51

656 46 0
                                    


.
.
.
.
.
.
.
.
.
~~•~~

" Mah, pah, ada yang gulf bicarakan dengan kalian" Ucap gulf dengan wajah serius nya.

Setelah acara grand opening tadi malam, gulf tidak banyak bicara malah lebih ke murung, orang tua dan kakanya merasa aneh dengan sikap gulf tersebut, harus nya senang bukan karna rencana nya berhasil dan tidak di tentang oleh orang tua dan kakanya.

" Gulf  "gay" " Ucapan gulf membuat orang tua dan kakaknya kaget bukan main, bahkan makanan yang hampir masuk ke mulut saja tidak jadi saking kaget nya dengan ucapan Gulf.

" Gulf gay" Ucapnya sekali lagi

" Sebaiknya habis ini kamu istirahat, kamu pasti masih capek bukan, habis wisuda lalu menyiapkan acara grand opening restoran kamu" Jawab  papah gulf lalu pergi tidak menghabiskan sarapanya.

" Pah..... "

" HABISKAN LALU ISTIRAHAT" Bentak papah gulf

Semua yang ada di meja makan kaget melihat gulf di bentak dan tidak ada yang berani membantahnya.

" Mah.... " Lirih gulf melirik mamahnya

" Sebaiknya kamu selsaikan sarapan mu, lalu istirahat " Jawab mamah gulf

" Phi joss..... " Kali ini gulf melirik kaka nya berharap pembelaan dari kakanya itu, bukanya menjawab joss hanya menggelengkan kepala tanda tidak ingin ikut campur dalam masalah adiknya.

Bukan nya joss tak sayang, namun biar gulf belajar dewasa dan menyelesaikan masalahnya sendiri.

Ternyata prediksi gulf benar, papahnya pasti tidak akan menyetujui seksualitas nya, namun apa ini salah gulf?, bahkan gulf sendiri bingung dengan seksualitas, entah ia gay, bisex atau apa, tapi yang pasti sekarang gulf mencintai seorang pria dan itu Mew.

Gulf dengan cepat menyelesaikan sarapan nya dan menyusul papahnya ke ruang tamu.

" Pah.... Gulf...... Ting....... " Saat gulf ingin kembali berbicara dengan papahnya, belum apartemen nya berbunyi.

" Biar gulf saja yang bu...... Tidak usah" Papahnya langsung bangkit dari duduk nya dan membuka pintu...

Saat pintu terbuka, ekspresi papah gulf langsung berubah masam.

" Selamat pagi" Sapanya...

" Siapa kamu dan ada urusan apa kamu sepagi ini disini" Tanya papah gulf tanpa basa basi....

" Perkenalkan saya Mew suppasit saya..... Dia kekasih gulf pah" Ucap gulf memotong ucapan Mew.

Mew kaget, bukan ini yang kesan pertama yang ingin Mew berikan, meski dalam hati Mew sangat senang.

" Masuk ke kamar kamu" Suara dingin papahnya menyuruh gulf masuk.

" Tidak pah, gulf ingin berbicara serius dengan papah. " Bantah gulf

" PAPAH BILANG MASUK" bentak nya pada gulf membuat Mew kaget.

" Dan kau, sebaiknya jangan pernah tunjukan wajahmu di hadapanku lagi" Tunjuk nya pada Mew dan langsung menutup pintu

Mew yang masih kaget melihat gulf di bentak papahnya, sekarang lebih kaget lagi saat papahnya bilang jangan pernah menemuinya lagi. Apakah Mew sudah di tolak sebelum mengatakannya? Apa Mew sudah kalah sebelum bertarung? Apa Mew akan menyerah begitu saja dan mengikuti apa kata papahnya gulf.

Seketika perkataan win terlintas di pikirannya, dan benar saja, ketika melihat reaksi papahnya gulf, win benar. Tidak semua orang bisa menerima hubungan sesama jenis termasuk papahnya gulf yang terlihat begitu marah saat gulf mengatakan Mew adalah kekasihnya.

Padahal tujuan awal Mew datang apartemen gulf ingin melamar gulf untuk menjadi pendamping hidupnya mumpung kedua orang tua dan kakaknya gulf ada di Bangkok. Namun sebelum mengatakan niat nya Mew sudah di usir terlebih dahulu.

"Paman sya mohon buka pintunya, ada yang mau saya bicarakan dengan paman" Teriak Mew yang masih berdiri di depan apartemen gulf.

"Paman sya mohon, biarkan saya berbicara...."pinta Mew yang masih mengetuk pintu apartemen gulf. Namun sayang usahanya tidak membuahkan hasil. Beberapa kali pun Mew memanggil tidak ada yang Membukakannya. Jangan kan membuka menjawabnya saja tidak.

Sedangkan di kamar gulf, gulf sedang menagis di bawah bantal nya. Hatinya sakit karena papahnya membentak nya. Ingin marah namun gulf sadar ia juga salah karena telah mengecewakan orang tuanya.

" Gulf..... " Panggil grace di depan kamar Gulf...

" Boleh phi masuk" Izin grace

Karena tidak ada jawab dari pemilik kamar, grace pun mencoba membuka pintu dan ternyata tidak di kunci.

" Gulf, sudah na, jangan menangis terus, nanti kamu sakit"

" Kenapa phi, memang apa salahnya kalo kita mencintai pria, bukannya sama saja dengan kita mencintai wanita yah phi"

" Tidak ada yang salah dengan kita mencintai seseorang, yang membedakan hanya wanita bisa memberi keturunan sedangkan cinta antara laki laki apa yang bisa kita dapat? Keturunan? Bahkan laki laki tidak memiliki rahim tidak sperti wanita, jadi tidak mungkin memberikan keturunan"

" Tapi kita bisa mengadopsi nya, banyak diluar sana anak yang di telantarkan orangtuanya"

" Dan banyak juga hubungan sesama jenis diluar sana yang brantakan dan berakhir dengan perselisihan " Ucap grace

" Dan lagi phi sudah pernah bilang  bukan kalo hubungan sesama jenis itu hal yang tabu dan tidak semua orang bisa menerimanya"

Gulf paham betul dengan apa yang di katakan oleh kaka iparnya ini, semua perkataannya memang benar adanya. Banyak resiko yang akan terjadi. Tidak memiliki keturunan, banyak masyarakat yang mencemooh meski tak semuanya, dan masih banyak lagi. Namun kembali lagi apa itu salah gulf?, tentu bukan. Gulf juga ingin sperti orang normal lainya, namun siapa yang tau tentang hati kita selain kita sendiri.

Gulf bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan keluar.

" Kamu mau kemana, ini sudah mau sore" Tanya grace khawatir

" Gulf ingin mencari angin segar sebentar, sebelum jam 9 malam gulf akan pulang kok"

Grace tau pikiran dan emosi adik iparnya ini sedang bimbang, jadi dia membiarkannya.

" Hati hati.... Dan untuk sementara jangan temui dia dulu, kamu paham" Gulf mengangguk dan keluar dari kamar nya.

Gulf berjalan begitu saja melewati papah mamah dan joss, yang ada di ruang tamu, bahkan menoleh saja tidak. Gulf tidak ingin semuanya tambah runyam jika menjawab papahnya saat ini, jadi gulf memilih mengabaikan nya saat di panggil. Biarlah  papahnya menganggap gulf tidak sopan, toh begitu keadaan nya......

" Sudahlah pah, biarkan gulf memenangkan dulu dirinya. Nanti malam kita bicarakan lagi dengan kepala dingin" Bujuk mamahnya meredam emosi sang suami....


Bersambung......

𝙸 𝙳𝚘𝚗't 𝙺𝚗𝚘𝚠 {𝙼𝚎𝚠𝚐𝚞𝚕𝚏}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang