07. KUMPUL TAK DISENGAJA

1.1K 140 165
                                    

"Kenapa Allah seakan terus mendekatkan diriku padanya, apa benar dia yang diberi Allah untuk menggantikan cinta pertama?"

- Roem Rayyan Rayhan -

- Roem Rayyan Rayhan -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


Sebuah mobil berhenti di depan pagar rumah Madina, langsung saja Rayyan memencet bel yang membuat pemilik rumah itu kaget dan langsung terpental dari posisi awal. Rayyan,Kia dan Syafa turun dari mobil.

"Papa sama mama kamu sudah pulang, Madina?" tanya Syifa heran tatkala mendengar bel mobil.

"Perasaan papa sama mama, pulangnya besok deh!" jawab Madina menggaruk dagunya yang tidak gatal.

"Terus, itu siapa?" lanjut tanya Syifa.

Mereka berdua sedang bertatapan heran, sebenarnya siapa yang ke rumah mereka?

Mereka langsung saja terpental dari sofa yang mereka duduki dan menuju ke teras rumah. Betapa kagetnya Madina tatkala menengok ada Rayyan, Kia dan Syafa.

Syifa bingung dan melongo.

"Loh itu anak kecil yang waktu itu, kan? Ngapain mereka kesini, Madina?"

"Aku aja nggak tahu Syifa, kok tanya aku?" balas Madina tercengang melihat situasi itu.

Madina dan Syifa membuka pintu pagar rumah agar tamunya bisa masuk.

"Bundaa ...!" teriak Syafa senang bukan kepalang dan langsung memeluk Madina.

"E-eh? Kamu kesini?" tanya Madina.

"Iya, Syafa kangen sama bunda."

"Syafa, ucapkan salam dan salim dulu sama kakaknya." tegur Rayyan dan langsung dilaksanakan Syafa.

"Ayah kok manggilnya kakak, sih? Ini kan, Bunda ..."

"Iya Syafa, terus ayah panggilnya apa?" tanya Rayyan bingung. Anaknya yang satu ini memang, dia harus sabar.

"Seharusnya ayah juga panggil bunda dong, masa cuma Syafa yang panggil bunda. Betul nggak, Aunty Kia?" tanya Syafa yang langsung diangguki dan disenyumi Kia.

"Kayaknya, Abang mau dapat bini baru!" batin Kia senang.

"Sudah deh bang, laksanakan saja perintah putrimu."

"Semoga nantinya, Syafa dapat bunda baru. Aamiin ..." Kia bergumam lirih tapi nyatanya Rayyan masih bisa mendengar.

"Husst!" tegur Rayyan dengan tatapan sinis ke Kia.

"Ayo bunda, Syafa nggak sabar ingin main sama bunda ..." rengek Syafa langsung menyeret tangan Madina.

"Madina, aku masih bingung ini sebenarnya ada apa, sih?" tanya Syifa yang masih bingung.

Bunda Untuk Syafa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang