40

656 52 0
                                    

Hanya tinggal dua minggu lagi Gulf lulus dan akan melangsungkan wisuda. Sambil menunggu wisuda, Gulf berfikir untuk memperbesar tokonya. Bukan ide yang buruk pikir Gulf untuk mencoba berbisnis dengan orang lain, terlebih lagi ia cukup kenal dengan beberapa pemilik restoran dan pebisnis di luaran sana.

Selain karena magang, Gulf juga kenal dengan mereka karena sesekali ikut membantu joss untuk berbisnis dalam mengelola resort dan cafe keluarganya. Dengan kepintaran dan keterampilannya, membuat Gulf dengan mudah mendapat kepercayaan dari calon rekan bisnisnya tersebut.

" Sekali lagi saya ucapkan terimakasih karena sudah mau menerima tawaran kerja sama nya. Mungkin ini bisa di bilang ini adalah pengalaman pertama saya dalam berbisnis tanpa kaka saya. Jadi untuk kedepannya mohon bimbingannya " Ucap Gulf senang karena ia berhasil meyakinkan calon rekan bisnis nya untuk bekerja sama dengannya

" Sama sama. Kalo begitu untuk tempat dan segala macamnya saya percayakan sama kamu. " Balas max, rekan bisnis Gulf

" Baik khun max."

" Panggil phi saja jangan khun. Memang nya saya terlihat tua"

" Bukan begitu hanya saja..... "

" Kita sudah selsai membicarakan soal pekerjaan, jadi santai saja. Lagipula kita juga kenal lama, jadi jangan terlalu formal lah"

" Baik phi kalo begitu"

" Nah gitu kan enak ke denger nya. Ngomong ngomong, kenapa kamu mau berbisnis sendiri?, apa kaka kamu tau tentang ini? "

" Sejujurnya phi joss tidak tau akan hal ini, kalo sampai dia tau mungkin dia akan sedikit marah sama Gulf,"

" Tentu saja dia akan marah, kamu tau sendirikan saat kamu mulai membuka toko kue kamu waktu itu?, dia bersikeras menentang nya karena ia ingin kamu fokus sama kuliah kamu bukan bekerja sperti ini"

" Aku tau phi. Tapi kan sekarang beda, sebentar lagi aku wisuda jadi tidak masalah dong kalo aku mulia mengembangkan toko ku itu "

" Salah sih enggak , tapi kenapa tiba tiba kamu ingin mencoba bisnis yang lain?, kenapa tidak m3lanjutkan bisnis keluarga kamu saja ?"

" Phi max sma saja dengan phi joss dan phi grace. Lagian apa salah nya sih kalo Gulf ingin menjadi diri Gulf sendiri, melakukan apa yang Gulf mau dan mencari kebahagiaan Gulf. Memang nya harus yah semau yang Gulf lakukan itu di kasih tau sama phi joss, ayah sama bunda"

Max menyentil dahi gulf

" Aww... Phi... Kenapa phi menyentil dahi gulf"

" Kamu masih sama sja kayak dulu, meski usia kamu sudah 24 tahun tapi sikap kamu masih sama kayak anak kecil"

Meski di usia yang masih muda, max akui Gulf memiliki bakat menjadi pebisnis hebat,oleh karena itu max menerima tawaran kerja sama yang Gulf ajukan.

Cukup lama mereka membicarakan masalah pekerjaan dan yang lainnya, hingga telpon max berbunyi.

" Spertinya saya harus segera pergi, sekertaris saya sudah menelpon. Ayo phi antar kamu pulang " Ajak max

Max dan Gulf pun beranjak pergi. Namun saat mereka sudah berada di dekat pintu keluar, Gulf melihat Mew, tay, off, dan Singto . Gulf pun pantas menyapa keempatnya sperti biasa.

Saat ingin memperkenalkan pria yang sedang bersama nya saat Singto menanyakannya, max langsung menarik tangan Gulf karena ada urusan mendadak, jadinya Gulf tak sempat memperkenalkan nya.

" Phi, kenapa phi menarik tangan Gulf sperti tadi, "

" Maaf, kebiasaan"

" Huh... Lain kali jangan di ulangin lagi. Mereka pasti salah paham nantinya" 

" Lo. Salah paham kenapa, memangnya mereka siapa?, cuman teman teman kamu kan"

"I-iya sih, tapi tetap saja, Gulf gak enak sama mereka.... "

" Iya iya phi minta maaf. Ya sudah sekarang kita pergi"...

Max pun mengantar gulf pulang ke rumah nya dengan selamat.















*"**

Tak terasa hari ini waktu berjalan cepat, dan para karyawan pun sudah pulang, begitu pun Mew dan papahnya.

" Mew... Sini"panggil papah Mew

" Ada apa pah, "

" Bagaimana pekerjaan kamu "

" Biasa saja, tidak ada yang istimewa"

" Apa ada kesulitan selama bekerja jadi OB "

" Sulit sih enggak, cuman terasa lelah doang"

Papah Mew hanya tersenyum mendengar jawaban dari Mew.

" Bagaimana kabar Gulf" Tanya papahnya tiba tiba. Tunggu kenapa papahnya tiba tiba menanyakan gulf?.

" Gulf baik baik saja, " Jawab Mew

" Begitu yah, syukur kalo begitu"

" Kenapa papah tiba tiba bertanya tentangnya" Tanya Mew penasaran

"Tidak ada papah hanya basa basi saja, sebenarnya ada yang mau papah bicarakan dengan kamu"

" Apa yang mau papah bicarakan? Spertinya serius"

" Apa kamu mau menggantikan papah secepatnya menjadi CEO? "

Mew kaget dengan pertanyaan papahnya kali ini. Ada rasa senang karena dia bisa dengan cepat mengantikan posisi sang papah, tapi di saat yang sama ada rasa ragu yang menyelimuti hatinya.

" Kenapa papah bertanya sperti itu?,"

" Kamu tinggal jawab mau atau tidak? "

" Tentu saja Mew mau. Tapi kenapa tiba tiba? "

" Besok kamu tidak ada kelas bukan? " Mew mengangguk

" Bagus lah kalo begitu. Besok kamu gantikan papah meeting dengan perusahaan *****, kalo kamu berhasil meyakinkan mereka untuk bekerja sama dengan kita, maka papah akan angkat kamu jadi asisten papah"

" Jika Mew gagal? "

" Itu berarti kamu masih harus belajar, paham"

" Mew akan berusaha sebaik mungkin, Mew janji akan memberikan hasil terbaik "

" Papah pegang janji kamu, jika gagal maka kamu akan menjadi OB plus gaji kamu papah potong "

Setelah mengatakan itu, papah Mew pergi ke ruang kerjanya meninggalkan Mew sendiri di ruang tengah.

Baru kali ini papahnya bersikap tegas padanya. Tekanan yang di berikan papahnya juga bukan main main. Ternyata dunia orang dewasa itu begitu keras.

" Apa Gulf juga sering mengalami hal semacam ini" Batin Mew











BERSAMBUNG

𝙸 𝙳𝚘𝚗't 𝙺𝚗𝚘𝚠 {𝙼𝚎𝚠𝚐𝚞𝚕𝚏}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang