SEBELUM BACA, KALIAN KLIK BINTANG POJOK BAWAH ALIAS VOTE DULU YUKKK...
H A P P Y_R E A D I N G
Prabu menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Cowok itu sesekali melirik ke arah kaca spion, menampilkan wajah Naya yang terlihat tengah melamun. Wajah bulat serta pipi chubby, membuat Prabu gemas dibuatnya.
Kurang lebih 15 menit, Prabu sampai di depan rumahnya. Cowok itu tersenyum tipis, melihat Naya yang masih melamun. Gadis itu tak sadar bahwa Prabu membawa ke rumahnya.
Tangan Prabu mengayun di depan wajah Naya. Hal itu sukses membuat Naya mengerjapkan mata berulang kali. Naya memandang ke berbagai arah. Ia bingung, karena terlihat bangunan mewah di hadapannya.
"Aku dimana?" tanya Naya masih melirik ke segala arah, memperhatikan setiap ukiran yang terpahat pada tembok-tembok.
"Di rumah gue," jawab Prabu.
Gadis itu hanya mengangguk. Untuk bertanya saja, Naya enggan membuka suara.
"Ayo masuk."
Tanpa menjawab, Naya melangkah mengikuti Prabu di depannya. Saat masuk, Naya kembali dibuat kagum dengan segala sisi ruangan rumah Prabu. Apalagi di dalam rumah itu terdapat lift.
Gadis itu juga ditarik oleh Prabu memasuki lift. Saat menolehkan kepala, Naya melihat wanita paruh baya dengan pakaian serta dandanan yang terlihat elegan. Mungkin itu mama Prabu, pikir Naya.
"Hai tan---" Ucapan Naya terpotong, karena wanita paruh baya itu hanya melewatinya saja. Naya berusaha berpikir positif, mungkin mama Prabu sedang buru-buru, sebab terlihat jalannya yang terburu-buru.
Prabu sejak tadi sudah mengepalkan tangan saat melihat mamanya. Sudah biasa pemandangan seperti itu, mamanya yang selalu mengabaikannya. Mengabaikannya karena kesibukannya.
"Prabu, itu mama Prabu?" tanya Naya yang mendapatkan anggukan dari Prabu sebagai jawaban.
"Cantik banget ya. Jadi insecure," gumam Naya.
Prabu yang mendengar lantas terkekeh. "Merendah untuk dijadikan istri."
Mendengar kalimat yang diucapkan Prabu tadi, membuat Naya menaikkan sebelah alisnya, menoleh ke arah Prabu, tak mengerti. Ia mengangkat bahunya acuh saat Prabu hanya diam saja, tak mau menjawab maksud dari kalimat tadi.
Sampailah Naya di depan pintu berwarna putih, bertuliskan Room's Prabu. Pikiran negatif malah semakin bertebaran di otaknya. Untuk apa Prabu membawanya ke kamar dalam keadaan rumah yang sepi?
Naya was-was dibuatnya. Tangannya yang dicekal oleh Prabu, membuat ia susah untuk kabur.
"Akhh!" jerit Prabu.
"Fuck! Naya, lo ngapain gigit tangan gue?"
Melihat Prabu yang sedang memarahinya, sesegera mungkin Naya melangkahkan kaki, berbalik melarikan diri.
Cowok berkaos hitam itu berdecak kesal. Apa yang ada di pikiran Naya saat ini? Mengapa gadis itu kabur dari hadapannya? Tanpa berlari, Prabu sudah bisa mencekal pergelangan tangan Naya.
"P-prabu... Lepasin aku," pinta Naya memohon. Sebisa mungkin memasang raut wajah memelas agar Prabu mau melepaskannya.
"Lo kenapa?" tanya Prabu. Ia dapat melihat raut ketakutan yang terpancar dari Naya.
"A-aku takut kamu macem-macem."
Sontak Prabu terbahak. Ternyata pikiran gadis itu sampai ke sana? Pantas saja tiba-tiba Naya kabur darinya seraya memasang wajah ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRABU [HIATUS]
Teen Fiction𝑲𝒂𝒍𝒐 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒃𝒂𝒄𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒏𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖 𝒆𝒏𝒅 𝒚𝒂... 𝑱𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒑𝒂 𝒗𝒐𝒕𝒆 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒐𝒎𝒆𝒏. 𝑫𝒊𝒑𝒖𝒃𝒍𝒊𝒌𝒂𝒔𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒅𝒂: 𝟐𝟗 𝑨𝒑𝒓𝒊𝒍 𝟐𝟎𝟐𝟐 "Lo jadi ketua di geng kita dan gue janji gak bakal bully tuh...