POV RIMURU
Aku membuka mataku, pagi telah tiba dan aku berada di kamarku di Sarion. Aku merasakan jika ada seseorang yang memeluk ku, aku melihat ke depan ku dan melihat seseorang yang sangat mirip denganku yang sedang memeluk ku dia Ciel.
Ciel memelukku begitu erat sambil tertidur pulas, dia sangat imut ketika tidur, aku terus memandangi wajah imutnya sampai dia membuka matanya, Ciel melihatku kemudian tersenyum.
"Selamat pagi Ciel" aku menyapanya sambil mencium keningnya.
"Selamat pagi master" balas Ciel sambil mencium kening ku juga.
"Aku sudah lama tidak melihatmu keluar dari tubuh ku, apa ada sesuatu??" Aku bertanya pada Ciel dengan sedikit heran.
"Tidak ada, aku hanya rindu memelukmu saja, apa tidak boleh" jawabannya sambil melepaskan pelukannya, kami pun sama-sama berdiri.
"Tentu saja boleh, lagipula aku juga sangat merindukan saat-saat seperti ini" kataku senang, aku pun merapikan diri dan berdiri dari tempat tidur lalu menyiapkan diri untuk hari baru.
Setelah selesai aku melihat Ciel yang masih di tempat tidur sambil melihatku dengan senyumannya, aku mendekatinya lalu bertanya.
"Jadi Ciel apa kau akan menemui yang lainnya termasuk anak-anak kita??" Aku bertanya padanya dan dia menggelengkan kepalanya dan berbicara.
"Aku rasa tidak perlu, lagi pula mereka juga sudah tahu jika aku ada didalam diri mu"
"Begitu, yang jika itu keputusan mu aku tidak menolaknya, kalau begitu ayo pergi tapi sebelum itu" aku mendekatinya lalu menciumnya, ciuman singkat setelah itu Ciel pun melebur dan menyatu dengan ku.
Setelah pembicaraan ku dengan Ciel, aku pun berjalan ke depan pintu kemudian membukanya pintu dan Nera sudah menunggu ku di depan pintu, ketika dia melihat ku dia sedikit membungkuk padaku dan berbicara.
"Selamat pagi Rimuru-sama, bagaimana tidur anda??" sapa Nera padaku dengan hormat.
"Selamat pagi Nera, tidurku sangat nyaman dan tolong buatkan aku teh" aku membalas sapaannya dan meminta teh pada Nera. Dia hanya mengangguk.
"Baik Rimuru-sama, saya akan segera mengantarkannya pada anda" kemudian dia pun pergi ke dapur untuk membuatkan teh untukku, dan aku pun pergi ke taman untuk menikmati pemandangan yang indah di pagi hari.
Aku berada di taman sambil duduk di kursi, memandangi pemandangan kerajaan Sarion sambil menunggu Nera datang membawa teh untuk ku. Lalu aku bertanya pada Ciel tentang sesuatu.
'Hey Ciel, bisakah kau memberitahu ku apa yang terjadi pada dunia hari ini??' Aku bertanya pada Ciel melalui pikiran.
/Dimengerti. Saat ini dunia dalam keadaan gempar akan berita terbaru/ kata Ciel sedikit membuat ku tertarik.
'Hmm… biar aku tebak jika itu berkaitan dengan reruntuhan Tempest bukan??'
/Anda benar master, saat ini dunia sudah mengetahui tentang reruntuhan Tempest yang tiba-tiba muncul di tengah hutan, dan bukan Mia atau teman-temannya yang memberitahu tentang tempat itu, hanya beberapa orang-orang saja yang lewat/
'Begitu, yah lagipula aku tidak terlalu masalah jika mereka akan memberitahu tentang tempat itu pada semua orang, yang terpenting dia tidak memberitahu keberadaan ku pada seluruh dunia' Setelah pembicaraan itu Nera datang sambil membawa teh.
"Ini teh anda Rimuru-sama" kata Nera sambil menaruh teh dimeja.
"Terimakasih Nera" kataku sambil tersenyum padanya dan dia terlihat sangat senang dengan itu. Aku mencicipi teh buatan Nera dan harus aku katakan dia sangat pandai membuat teh, seakan dia sudah terbiasa membuat ini sehari-hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tensura New Era [HIATUS]
Fantasyratusan ribu tahun telah berlalu semenjak Rimuru Tempest tertidur, dan semua raja iblis pergi meninggalkan dunia. maaf kalau jelek