30

2.8K 528 53
                                    

Haloooo, Kalo kalian suka sama cerita aku tolong Vote dan Komen yaa, supaya aku semangat buat nulis dan update- Diii🐰🐰🐰

.

.

.

.

Sorry for typo

.

.

.

.

Hope you like it😊😊😊

.

.

.

.

.

.

.



Mada menghela nafasnya pelan saat menatap orang yang berada di hadapannya, ia sedang berada di hadapan Tera saat ini.

Ini sudah dua bulan sejak tawaran Tera pada Mada waktu itu, tentang dirinya yang harus menjauhi Haira, maka Tera akan membantu biaya pengobatan suami Mama kandungnya.

Pikiran Mada sudah benar-benar buntu, tadi pagi Giska menemui dirinya dengan keadaan yang sangat kacau, gadis itu mengatakan bahwa, Papa gadis itu sedang dalam kondisi kritis dan perlu segera dilakukan tindakan operasi.

Sampai detik inipun, Mada masih belum sanggup memenuhi biaya tersebut dan mungkin ini adalah jalan terbaik setelah seharian tadi Mada merenung.

Meminta bantuan Tera adalah pilihan terakhir untuk Mada.

Tak apa, bukankah lebih baik dirinya yang tersakiti dibanding dengan kedua adiknya harus hidup tanpa Papanya.

Mada sudah biasa sendiri, tapi kedua adiknya itu pasti tidak akan mampu tumbuh tanpa kasih sayang, lalu bagaimana dengan nasib sang Mama jika suaminya itu pergi? Pasti Mamanya itu akan bekerja keras sendirian untuk membesarkan Gheo dan Giska. Mada tidak tega, Mada tidak ingin hidup sang Mama kembali sulit, cukup dengan pernah hadirnya dia di dunia ini membuat sang Mama kesulitan.

Tera menatap Mada yang masih asik menunduk, seperti masih menimbang-nimbang keputusan yang akan ia ambil.

"Sudah dua bulan, jadi sekarang kamu sudah mau memberikan jawabannya, Mada?" Tanya Tera.

Malam ini setelah jam kerjanya berakhir, Mada tiba-tiba saja menghubungi Tera, mengatakan bahwa ia ingin bertemu dan memberikan jawabannya.

Mada menghela nafasnya pelan, dadanya tiba-tiba saja menyesak saat bayangan Haira terus berputar di pikirannya.

Dalam hati Mada merapalkan kalimat maaf berkali-kali untuk kekasih hatinya itu.

Mada mengangguk "Mada sudah memutuskan, Ma" Ucap Mada.

"Ya, silahkan ucapkan jawaban kamu Mada. Tawaran saya belum berakhir untuk kamu" Ucap Tera.

Mada menggigit pipi bagian dalamnya, rasanya susah sekali mengucapkan kalimat itu. Sungguh, Mada tidak sanggup tapi ia harus.

"Mada setuju, Ma" Ucap Mada.

Lagi-lagi Mada menghela nafasnya "Mada setuju dengan tawaran Mama." Ucap Mada.

COMPLICATED [NCT GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang