03. BUNDA ?

1.5K 183 157
                                    

" Apa yang sedang terjadi,
aku belum mengerti."

- Rayyan ft Madina -

- Rayyan ft Madina -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Madina dan Syifa keluar dari kelas bersamaan. Dua gadis remaja itu, keluar gedung Fakultas Sastra .

"Madina, kamu dijemput atau pulang sendiri?" tanya Syifa seperti biasa.

Madina menoleh. " Madina pulang bareng papa, sudah nunggu di seberang sana kayak biasa."

"Kamu mau nebeng atau dijemput Bang Surya?"

"Aku pulang sendiri, Bang Surya gak bisa jemput soalnya ada urusan."

"Bareng aku aja, yuk?" ajak Madina yang langsung dibalas tolakan Syifa.

"Gak usah, soalnya aku mampir ke tokoh buku. Aku duluan ya ...!" pamit Syifa dan mereka berpisah.

Madina menyebrang jalan dekat Kampus sendirian, kasat mata seorang pria telah menantinya dari mobil.

"Assalamu'alaikum," salamnya sesaat sampai di mobil dan mencium punggung tangan Papa.

" Wa'alaikumussaalam."

"Gimana tadi di kampus, Madina?" tanya papa tersenyum.

"Alhamdulillah lancar," jawab Madina tersenyum simpul.

Sedangkan ingatannya merujuk pada kejadian tadi yang membuatnya pilu, namun dia tak boleh bercerita pada sang papa takut papa ikut sedih.

Mobil dinyalakan dan melaju dalam perjalanan. Sesampainya mobil itu, di parkiran tokoh butik besar.

"Ngapain pa, kita ke butik?" tanya Madina bingung dengan mengerenyitkan dahinya.

"Tadi mama suruh papa buat ambil baju," jawabnya.

"Wahh ... baju baru lagi ya, Pa?!" celetuk Madina kini seulas senyuman lebar terpancar.

"Papa minta tolong kamu aja ya yang turun, papa tunggu di dalam mobil." suruh papa yang langsung diangguki Madina.

Perlahan-lahan Madina masuk dan membuka pintu butik. Dia langsung menuju pada kasir untuk mengambil pesanan sang Mama dan memilahnya dengan teliti. Saat sedang asik meneliti baju sang Mama, tiba-tiba ada orang yang menabraknya dari arah belakang.

Madina langsung membalikkan badan dan melihat jeli gadis kecil yang terpental ke lantai setelah dia tabrak.

"Astagfirullah ... maafin kakak ya, kakak nggak sengaja. Ayo berdiri," Madina merasa bersalah dan mencoba membantu gadis kecil berkerudung merah untuk berdiri.

Madina takut apabila gadis kecil itu, menangis setelah dia tabrak. Namun, ternyata gadis kecil itu malah menatap Madina dengan mata yang sayu mengisyaratkan kerinduan.

Bunda Untuk Syafa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang