Aloof

715 66 8
                                    

"…Hyun? Dahyun …? Kau sudah sadar? Dahyun …?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"…Hyun? Dahyun …? Kau sudah sadar? Dahyun …?"

"Nnghh …"

Suara alat pendeteksi detak jantung itu masihlah berbunyi dengan bunyi yang masih stabil, pun suara tetes-tetes air pada kantung infus yang sesekali terdengar. Kedua kelopak yang terpejam sejak sepuluh jam yang lalu itu terbuka―hanya untuk mendapati wajah Sooyoung yang nampak begitu khawatir sambil terus memanggil namanya.

"Dahyun..!"

"Soo-young-Eon-nie …" panggilnya dengan suara serak.

"Hahhhh... Akhirnya kau sadar juga Dahyun!" Ujar Sooyoung dengan tangan yang menggenggam tangan Dahyun erat. Tak mungkin ia memeluk Dahyun dalam kondisinya sekarang ini, mengingat bahwa Dahyun baru sadar setelah melewati masa-masa kritisnya.

"Eonnie, ini dimana?" Tanya Dahyun setelah ia mengamati sekeliling ruangan yang asing baginya. Samar, ia dapat mencium bau pahit obat dari kejauhan.

"Kau ada di rumah sakit Dahyun. Kau tidak ingat kau itu ditembak oleh pria gila itu sepuluh jam yang lalu?!"

Dahyun nampak terdiam, berusaha untuk mencerna informasi yang baru saja ia dapat. Seketika bola matanya terbelalak dan ia mengangkat tubuhnya―hanya untuk menjerit nyeri dan menghempaskan kembali tubuhnya ke atas ranjang setelah ditahan oleh Sooyoung.

"Eonnie, lepaskan aku! Aku harus bertemu dengan Jaehyun!"

"Dahyun, Jaehyun-ah baik-baik saja!"

Dahyun mengalihkan pandangannya dan mendapati Sooyoung tengah memandanginya dengan kepanikan dan kegusaran yang nampak jelas pada wajahnya.

"Ia sudah melewati masa-masa kritisnya dan kini telah beristirahat di ruang sebelah, Dahyun. Saat ini Doyoung-ah tengah menemaninya."

Dahyun masihlah nampak ragu ketika Ino mengatakan informasi itu. Sooyoung yang menyadari ketidakpercayaan Dahyun menggenggam tangan perempuan yang lebih muda darinya itu dengan erat.

"Percayalah, Dahyun. Jaehyun-ah itu kuat, dia pasti dapat bertahan."

Sepasang mata itu berkaca-kaca. Sooyoung tau bahwa Dahyun amatlah khawatir dengan keadaan kekasihnya itu, namun Dahyun masihlah harus beristirahat dan tidak bisa menggerakkan tubuhnya dengan bebas. Ia ingin membawa wanita itu menuju kamar Jaehyun, namun untuk saat ini kondisi Dahyun lah yang lebih penting.

"Dahyun, kau istirahat sekarang, ya? Aku akan memanggilkan perawat untuk memberitahukan kesadaranmu dan juga mendatangi kamar sebelah untuk memastikan keadaan Jaehyun-ah."

Dahyun terdiam sejenak, namun kemudian kepalanya terangguk dan kini ia menyamankan tubuhnya untuk segera terlelap. Nampaknya efek obat tidur yang disuntikkan kepadanya masihlah kuat.

"Jaehyun akan baik-baik saja 'kan, Eonnie?"

Sebuah senyuman terbentuk dari bibir Sooyoung. "Pasti, Dahyun… Pasti …"

(Not) A Doll [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang