Persecution [NC]

953 70 5
                                    

WARN! NC

[nb: dianjurkan untuk siapin sedikit mental sebelum baca]

Sepasang mata tipe monolid terbuka, untuk mendapati kegelapanlah yang berada di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepasang mata tipe monolid terbuka, untuk mendapati kegelapanlah yang berada di depannya. Pun sesuatu yang kasar dan kesat membekap mulutnya sehingga menyulitkannya untuk berbicara. Dan saat dia mencoba untuk bangkit dari posisi duduknya, kedua tangannya telah terikat pada kursi itu hingga ia tidak dapat bergerak dengan leluasa.

"Sudah bangun rupanya."

Cha...Eunwoo?

Kedua matanya terbelalak lebar. Dahyun pun menggoyang-goyangkan tubuh dan tangannya untuk melepaskan diri dari ikatan yang cukup kuat melilit tubuhnya itu, namun gagal. Meskipun ia tidak dapat melihat ia sungguh yakin bahwa suara itu adalah suara si pria brengsek yang baru saja ia permalukan tadi siang.

"Kau pasti bertanya-tanya, bagaimana bisa kau terikat, hmm?"

"Mmhhm!"

Suara gumaman yang tertahanlah yang terdengar, alih-alih suara jeritan sopran yang melengking dan memekakkan telinga. Meskipun kedua matanya tertutup, Dahyun dapat merasakan pergerakan yang dilakukan Eunwoo, dimana pria itu berjalan mendekat ke arahnya.

Dahyun masih berusaha untuk melepaskan diri bahkan ketika tangan Eunwoo menarik helaian rambutnya cukup kencang hingga kepalanya terangkat dan menghadap wajah pria itu, terasa dari hembusan nafas yang menerpa pipinya yang pucat.

Eunwoo menyeringai kejam, yang tentu saja tak terlihat oleh Dahyun.

"Tanpa kuberitahu alasannya, kau pasti sudah tau."

"Mhhm mmhhmmm!"

Dahyun mengumpat dalam hati sambil menggelengkan kepalanya dari tangan Eunwoo guna melepaskannya dari sana, namun justru Eunwoo malah makin menarik rambutnya hingga Dahyun menggumam kencang karena kesakitan.

"Sakit? Heh, bahkan kita belum memulai permainan kita."

Eunwoo lalu melepaskan rambut panjang Dahyun dari tangannya dan menghempaskan kepala Dahyun kasar, membuat Dahyun bernafas lega. Namun kelegaan itu hilang menjadi rasa takut yang lain ketika Eunwoo meneriakkan tiga nama pria yang asing bagi telinganya.

"Wonho, Moonbin, Shownu!"

Telinga Dahyun menangkap suara langkah kaki yang nampaknya makin dekat dengannya. Ia tak tau saat ini Eunwoo tengah menyeringai kejam sembari memegang ponsel Dahyun di tangannya.

Dahyun masih mencoba melepaskan tangannya pada tali yang mengikatnya, mengabaikan rasa sakit yang ia rasakan ketika kulit putihnya bergesekan dengan permukaan kasar tali yang melilit tangannya meskipun tau usahanya pastinya akan gagal. Ia tidak tau bahwa ketiga pria asing itu telah berdiri di depannya dan menatapnya dengan pandangan penuh nafsu.

(Not) A Doll [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang