Hari-hari dilewati Jere dan Nath seperti biasa. Jere dengan kesibukan kampus dan acara hima-nya sedangkan Nath sudah mulai menyiapkan diri untuk ujian kenaikan kelas.
"Kakaaaak aku capeeek belajaaar hwjajhshsnsns,"
Jere tertawa gemas mendengar suara Nath di telpon yang terdengar frustasi, pacarnya itu memang selalu memiliki suasana hati yang buruk ketika memasuki masa ujian.
Nath itu memang bukan yang paling pintar, bukan juga yang paling bodoh. Standar. Rata-rata. Tapi memang dirinya sangat tidak menyukai belajar.
"Besok hari Sabtu tuh, mau keluar? Boleh nggak, sih?" Tanya Jere.
"Hnggggg nggak tau,"
"Coba izin dulu sama bunda, bilang aja Sabtu mau main sama kakak buat refreshing, nanti Minggu belajar lagi buat Senin." Saran Jere.
"Ehnggg okay nanti aku coba.. Emang mau diajak kemana akunya?" Tanya yang lebih muda.
"Eh iya, kemana yak? Tanggal segitu kakak ada jadwal apaan sik," oceh Jere gelagapan sendiri.
"Ish, udah ngajak tapi malah gituuu." Protes Nath.
"Heheheh, sorryyy. Kan niatnya ngehibur, kakak lupa juga. Tapi ini, kakak cuma ada jadwal survey tempat acara doang, selain itu nggak ada apa-apa," kata Jere.
"Survey? Ngapain ituuu aku mau ikuuuut,"
"Ikuuuut mulu kayak anak keciiiiw," ujar Jere saking gemasnya dengan sang kekasih, membuat Nath mencebikkan bibirnya di seberang.
"Survey biasa aja tuh buat acara, sendirian juga belum nyari temen. Ikut aja lah ya, nanti sekalian kita jalan," jelas Jere.
"Jajan!"
"Iyaaaa jajan, ya ampun ini anaaaak."
Nath cengengesan setelahnya, "Eh, tapi emang nggak apa-apa gitu? Aku kan masih SMA."
"Yaaa enggak apa-apa laaah lagian survey gedung doang tauuu, ketemunya juga sama pihak sananya bukan sama temen-temen kampus kakak, udah nggak apa. Atau Nana nggak ikut aja?" Tawarnya.
"Emmm... Mau ikut ajaa deh, mau liat kakak kerja."
"Hahah apaan kerja, emang aku suami kamuuuu?"
"Iyaaah suami akuuu, kenapaaa nggak sukaaa, nggak mauuu?" Sahut Nath.
"Diiiih ya mauuu laaah, siapa siii yang nggak mauuu jadi suaminyaa Nathanioooo," balas Jere ikut menggoda.
Nath terkekeh geli karenanya, memutuskan tidak menyahut lagi agar percakapan menggelikan ini segera berhenti.
"Yaudah ya, nanti kalo udah diizinin bunda kabarin kakak, nanti Sabtu kita jalan. Oke, bunny?"
Nath yang diberi panggilan menggemaskan itu berusaha menyembunyikan salah tingkahnya, "Uhm. Ay ay, Capt!"
—
Izin dari sang bunda sudah dikantongi, sehingga kini Nath dengan semangat menaiki motor Jere. Pagi itu baru jam 9, hari belum terlalu panas. Rencana perjalanan kali ini yang pertama tentunya tugas survey milik Jere, Nath akan ikut juga. Lalu setelah itu keduanya memilih ke mall untuk segala agenda jajan-nya Nath.
Setelah 20 menit membelah padatnya jalanan, Jere dan Nath sampai di sebuah gedung. Bisa Nath lihat gedung ini memang cocok digunakan untuk berbagai acara, bisa formal maupun semi dan informal, gedungnya masih bercorak daerah dan halaman luas. Ah! Nath ingat pernah menghadiri sebuah bazaar disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bon Bon Chocolate | NOMIN✅
Fanfic[END] Selama ini, Jere selalu memilih untuk memiliki pasangan yang lebih tua darinya. Alasannya, lebih dewasa maka lebih sehat hubungan yang dijalani. Jadi, ketika dia akhirnya menjalin hubungan dengan anak kelas dua SMA, sedangkan dirinya adalah ma...