31 : Perkara Rokok dan Permen

48.7K 2.4K 351
                                    

Happy 100K Readers 🌍❤️.

Happy 100K Readers 🌍❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sshh"

"Sialan sakit banget." umpat Alaska lirih.

Ini sudah tengah malam dan Alaska belum bisa tidur karena punggungnya sakit. Bisa ia perkirakan kalau punggungnya nya itu memar karena benturan keras tadi sore saat ia menyelamatkan istrinya.

Setelah pulang dari mall tadi, Alaska langsung di obati oleh Meysha, itu saja ia di obati sambil orang yang mengobatinya menangis.

Maksudnya Meysha mengobati Alaska sambil menangis. Karena Meysha merasa bersalah pada sang suami, andai saja Meysha lebih berhati-hati pasti Alaska tidak perlu repot-repot menyelamatkan nya.

Seutas senyum tipis terpatri di bibir Alaska yang sedang duduk tidak bersandar itu. "Gue seneng banget di khawatirin sama lo Mey," lirih Alaska.

Pandangan Alaska beralih pada sang istri yang sedang tidur dengan mulut terbuka. "Lucu banget si."

Karena gemas Alaska langsung mendekatkan wajahnya ke wajah sang istri lalu mengecup tepi bibir mungil istrinya itu.

Setelah selesai dengan kegiatannya Alaska langsung menjauh kan wajahnya dari wajah sang istri lalu tanpa sadar ia bersandar ke kepala ranjang dengan keras.

"AKHH!" Alaska menutup mulutnya dengan cepat karena tidak mau mengganggu tidur istrinya.

Ia turun dari ranjang dengan perlahan, bibirnya sedikit meringis karena punggungnya sakit saat ia membungkuk untuk membenarkan selimut istrinya.

"A-alaska?"

"Lo ko belum tidur?" Meysha bertanya dengan suara khas orang baru bangun tidur, juga matanya menyipit untuk mengumpulkan nyawa.

Alaska tersenyum tipis. "Ini gue mau tidur, tadi abis dari kamar mandi," bohongnya sambil menaiki kasur dengan perlahan.

Meysha mengangguk lalu merentangkan kedua tangannya minta di peluk. Alaska terkekeh melihat itu.

Dengan perlahan ia membaringkan tubuhnya tepat di samping istrinya setelah itu langsung membawa sang istri ke dalam pelukannya.

Mati-matian Alaska menahan ringisan nya karena ia tiduran terlentang sambil menopang tubuh Meysha.

Meysha yang menyadari raut wajah Alaska yang berbeda langsung melepaskan pelukannya dan bangkit dari atas tubuh sang suami.

Alaska mengernyit. "Kenapa pelukannya di lepas hm?"

"Lo kenapa Al? Ada yang sakit?" tanya Meysha mulai khawatir.

Ia juga sedikit aneh karena Alaska tidur memakai kaos. Karena biasanya Alaska tidur tidak memakai kaos.

Alaska bangkit lalu menarik perlahan tubuh sang istri untuk mendekat. "Gue gapapa sayang, udah ya ayo tidur besok sekolah."

Meysha menahan tubuh Alaska yang menariknya untuk berbaring. "Gue mau lihat punggung lo!"

ALASKA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang