Hujan dengan lebat turun mengguyur kota, membuat sosok gadis remaja yang baru saja pulang, dan tengah santai jalan, segera berlari kencang menuju rumahnya.
Hanya tinggal beberapa langkah lagi dan..
Hap!
Dia tiba di depan teras rumahnya, hampir saja jatuh karena terpeleset, namun untung dia memegang tiang teras dan terkekeh kecil, menyibak rambutnya yang basah karena hujan, mengusap baju dan ia segera meraih kunci dari dalam tasnya.
Tidaklah terlalu basah kuyup, namun air hujan sudah mengenai kepala, mau tidak mau dia harus mandi supaya tidak terkena flu, pintu sudah terbuka, dengan begitu ia masuk dan menutup pintu lalu tak lupa mengunci.
Sudah terkunci, meletakkan kunci diatas rak yang terpaku didekat pintu, membuka sepatu dan menyalakan lampu-lampu karena hari mulai malam.
Dirinya melakukan bimbel, jadi dia balik sekitaran jam 5 lewat.
Menuju kamar yang dekat dengan dapur, meletakkan tas, setelah itu membuka rok sekolahnya, memperlihatkan paha mulus serta putih dan celana dalam hitamnya.
Setelah itu melepas bajunya keatas dan memperlihatkan lagi perut mulus serta putih, lekukan tubuh yang sangat bagus seperti gitar spanyol.
Memperlihatkan juga kedua payudara yang tersembunyi di balik bra hitam, disudut sana terdapat cermin yang memantulkan tubuhnya.
Karena dingin ia bergegas meraih handuk dan melangkah menuju kamar mandi yang ada di dalam kamar.
Setibanya didalam kamar mandi, ia mengguyur tubuhnya dibawah shower, mendongak dan memejamkan mata, merasakan pijatan kecil di wajah karena air hangat tersebut.
Setelah itu menunduk dan meraih sabu, mengoleskan seluruh tubuhnya dengan sabun, bahkan tangan kanannya masuk ke bagian sensitif dan berhenti disana.
Tangan kirinya langsung bertopang di dinding basah tersebut, matanya terpejam sayu dan mulutnya mendesis pelan disaat sabun itu digesekkan ke klitorisnya sendiri.
"Hahh~" Mendesah lirih disaat sabun menekan-nekan klitoris, kedua kakinya melemas dan tangan kirinya mulai goyah menopang tubuh.
Karena tidak mau berlarut dengan nikmat seperti ini, ia mengeluarkan sabun dan melemparnya sembarangan, setelah itu membersihkan tubuh.
Setelah merasa bersih, ia mematikan shower dan bergerak keluar begitu saja dari kamar mandi, mengabaikan tetesan demi tetesan air jatuh ke lantai kamar, beserta jejak kaki yang basah.
Terus melangkah sehingga ia berhenti di depan cermin, memandang tubuhnya sendiri.
Kebiasaan anehnya setelah mandi.
Dan hal yang terjadi adalah...
Tangan kanannya terangkat mengelus leher lalu turun ke dada, terus terus membelai perut hingga berhenti di Vaginanya, hanya diam disana.
Lalu tangan kirinya terangkat menyentuh dada, hanya menyentuh, namun lambat Laun.. nafasnya mulai menderu, tangan kirinya mulai meremas pelan dadanya dan tangan kanannya mulai mengusap vaginanya.
"Ha-hahhh~" Hingga akhirnya ia bersimpuh lutut dan sedikit melengkungkan tubuh, tangan kanannya makin cepat mengelus vaginanya, tidak lupa jari-jari lentik miliknya meraba klitoris atau menekannya.
"Ahhh~" Mendesah karena nikmat atas perlakuannya sendiri, mendongak lemah dengan mata terpejam sayu.
"Heunghhh~" Dan kini salah satu jarinya bermain di pintu masuk lubangnya, memaju mundurkan ujung jari di lubangnya, tangan kirinya kian bergerak cepat memanjakan dadanya.
"Hahh.. hahh.." Dia yang bersimpuh lutut kini menungging, meletakkan kepalanya kelantai sebagai penopang tubuh, lalu jari tengahnya mulai masuk ke lubang.
Jleb!
"Ahhhh." Pinggulnya sedikit melengkung karena jarinya masuk ke lubang, mendiamkan beberapa menit setelah itu memaju mundurkan jarinya.
"Heunghhhh... Hmphhhh."
Desahan erotis terdengar didalam kamarnya, dan beruntung ia hanya tinggal sendiri, jadi dia lebih leluasa menikmati perbuatan hina ini.
Menambahkan jari dan memaju mundurkan kedua jarinya dengan tempo yang berantakan, membuat suara becek turut terdengar di dalam kamar itu.
"Shhhh hahhhhh~ ahhhhh..." Mulutnya terus terbuka bahkan lidahnya terjulur, membiarkan air liur mengalir membasahi lantai dibawahnya.
Bokongnya mulai ikut andil, bergoyang gusar karena ia merasakan puncaknya, dengan begitu ia menarik keluar kedua jarinya, berdiri pelan dan berjalan pelan menuju kasur, merangkak mendekati guling, setelah diatas guling, ia menunduk, memandang vaginanya yang becek dan mengeluarkan lendir.
Perlahan bokongnya turun sehingga vaginanya menyentuh guling.
"Hahhhhh~" Mendongak lemah, mata terpejam sayu dan bibir bawah digigit, setelah itu ia bergerak menggesek vaginanya ke guling.
"Ahhhhh fuck~" Kian bergerak cepat bahkan decitan kasur mulai terdengar.
"Ouhhhhh yeahhhh~" Dia langsung memeluk guling itu dan kian brutal menggesek vagina ke gulingnya.
Hingga akhirnyaa...
"Hahhhhhh.. hahhh~" Klimaks pertama di dapatkan, squirt keluar mengotori guling.
Dia mengatur nafas dan menoleh ke cermin, memperlihatkan dirinya yang begitu kacau, tubuh berkeringat dan rambut yang sedikit berantakan.
Dia terkekeh pelan dan menyibak surainya kebelakang.
Kalian mengira dia sudah selesai? Tentu belum karena ia turun dari guling, berakhir berbaring dan menekuk kedua kakinya, setelah itu mengangkang dan memasukkan langsung ketiga jari kirinya, menusuk kasar lubang beceknya.
"Ahhhhhh... Fuck."
Kita tinggalkan saja dia yang tengah memakan dirinya sendiri, btw dia adalah Minji, Kim Minji atau lebih akrab di panggil Jiu.
Sensitif orangnya, bahkan melihat tubuh sendiri dia langsung turn on.
Kim Minji / Jiu
Yank 🌚
Komen : next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot 21+
RandomYe ye ye... Ini cerita dibuat oleh imajinasi sendiri yang agak... Mesum dan gila kkkkk.