Sudah genap satu minggu, Alaska dan Meysha tinggal di rumah Elang. Dan selama seminggu itu pula banyak hal yang mereka lewati seperti, rumah yang Alaska renovasi sudah pada tahap finishing. Dan, Meysha yang sedikit menjadi pendiam setelah mengetahui bahwa pernikahannya dengan Alaska sudah tersebar di sekolah.
Alasan dari itu semua, lagi-lagi tidak jauh dari kata insecure. Ya, Meysha merasa banyak yang tidak suka akan kenyataan tersebut. Tak sedikit yang menatap Meysha dengan tatapan sinis saat gadis itu sedang bersama Alaska atau hanya sekedar lewat saja saat di sekolah.
Tentu saja, Alaska marah dan langsung mengambil tindakan cepat. Cowok itu memberikan ucapan kecaman tegas kepada siapapun yang sudah membuat sang istri sedih, dan cowok itu juga sedang berusaha untuk mengembalikan sifat ceria istrinya.
Seperti saat ini, Alaska masuk kedalam rumah Ayah Elang sembari membawa sesuatu untuk istrinya. Ia menyembunyikan sesuatu itu di belakang punggungnya.
Ah iya, mengenai rumah, pasutri muda itu memang masih tinggal disana.
Alaska menatap punggung istrinya yang sedang menonton televisi dengan senyuman hangat. Tangannya terulur untuk mengacak rambut istrinya gemas. Rambut gadis itu tampak lucu dengan model kuncirannya. Sangat jarang ia melihat sang istri menguncir rambutnya, karena biasanya gadis itu hanya akan mencepol atau menggerai rambutnya saja.
Meysha menoleh kearah belakang lalu bibirnya mencebik kesal. "Ish tangannya! Nanti gaya rambut aku rusak!"
"Maaf-maaf, anyway, i have something for you." Alaska tersenyum misterius.
Masih dengan menatap suaminya, Meysha mengangkat alisnya penasaran. "Apa?"
"Tutup mata."
"Ribet."
"Nurut aja kenapa si, sayang."
"Iya-iya."
Meysha mulai memejamkan matanya, dan saat itu juga Alaska langsung memutari sofa dan menghadap istrinya. Ia langsung menyodorkan sesuatu itu tepat di depan wajah istrinya dengan jarak yang lumayan jauh.
"Buka mata kamu."
Mendengar perintah sang suami, Meysha langsung membuka pejaman matanya. Matanya langsung berbinar saat melihat sebuah bucket bunga yang dibawa sang suami.
"This is for me? Cantik banget!" Meysha menerima bunga itu dengan senyum cerahnya.
Alaska ikut tersenyum senang. "Iya cantik, tapi lebih cantikan kamu."
Meysha mencibir pelan, suaminya selalu saja menggombal akhir-akhir ini, dari dulu juga iya sih. Tapi ia senang, karena Alaska, ia bisa merasakan apa itu artinya di treat like a princess. Alaska selalu bisa mengembalikan moodnya.
"Terimakasih ya! Gara-gara kamu mood aku perlahan membaik, pikiran aku juga gak terlalu kacau sekarang." Meysha berucap tulus.
Alaska mengangguk. "Itu udah tugas aku. Mau foto gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKA | END
Teen Fiction⚠️ FOLLOW SEBELUM BACA ‼️ [ Perjodohan-Fiksi Remaja-Romantis ] Alaska Regan Alexander. Seorang laki-laki tampan yang memiliki wajah datar dan sifat dingin, harus menerima kenyataan kalau dirinya dijodohkan dengan seorang gadis yang memiliki sifat sa...