdiri dengan menyilangkan kedua tangan menatap takjub anaknya.

"Oh jadi gini kelakuan anak mama."

Prabu yang sedang asik berguling seketika menghentikan aksinya.

"Sejak kapan?" tanya Prabu malas berbasa-basi.

"Hah?"

"Sejak kapan di situ?" ulang Prabu. Cowok itu mendudukkan badannya dan bersandar di ranjang.

"Dari 5 menit yang lalu," jawab wanita paruh baya tersebut, padahal ia baru berdiri di sini sekitar 15 detik yang lalu.

Cowok itu hanya mengangguk singkat tanpa mengeluarkan kembali suaranya. Ia hendak mengambil ponselnya kembali, namun mamanya ternyata masih belum beranjak keluar kamar.

Prabu menaikkan alisnya kearah mamanya. Cowok itu bertanya dengan tatapan matanya.

"Mama tadi tuh mau ngajak kamu makan. Eh kayanya anak mama lagi seru tuh guling-guling di kasur. Jadi, ayo kita makan bareng. Mumpung papa sama mama lagi di rumah."

Prabu berdecih. "Tumben."

Dengan malas, Prabu akhirnya bangkit. Tak lupa juga langkahnya yang ogah-ogahan karena harus meninggalkan kasurnya untuk beberapa menit.

Cowok itu memasuki lift bersama mamanya. Ah, Prabu yakin 100% jika ia berduaan bersama mamanya di dalam lift, pasti ia akan diinterogasi. Jadi cowok itu lebih memilih balik dan menuruni tangga meski sangat jauh.

"Mau kemana?" panggil mamanya.

"Lewat tangga."

Sebenarnya bisa saja Prabu menunggu bergantian dengan mamanya, tapi ia ingat 3 hari ini Prabu belum olahraga, jadilah ia memilih untuk menuruni tangga. Itung-itung olahraga, pikir Prabu.

Berlari menuruni tangga dengan cepat dan cukup jauh, akhirnya dengan nafas yang mulai teratur Prabu mulai melangkah, berjalan mendekati meja makan.

"Abang." Panggilan dari bocah laki-laki berusia 7 tahun mengalihkan pandangan Prabu.

"Kenapa?"

"Emang abang tadi malem dipenjala?"

"Kamu nggak sekolah?" tanya Prabu. Sebenarnya pertanyaan itu hanya alibi untuk mengalihkan topik, karena saat Prabu memandang ke arah papanya ternyata pria paruh baya itu sedang menatapnya penuh selidik.

"Balu pulang," jawab bocah tersebut yang tak lain adalah adik kandung Prabu.

"Jam 9? Biasanya jam 10."

Adik Prabu mengangguk. "Pulang cepet, coalnya ada lapat."

Sekarang, adik Prabu sudah memasuki kelas 1 SD.

"Ekhm."

Keduanya mengalihkan pandangan menghadap ke sumber suara.

"Udah ngobrolnya?"

Prabu menatap malas papanya, sedangkan adiknya mengangguk menjawab pertanyaan papanya. Keluarga kecil itu segera melakukan makan siangnya bersama. Di awali dengan papanya yang memimpin doa, lalu disusul oleh yang lainnya.

PRABU [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang