Bagaimana rasanya mempunyai ibu tiri atau ibu sambung? Apakah merasa bahagia? Senang? Atau hal lainnya yang membuat kalian begitu lupa dengan rasa sakit, ditinggal mati oleh ibu atau ditinggal disaat ekonomi memburuk dan hal lainnya?
Sungguh Azeera tidak tau bagaimana rasanya, hari ini adalah pernikahan ayahnya, setelah ditinggal ibu selama 6 tahun, ayah akhirnya memutuskan untuk menikah lagi, alasannya untuk Azeera, sang ayah menginginkan anaknya merasakan kasih sayang seorang ibu dan dia juga sibuk dengan pekerjaannya.
Acara pernikahan sudah selesai, hanya tinggal sesi foto dan Azeera duduk manis disebelah kursi ayah dan ibu barunya.
Dia tidak tau harus melakukan apa, anak remaja berumur 12 tahun, yang dimanjakan sejak lahir, selalu mengikuti kemana ibunya pergi dan sekarang dia benar-benar tidak tau harus ngapain.
Bahkan kepalanya tertunduk dan kedua tangannya bertautan, terlihat sedikit gemetar karena dia gugup dan takut.
Takut akan beberapa pasang mata yang sangat mengintimidasi mengarah kepadanya.
"Azeera." Bahkan tubuhnya tersentak kecil disaat ayahnya memanggil, ia mendongak dan berdiri, menghampiri ayah yang melambai kecil kepadanya disertai senyuman.
Netranya bertemu pandang dengan ibu barunya, Azeera membalas takut-takut senyuman hangat dari ibu tirinya dan menggapai jari-jari ayahnya.
"Kita foto keluarga." Ucap ayahnya dan saat itu pula cahaya blitz menyilaukan mata Azeera.
"Azeera." Panggilan kecil terdengar disertai usapan lembut di kepala. Azeera perlahan membuka matanya dan mengerjap kecil, kepalanya menoleh kesamping dan mendapati sosok ibu tirinya yang tersenyum hangat.
Azeera membalasnya sembari bangun, kedua tangannya langsung terangkat mengucek kedua mata.
Mimpi..
Semenjak pernikahan itu.. Azeera selalu bermimpi hal yang sama.
Usapan terasa kembali, Azeera menghentikan kedua tangannya dan perlahan turun, ia menelan ludah karena merasa gugup, padahal pernikahan itu sudah terlalu lama dan ibunya selalu berusaha melakukan pendekatan, tapi Azeera memang dasarnya pemalu dan suka takutan.
"Ibu udah buatin sarapan, kamu mandi ya."
"I-iya ibu." Dengan gugup dia membalas, ibunya terkekeh manis dan mengecup pucuk kepalanya, hal itu membuat mata Azeera membelalak lebar.
Ini pertama kalinya dia dicium ibu tirinya, sungguh Azeera terkejut, ia bahkan masih diam diatas ranjang dengan tangan kanan terangkat, menyentuh pucuk kepalanya dan tertunduk perlahan.
Dan saat itu lah, kedua sudut bibir Azeera naik keatas, menyunggingkan senyuman malu.
Waktu demi waktu berlalu, Azeera mulai ada keberanian terhadap ibunya, bahkan mereka mulai terlihat akrab dan sering bercanda gurau, menghabiskan waktu disaat ayah pergi meninggalkan mereka keluar kota.
Dan kini mereka ada di ruang tamu, duduk berdampingan dengan Azeera melipat keatas kakinya, sedangkan sang ibu begitu intens menonton.
"Ibu kok mau sama ayah?" Percakapan dimulai, Azeera bertanya tanpa memandang ibunya.
Sang ibu terlihat berpikir sembari menoleh menatap dirinya, sikutnya bertumpu di lengan sofa dan bertopang dagu.
"Ibu juga gak tau." Tertawa kecil dan dibalas Azeera.
"Ayah jangan-jangan pelet ibu."
"Mungkin." Mereka berdua tertawa, Azeera bahkan menepuk-nepuk pahanya sendiri dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanan berada di perut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot 21+
RandomYe ye ye... Ini cerita dibuat oleh imajinasi sendiri yang agak... Mesum dan gila kkkkk.