Malam Pertama

37.2K 356 56
                                    

Yang namanya selesai menikah itu mereka pasti melakukan malam pertama, kebanyakan seperti itu kan? Tapi tidak dengan sepasang suami istri yang baru saja menikah ini.

Sang suami duduk diam di tepi ranjang sembari menghela nafas dan memandang burungnya yang sudah menegang, karena membayangi tubuh molek sang istri, namun sang istri malah pergi bersama kakak dan teman-temannya.

Katanya dia capek, namun malah bersenang-senang dengan kakaknya yang mengajaknya camping.

Menghela nafas panjang dan terpaksa coli sambil membayangi wajah istrinya.

"Hahhh adek~" Bila sang suami tersiksa dirumah sedangkan sang istri tertawa lepas di depan tenda sambil memegang segelas kecil.

Itu merupakan bir mahal yang dibawa oleh teman kakaknya, mereka tertawa lepas sembari bercerita tentang apapun.

"Itu Randy gak pa-pa ditinggalin?" Pertanyaan terlontar, sang adek menegak habis minumannya dulu, mendesah panjang sembari memejamkan mata dan mengernyitkan dahi karena rasa menyengat dari minuman tersebut.

"Gak pa-pa lah, salah sendiri maksa nikah hari ini, padahal kan aku udah ada janji sama kakak sekalian." Ucapnya dengan kekehan dan cegukan kecil, wajahnya sudah merah karena minuman tersebut, disebelahnya ada sang kakak yang diam sambil mengisi gelas kosongnya dan meminumnya lagi.

"Kkkk seharusnya adek malam pertama sama dia." Gelak tawa terdengar, mereka camping tidaklah terlalu jauh karena masih disekitar komplek rumah yang kebetulan dibelakangnya ada sebuah hutan.

"Ish, adek malas." Sembari mengerucutkan bibir dan merebut gelas sang kakak, dia meminum cepat dan mendesah panjang, setelah itu mengembalikan gelasnya, sang kakak tersenyum tipis menerima gelas itu dan mengisinya lagi, setelah itu dia meminumnya dalam sekali teguk.

"Kenapa malas?"

"Bukan malas lebih jelasnya dia takut." Sang kakak yang diam sedari tadi akhirnya berbicara membuat dua temannya menoleh sambil bertopang dagu, diantara mereka berempat hanya sang kakak yang belum mabuk.

Selebihnya sudah mabuk namun masih ada kesadarannya dikit.

"Benar sekali, adek pernah lihat video porno, dan ceweknya teriak kesakitan, ih kan ngeri." Cerita adek sambil memeluk lengan kanan kakaknya dan menempelkan pipi kirinya ke bahu, membuat sang kakak terdiam dengan tangan kanan yang sudah terangkat untuk kembali minum.

Sang kakak menelan ludah dan meneguk kikuk minumannya.

"Itu mah diawal doang dek, habis itu desah."

"Desah itu apa?" Dengan polosnya sang adek bertanya, membuat kedua teman kakaknya itu tertawa dan saling pandang.

"Mau dengar?" Sang adek mengangguk sehingga salah satu teman kakaknya itu tiba-tiba mencium cepat bibir teman lainnya.

Membuat sang kakak menyeringai tipis sambil geleng-geleng, ia menuang lagi gelas kosong dengan minuman lalu melirik adek yang diam menonton kelakuan kedua temannya.

"Eunghh~" Erangan terdengar membuat sang adek menelan ludah dan membelalakkan matanya.

"Itu desah." Bisik kakaknya pelan, sang adek menoleh sehingga netra mereka bertemu.

"Kayak gitu?" Sang kakak mengangguk tipis sambil tersenyum hangat.

"Prima~ fuckk~" Menoleh lagi kedepan, memutuskan kontak mata tersebut dan sang adek membawa tangan kanannya ke mulut, mengigit jari telunjuknya karena teman kakak bernama Prima sudah berhasil membuat teman satunya naked, lalu mengeluar masukkan jari tengahnya.

"Lebih dalam.. ahhhh~"

"Kak, adek mau kedalam." Entah kenapa ia merasa deg-degan, mendengar desahan tersebut membuat darahnya berdesir dan ribuan kupu-kupu seolah berada di perutnya.

Oneshoot 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang