Part 19

163 31 6
                                    

H A P P Y_R E A D I N G

Langkah penuh wibawa, membawakan seorang cowok bersetelan kaos hitam serta jeans hitam memasuki sebuah gedung. Pandangan tajamnya menatap penuh ketertarikan dengan seisi interior ruangan.

Terus berjalan sampai tubuh yang tingginya itu berhenti di depan, menghadap para cowok dengan berbagai macam tatapan.

Didampingi oleh 5 cowok lainnya yang juga berdiri di belakang. Berbagai macam tatapan bertanya-tanya dari para cowok yang berkumpul itu, tetapi hanya diabaikan oleh kelima cowok itu. Sampai suara deheman membuat mereka fokus pada suara itu.

"Sebelumnya, gue minta maaf karena gak bisa pidato."

"Jadi gue cuma mau ngomong intinya aja," lanjutnya.

"Sebelum itu, lo pada pasti bingung. Gue cowok yang waktu itu nolongin Naya dari musuh kalian. Kenalin gue Prabu Dipta Grayson."

"Ketua baru kalian."

"WHAT!" Para anggota yang sedang berkumpul atas perintah dari Bastian terkejut heboh.

"Sebenernya gue gak tertarik sih. Tapi karena Bastian maksa, no problem. Gue coba, kayanya gue mulai tertarik." Prabu melirikkan matanya ke arah Bastian.

"Beberapa hari ini kita sepakat Black Moon ganti nama."

"What the fuc---"

Prabu sudah menebak bahwa mereka akan bereaksi seperti itu. Ia hanya bisa tersenyum sangat tipis.

"Leander."

Sebuah senyuman dari Bastian mengembang lebar. Beberapa hari mereka berkumpul, mencari nama baru yang cocok untuk geng mereka. Sebenarnya, Bastian dan yang lain hanya ikut saat Prabu mengajak berkumpul di cafe, dan hanya Prabulah yang mencari nama untuk gengnya.

Leander. Dalam bahasa Yunani, artinya Kuat seperti singa, berani seperti singa.

"Kalo kalian gak suka. Kalian bisa protes sama Bastian."

Mereka yang berkumpul mengarahkan tatapannya pada Bastian. Jelas mereka takut, tak mungkin bisa protes. Bahkan, melihat tatapan tajam dari Bastian seolah menyuruh mereka untuk mengikuti saja. Tapi, banyak dari mereka yang ternyata setuju.

"Oke. Gue juga bikin beberapa kesepakatan sama Bastian---" Prabu menolehkan kepalanya pada Bastian, memastikan bahwa cowok itu tengah menyimak.

"Pertama, ada beberapa rules yang nanti bakal gue pasang di mading. And---"

Prabu sengaja menjeda ucapannya sambil sesekali melirik ke arah kumpulan para cowok. Ia terkekeh melihat raut penasaran dari mereka.

"Gue pengin setiap minggu kalian wajib ikut karate. Nanti biar gue cariin pelatih buat kalian."

"Gak cuma itu, karena setelah karate lo juga wajib ikut minimal satu kegiatan, ya kaya ekstrakulikuler gitu. Nanti kalian bisa liat di mading."

Lagi, mereka serempak menolehkan kepala ke arah mading, ada Dero yang sedang sibuk menempel kertas pada mading.

"And then, gue pengin seminggu sekali harus ada kas seikhlasnya."

"Sejuta boleh?" Aziel bertanya dengan polos. Cowok itu mengira kalo kas satu juta tidak diperbolehkan.

"Minimal lima ribu." Semuanya kompak mengangguk mendengar ucapan Prabu.

"Cuma itu yang pengin gue sampein. Kalo ada salah, ya terserah gue lah," kekeh Prabu tertawa garing.

"Terakhir---" Prabu menajamkan tatapannya.

"WELCOME TO LEANDER."

Suara riuh tepuk tangan sangat mendominan setelah melihat Prabu yang berjalan sehabis menyelesaikan pidato singkatnya. Buru-buru mereka berjalan berdesak-desakan menuju mading.

PRABU [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang