After Care

1.7K 189 34
                                    

Sang bulan sudah digantikan oleh sang mentari yang bersinar dengan begitu cerahnya di pagi hari.

Suara cicitan burung pun menemani indahnya hari yang baru, diiringi sinar mentari yang menembus sebuah ruangan tertinggi di rumah itu melalui celah-celah kecil ventilasi di sana. Namun cahaya yang demikian menyilaukan itu tidak dapat mengusik kedua manusia yang terbaring di sana, saling melingkarkan lengan masing-masing ke pinggang pasangannya, seakan-akan mereka akan terpisah apabila tidak mengeratkan pelukannya.

Perlahan, mata sang pria terbuka, mata hitam setajam elang itu terbuka, namun tatapannya begitu lembut penuh kehangatan.

Pria itu menatap gadis— ah bukan, wanita yang masih terbuai dalam alam mimpinya. Mata wanita itu terpejam. Bulu matanya yang lentik dan tebal menyapu pipinya yang sedikit chubby dan merah.

Bibir wanita itu, mungil dan kemerahan, mengundang lelaki manapun untuk menciumnya.

Rambut panjang wanita itu tergerai bebas dan acak-acakan di sekitar bantal dan spreinya.

Perlahan, pria itu mengulurkan jarinya, membelai pipi wanita itu dengan amat lembut, menatapnya dengan sinar dingin yang kembali muncul di matanya.

Kembali terbayang kejadian malam itu, kejadian di mana ia telah merebut kesucian wanita itu, mahkota paling berharga yang selalu dipertahankan wanita-wanita terhormat, terlebih wanita introvert seperti Dahyun. Sedikit rasa bersalah menyelimuti pikirannya, namun ia usir jauh-jauh. Seorang Jung Jaehyun, menyesal karena menyetubuhi seorang wanita? Ha! Hal itu tidak ada dalam kamusnya.

Perlahan Jaehyun merasakan pergerakan, dan mendapati wanita itu, Shin Dahyun, sedikit menggeliat. Segera ia singkirkan tangannya dari pipi Dahyun. Namun tidak seperti dugaannya, wanita itu tetap terlelap dalam tidurnya, kembali melanjutkan mimpi yang tertunda sepertinya.

Jaehyun menghela nafas. Perlahan, dia bangkit dari posisi tidurnya. Ia tak perlu repot untuk memakai kembali pakaiannya, toh di rumah ini hanya ada dirinya dan wanita yang kini sedang terlelap di ranjangnya. Dengan santai ia berjalan ke kamar mandi, untuk membersihkan sisa-sisa bercinta dari tubuhnya semalam.

Jaehyun keluar dari kamar mandi dan mendapati wanita yang masih tertidur itu kini telah terbangun. Rambutnya masih acak-acakan, namun hal itu justru menambah kesan cantik dalam diri wanita itu, bibirnya yang masih membengkak, matanya yang memiliki tipe asli wanita Korea itu terbuka. Tubuh wanita yang telanjang itu ditutupi dengan selimut yang sedikit awut-awutan. Wanita itu duduk membelakangi matahari, membuat sinar mentari seakan terhalang oleh wanita di depannya.

Jaehyun sedikit membelalakan matanya melihat pemandangan yang disajikan pagi itu di depannya. Cantik, sungguh amat cantik.

Tanpa sadar, tangan Jaehyun mengambil kamera yang tergantung di sisi kamarnya, membidik dan memotret wanita itu dalam diam.

Klik!

Dahyun awalnya sedikit terkejut, namun melihat Jaehyun mengambil kamera, ia memilih untuk tidak bergerak. Dia diam saja saat pria di depannya memotret dirinya.

Perlahan, Jaehyun berjalan menuju ranjang— mereka berdua. Tangan nya membelai pipi Dahyun dengan gerakan lembut.

Dahyun hanya memejamkan matanya, membiarkan pria di depannya menyentuhnya. Untuk apa ia melawan, pria itu juga telah mengambil semuanya darinya.

"Tidurmu nyenyak?"

Dahyun membuka kembali matanya, mendapati kini Jaehyun terduduk di sampingnya. Pria itu bertelanjang dada, dengan handuk menggantung di lehernya. Beberapa tetes air turun dari rambutnya, membasahi sedikit dadanya yang bidang. Pemandangan itu membuat wajah Dahyun memanas dan refleks ia memalingkan wajahnya.

(Not) A Doll [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang