Diversion

1K 135 13
                                    

"Urusan pekerjaan? Atau urusan percintaan?" Sindir Eunwoo dengan nada mengejek.

Seringai sekilas terlihat dari bibir Dahyun, namun secepat kilat seringai itu berubah menjadi air mata.

Eunwoo terkejut melihat air mata yang kini menggenangi pelupuk mata kekasihnya itu.

"Kau menuduhku berselingkuh, begitu?" Tanya Dahyun dengan parau.

Buru-buru Jaehyun menyelanya, "Kami hanya berhubungan karena urusan pekerjaan, tidak lebih Cha Eunwoo." Ujarnya sambil merangkul Dahyun, berusaha untuk menenangkan wanita itu.

Eunwoo yang melihat pemandangan di depannya itu semakin kesal. Ia pun langsung menarik tangan Dahyun dengan paksa, "Ikut aku."

Eunwoo menyeret tangan sang kekasih paksa, meninggalkan si 'biang masalah' dan kafetaria itu.

Dahyun menundukkan kepalanya, seringai muncul dari bibirnya yang memerah itu. Sedangkan Jaehyun melihat sepasang kekasih yang meninggalkannya itu dengan seringai yang menghiasi wajahnya.

"Eunwoo-ya, sakit. Tolong lepaskan." Rintih Dahyun yang tengah diseret oleh pria di depannya ini. Rintihan palsu, lebih tepatnya. Namun Eunwoo tidak mengubris dan terus berjalan, membuat Dahyun yang berada di belakangnya merengut kesal.

'Kelihatannya aku telah membuat Eunwoo benar-benar marah.' Batin Dahyun, dibarengi dengan seringai licik di wajahnya. Ia membiarkan saja Eunwoo terus menyeretnya ke ruang teater yang tak terpakai.

Eunwoo langsung menarik tangan Dahyun dan merapatkan tubuh Dahyun ke tembok, sedangkan ia mengunci pergerakan kekasihnya itu.

"Jelaskan padaku, kenapa kau tidak mengangkat teleponku dan menelantarkanku hingga sekarang!" Teriak Eunwoo gusar. Dahyun yang melihat kondisi pria di depannya mau tidak mau harus berusaha sedikit keras untuk menahan tawanya.

Sebegitu marahnya kah seorang Cha Eunwoo ketika ditinggalkan oleh dirinya?

'Bahkan permainannya baru saja dimulai sayangku' Batin Dahyun.

"Aku sibuk. Kukira kau dapat mengerti." Ujar Dahyun sambil melingkarkan tangannya di leher Eunwoo. "Maaf kalau kemarin aku tidak menghubungimu. Kau tau, aku sangat sibuk, bahkan aku baru saja pulang pukul 1 pagi. Saat aku bangun baterai ponselku habis, makanya aku tidak sempat menjelaskannya padamu. Lalu saat tadi aku ingin menemuimu saat jam makan siang, Jung Jaehyun menghampiriku karena urusan pekerjaan." Terang Dahyun dengan nada manja, yang tentu saja adalah bohong besar.

Eunwoo mendengus, "Lalu kenapa kau tidak mendatangiku tadi pagi?" Wajah Eunwoo kini tidak setegang sebelumnya, menandakan amarah dalam dirinya telah mereda.

"Aku kan bangun kesiangan Eunwoo-ya. Aku saja masih sangat lelah karena belum terbiasa dengan pekerjaan ini." Dahyun menatap Eunwoo dengan mata yang sayu dan menggoda, membuat gairah Eunwoo seketika bergejolak.

Tanpa banyak kata, Eunwoo langsung menarik Dahyun agar wanita itu tiba-tiba, serta merta, ia mendaratkan bibirnya pada bibir tipis kekasihnya dan melumatnya tanpa ampun. Eunwoo tak segan-segan menghisap bibir kekasihnya yang sekarang sedikit meronta dengan serangan tiba-tibanya.

Eunwoo tidak begitu menghiraukannya dan masih menyibukkan diri dengan melumat bibir dahyun. Lidahnya sesekali ikut bermain untuk menjilati bibir berlapis lip balm itu.

Dahyun mulai mengikuti apa yang diinginkan Eunwoo, ia pun menggerakkan bibirnya, ikut berperang lidah hingga bunyi cepakan mulai terdengar di ruangan itu.

Eunwoo mulai mengelus punggung Dahyun, ia berniat menarik blouse model sabrina sang kekasih ke bawah untuk melakukan ke tahap yang lebih intim namun..

BRAK!

(Not) A Doll [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang