Di sebuah hutan entah dimana, sebuah lingkaran sihir muncul, memunculkan 3 orang, mereka adalah Zalias, Luna, dan Nera, setelah berpindah ke tempat tujuan. Saat ini mereka bertiga mendapatkan tugas dari yang lainnya termasuk Rimuru, untuk menyerang tempat utama organisasi itu bersembunyi, untuk yang lainnya akan memantau mereka dari kejauhan, dan akan membantu jika diperlukan."Apa disini tempat persembunyian mereka??" Tanya Zalias heran, karena yang dia lihat hanya pepohonan di sepanjang dia melihat.
"Benar sekali, tapi jika anda melihatnya dengan mata biasa, anda tidak akan menemukan apapun karena mereka berada di sebuah tempat" kata Nera sambil berjalan ke suatu tempat di ikuti Zalias dan Luna dari belakang.
Mereka pun berhenti di depan pohon yang memiliki ukuran lebih besar dan tinggi dari pohon lainnya, mereka melihat pohon itu lalu Luna berbicara.
"Jadi disana mereka bersembunyi" katanya dijawab oleh Nera dengan anggukan.
"Bagus, jika ini tempatnya kita harus berhati-hati mungkin disana terdapat jebakan" Zalias memperingati mereka berdua, tapi Nera tidak mendengarkan malah berjalan mendekati pohon itu.
"Tunggu Nera, apa yang kau…" sebelum Zalias menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba beberapa sihir muncul di sekeliling Nera, memunculkan beberapa Golem.
Golem itu mengelilingi Nera dan salah satu dari mereka berbicara dengan nada seperti robot.
"Peringatan!! Penyusup di deteksi, segera musnahkan" mereka pun bersiap menyerang Nera secara bersamaan. Nera sendiri, dia hanya terdiam sambil memasang senyum diwajahnya. Disisi Zalias, dia hanya bisa memandangi kelakuan Nera dengan datar.
Salah satu Golem itu akan memukul Nera, tapi Nera dengan mudah menghindari pukulan itu, dan sekarang dia berada di atas para Golem.
"Ah, kalian sangat berisik, bagaimana jika kalian diam saja rongsokan" setelah mengatakan itu, entah apa yang dilakukan Nera, beberapa Golem terbelah menjadi 3 bagia, sisanya hanya terjatuh begitu saja.
Setelah mengurus Golem itu Nera pun turun dan dia di sambut dengan sebuah gerbang yang tiba-tiba muncul di pohon besar itu. Gerbang itu terbuka dan beberapa orang dengan persenjataan lengkap keluar dari gerbang.
Mereka mengepung Nera yang baru turun, dan mengarahkan semua senjata mereka pada iblis hitam itu.
"Siapa kau!!, bagaimana kau bisa menemukan tempat ini??!!" Teriak salah satu penjaga, tapi Nera tidak mendengarkannya malah berbicara sendiri.
"Baiklah, bagaimana jika kau mengurus mereka sendiri??" Mereka semua bingung dengan apa yang dikatakan Nera, tanpa sadari jika kepala mereka sudah terpisah dari tubuh mereka, mereka semua terjatuh dan mati seketika dengan kepala yang terpisah dan darah yang mengalir.
Dan yang melakukan itu tidak lain adalah Luna yang sudah berada di dekat Nera, Luna dengan kecepatannya memotong semua manusia itu dengan pedangnya. Nera yang melihat itu cukup dibuat kagum.
"Tadi itu bagus Luna-san, saya tidak menyangka jika anda bisa membunuh sesama manusia" kata Nera sambil bertepuk tangan. Luna sedikit malu ketika dipuji oleh Nera.
"Yah, terimakasih untuk pujiannya Nera-san, saya juga tidak memiliki masalah jika harus membunuh tidak peduli itu manusia atau bukan, selama mereka itu jahat" kata Luna sambil menyarungkan kembali pedangnya.
Disisi Zalias dia baru saja sampai mereka berdua, lalu bertanya pada Nera.
"Kenapa kau tidak mendengarkan dulu perkataan ku, bagaimana jika kita ketahuan??" Zalias sedikit membentak, tapi Nera hanya tenang sambil membalas.
"Maaf Zalias-san, tapi kita disini bukan untuk memantau, kita disini untuk menghancurkan mereka semua yang telah merusak dunia yang sudah Rimuru-sama lindungi" jawab Nera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tensura New Era [HIATUS]
Fantasyratusan ribu tahun telah berlalu semenjak Rimuru Tempest tertidur, dan semua raja iblis pergi meninggalkan dunia. maaf kalau jelek