Hari Minggu yang dinanti kedua sejoli ini, setelah melewati dua hari dengan hampir tanpa kabar satu sama lain. Jere sendiri benar-benar disibukkan dengan pekerjaannya di persiapan acara hima, sedangkan Nath yang sudah mengerti pun hanya diam di rumah dan menghabiskan waktu dengan menonton berbagai film dan drama.
Di Hari Minggu ini, seperti janji Jere, ia akan bebas menemani Nath bahkan untuk seharian. Benar-benar seharian sampai-sampai Nath juga sudah izin ke orang tuanya untuk pulang lebih malam.
Nath turun ke bawah pukul enam pagi, setelah Jere memberitahunya bahwa ia sudah sampai. Lalu dilihatnya sang pacar yang sedang berbincang-bincang dengan sang ayah, sedangkan bundanya masih sibuk di dapur.
"Pagiii, kakak!"
"Hai, pagii. Udah siap?"
Nath mengangguk semangat, membuat dua pria di depannya terkekeh gemas.
"Pagi amat emang, ini?" Tanya ayah Nath.
"Hehe, iya om. Kata Nath mau ke perkebunan puncak itu, jadi kan harus pagi soalnya ini hari Minggu, kan? Sekarang sistemnya udah tiket-tiketan gitu, om." Jelas Jere.
"Oalah, sekarang ada tiketnya. Pantes. Om nggak tau sih, terakhir ke situ emang udah lama banget. Yaudah bener deh berangkat sekarang aja, orang rada jauh. Belum lagi macetnya, serapan sama beli jajan juga, dek, buat di jalan." Saran sang ayah.
"Iyaaa emang udah mau sarapan nanti kok sama Kak Jere, mau sarapan di gudeg Bu Endang yang terkenal banget itu loh, yah. Hehehe."
"Oalah, udah well planned benget nih ceritanya. Yaudah deh kalau gitu, yang penting sarapan ya. Sama kalo jajan ya jajan aja udah dikasih uang kan, sama ayah?"
"Huum." Nath mengangguk sambil merapikan sneakersnya.
"Itu, bunda nyiapin apaan dek, buat kamu?" Tanya sang ayah lagi.
"Iya, itu pancake sama kue-kue bikinanku semalem mau aku bawa, ditatain sama bunda." Jawab Nath.
"Nih, udah siap niiiih." Ujar Bunda Nath yang bergabung.
"Okedeeeh, makasih bundaa. Udah siap semua nih, yuk kakak, berangkat!"
"Hahaha, iyaa. Pamit dulu gih, salim sama ayah sama bunda." Titah Jere.
"Hati-hati ya kalian di jalannya, Jere hati-hati bawa mobilnya, kalo capek atau ngantuk nepi dulu,"
"Siap om, tante. Saya pamit bawa Nana-nya dulu, ya."
"Dadaaah, bundaa ayah!"
"Daaaah! Hati-hati!"
———
"Cieee, kamu bikin kue ya buat hari ini?"
Kini keduanya sudah di dalam mobil dan memulai perjalanan, Nath masih asyik mengatur tape mobil Jere yang disambungkan ke akun spotifynya.
"Iyaa!! Aku semalem tuh buatnya ada cheesecake yang pake oreo juga yang pernah aku liatin di tiktok itu loh, kak! Terus muffin juga tapi empat doang kecil-kecil, sama tadi pagi aku buat waffle! Ada caramel sama choco saucenya juga loooh!" Jelas Nath.
"Hahaa, semangat banget nih,"
"Iyaa dong jelas!"
"Oke, ini jadinya rutenya kita mau sarapan dulu, terus ke perkebunan teh dulu yang atas, terus lanjut siangan dikit mau ke taman bunga yang deketnya itu, kan?"
"Iya! Aku liat di Instagram disitu dibuka kayak kebun bunga, baru dua bulan lalu kayaknya."
"Oke deh, nanti kita cari. Kakak belum pernah juga soalnya. Terus abis itu kita turun, mau sorean di pantai, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bon Bon Chocolate | NOMIN✅
Fanfiction[END] Selama ini, Jere selalu memilih untuk memiliki pasangan yang lebih tua darinya. Alasannya, lebih dewasa maka lebih sehat hubungan yang dijalani. Jadi, ketika dia akhirnya menjalin hubungan dengan anak kelas dua SMA, sedangkan dirinya adalah ma...