29

2.9K 481 90
                                    

Haloooo, Kalo kalian suka sama cerita aku tolong Vote dan Komen yaa, supaya aku semangat buat nulis dan update- Diii🐰🐰🐰

.

.

.

.

Sorry for typo

.

.

.

.

Hope you like it😊😊😊

.

.

.

.

.

.

.









Kristal terkejut saat Joel sudah duduk apik di ruang tamu kediamannya pagi ini.

Laki-laki itu seperti tidak ada habisnya untuk kembali mendekati dan merebut hati Kristal, namun sayangnya Kristal masih mengabaikan Joel.

Kristal masih tidak bisa percaya pada Joel begitu saja. Rasanya masih sulit, ia masih takut. Takut jikalau Joel nyatanya hanya bermain-main padanya.

Kristal tidak ingin melukai hatinya terus-terusan.

"Ngapain ke sini?" Tanya Kristal dengan nada tidak sukanya, saat sudah berdiri di hadapan Joel.

Joel tersenyum tipis dan berdiri dari acara duduknya "Jemput kamu, Tal" Ucap Kristal.

Kristal mengernyitkan keningnya mendengar panggilan dari Joel "Kamu?" Tanya Kristal tidak percaya.

Sejak kapan panggilan Joel berubah seperti itu pada Kristal. Bagaimana tidak terkejut, jika ini adalah pertama kalinya Joel memanggil dirinya dengan sebutan seperti itu.

Joel mengangguk pelan "Iya, ada yang salah?" Tanya Joel balik.

Kristal hanya terdiam, tidak tahu harus menjawab seperti apa, memang tidak ada salahnya, namun terdengar aneh saja bagi Kristal.

Kenapa Joel berubah sangat lembut seperti ini?

"Kita masih tunangan Ital, aku rasa gak pantes kalau aku bicara kasar sama kamu." Ucap Joel kembali.

"Terserah" Ucap Kristal tidak peduli.

"Ayo berangkat" Ucap Joel, meraih jemari mungil Kristal dan menggandengnya dengan lembut.

Kristal hanya terdiam dan memilih mengikuti langkah besar milik Joel itu, walaupun jujur di dalam dirinya ia merasakan rasa yang tidak karuan.

Kristal merasa asing dengan perhatian Joel, tapi ia menyukainya. Apa yang dulu ia inginkan akhirnya dapat ia rasakan sekarang. Tapi disatu sisi, Kristal takut jika Joel tidak benar-benar serius.

Selama perjalanan Joel selalu membuka percakapan dengan Kristal, tapi sayangnya gadis itu memilih diam dan mengabaikan Joel.

Setelah sampai di area kampus, Kristal memilih segera turun dari motor Joel, membuka pengait helm tersebut dan memberikan helm tersebut pada Joel.

Tidak banyak hal yang diucapkan Kristal, kecuali menggumamkan terimakasih setelahnya berlalu begitu saja meninggalkan Joel.

Joel menghela nafasnya kasar, tembok yang di bangun Kristal nyatanya sangat kokoh, susah sekali untuk meruntuhkannya.

COMPLICATED [NCT GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang