5

6.3K 443 8
                                    

Tau apa kamu tentang diriku?
Seseorang yang hanya mengamati tanpa berbuat apapun tidak pantas jika berkata 'mengerti'

hiks...hiks
 
Tangisan itu terdengar dan lagi-lagi semua mata memandang ke arahku

'memangnya apa salah ku?'

'salahkah jika aku memaki perempuan yang seenaknya keluar masuk kamar suamiku?'

"Ada keributan apa ini?"

Pada akhirnya pahlawan itu datang. lihatlah dibanding berdiri disamping istrinya lelaki itu justru berdiri disamping wanita jalang itu dan bahkan kini menepuk pundaknya penuh kelembutan.

"Alessia apa yang telah kamu lakukan?"

Mengapa kamu bertanya padaku sialan

"..."

"Jawab alessia!!"

Mataku masih terfokus pada netra kecoklatan itu. mata yang kini menatapku nyalang. Seolah kehilangan kendali, aku ikut berteriak dan memandang nyalang kepada wanita sialan yang mengacaukan hidupku ini.

"lihatlah, bahkan seseorang yang menjadi suamiku menatapku seperti itu! katakanlah Jalang sihir macam apa yang telah kamu gunakan!"

"Alessia!!!"

Aku tertawa dalam hati mendengar Sebastian kembali berteriak memanggil namaku. Kali ini, pasti akan berhasil. Wanita jalang itu untuk kali ini pasti akan jatuh.

 "apa yang kamu perbuat didalam kamar itu?" Aku menunjuk kamar milik Sebastian. Sebuah kamar yang tidak boleh dimasuki siapapun tanpa izin dari pemiliknya.

"aku-, aku hanya ingin bertemu dengan  tian, ak-... hiks , ingin berbicara  hiks... serius dengan hiks.. tian"

aku hanya tersenyum culas mendengar penuturan itu.

"hiks.. tian aku.. hiks tidak bermaksud jahat hiks.. aku hanya ingin mengajakmu berjalan jalan keluar hiks.. seperti dulu" 

lalu jalang itu memegang ujung kemeja sebastian dan menatapnya dengan mata penuh air mata. aku bisa dengan jelas melihat kegentaran dan kegoyahan dimata sebastian.

Haruskah kini aku ikut menangis seperti yang dilakukan jalang itu?

"Louis, hukuman seperti apa yang didapatkan seorang pelayan yang menyelinap masuk ke kamar tuannya tanpa izin?" nah, sebastian jika aku berkata seperti  itu apa yang akan kamu lakukan? menyelamatkan harga dirimu atau menyelamatkannya?

louis yang bahkan berdiri disampingku menjawab dengan pasti, "hukuman pancung seumur hidup nyonya"

mendengar hal tersebut, jalang sialan itu menangis semakin keras dan bahkan menyentuh dada sebastian tepat dihadapan istri dan para pelayan yang lain.

"hiks.. hiks.. aku tidak  hiks ...bermaksud hiks seperti itu hiks... tian hiks .. bukankah hiks.. kita pernah seperti itu hiks... tian, hiks.. jadi apa yang salah hiks...?"

Echoes: Dancing with DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang