PROLOG

4.5K 223 2
                                    

"Bagaimana? Setuju dengan apa yang saya tawarkan?" tanya seorang pria tambun dengan jas mewah menempel di tubuhnya.

"Menarik. Tapi, apa yang saya dapat kalau menyetujuinya?"

"Hahaha, bagaimana kalau kita bagi rata? Lima puluh-lima puluh? Menggiurkan bukan? Apalagi kau akan mendapat bonus jika bergabung denganku."

Pria yang lebih muda tertawa kering, sorot matanya diam-diam memancar tajam. Senyum miring terulas, dalam otaknya sudah menyiapkan berbagai rencana licik untuk orang licik dihadapannya.

"Baiklah, saya setuju."

Kedua pria berbeda usia itu saling berjabat tangan, serta saling melempar senyum penuh makna.

****

DRAP ... DRAP ... DRAP

Suara langkah kaki yang terburu-buru menggema di lorong berlantai kayu. Mengganggu pendengaran serta ketenangan seorang pria tambun yang sedang tertidur di atas ranjang mewahnya.

BRAK ...!!!

Adalah pintu yang dibuka kasar tanpa tahu sopan santun. Pria muda mendekati ranjang yang ditiduri pria tambun.

"TUAN! Tuan, gawat Tuan!"

"Ck! Apa-apaan kau ini, hah! Mengganggu tidur siang ku saja."

"Maaf, Tuan. Tapi, ini gawat. Tuan Nakamoto beserta pasukannya datang untuk menyerang, mereka sepertinya tahu dengan rencana kita untuk menjatuhkannya!" sontak saja pria tambun itu bangun dari berbaring nya.

Matanya memerah tajam menatap si pemuda, "APA! SEGERA SIAPKAN ORANG-ORANG KU, KITA BANTAI KLAN NAKAMOTO SEKARANG!"

"Se-sekarang, Tuan?"

"IYA BODOH! SEKARANG! CEPAT!"

"I-iya, Tuan. Akan saya beritahu Kak Haruba."

****

BUGH ...!!!

Satu pukulan telak dilayangkan, sehingga si korban terpental dan tersungkur mengenaskan.

CRASS ...!!!

Bunyi katana yang berdesir mengerikan menebas tangan seorang pria tambun yang diketahui adalah pemimpin klan Watanabe.

DUAK ...!!!

"Beraninya kau berbohong dan mencoba menghancurkan klan Nakamoto."

BUK ...!!!

"Klan kecil seperti Watanabe tidak pantas berada di atas. Dan sekarang, aku harus repot mengotori tanganku hanya untuk membunuhmu! Pria tua sialan, bedebah aku akan membantai klan mu dan para pengikutmu!"

Nakamoto Yuta, mengangkat katanan nya tinggi-tinggi. Siap menebas kepala pemimpin klan.

BRUK ...!!!

Namun, belum katana itu mengenai leher si pemimpin klan. Sebuah kursi berbahan kayu mahal melayang dan menghantam pundak Yuta.

Sehingga pemimpin klan Nakamoto itu tersungkur. Katana nya pun ikut terhempas jauh.

MI TESORO [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang