42 : Awal Yang Baik

33.3K 1.7K 85
                                    

"Apakah Meysha belum bangun?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apakah Meysha belum bangun?"

Alaska yang mendengar pertanyaan Papa nya menggeleng pelan.

Pagi ini, rumah nya kedatangan Papa, Mama, Bunda, dan Ayahnya. Ya, seperti ucapan Arga kemarin, Arga dan Karin akan kembali ke rumah Alaska.

Alaska pikir, hanya Mama dan Papa nya saja. Ternyata Ayah dan Bundanya juga ikut. Ia berbicara seperti ini, bukan bermaksud tidak menerima mereka. Tapi, hanya kaget saja.

Omong-omong hari ini adalah hari Sabtu, dan pada hari Sabtu sekolah libur. Jadi, Alaska tak perlu repot-repot mengusik tidur sang istri hanya untuk ke sekolah.

"Jam segini belum bangun? Meysha sedang haid kah Al?" Timpal Arin bertanya.

Alaska menggeleng pelan. "Kita udah salat subuh kok Bun, cuma abis sarapan tadi Meysha tidur lagi," Sahut Alaska sembari tersenyum tipis.

Mendengar itu mereka mengangguk paham. Sedangkan Elang memerhatikan wajah Alaska dengan lekat. Wajah anak itu seperti tertekan. Apakah ucapannya mengganggu pikiran cowok itu?

"Sudah Ayah bilang, tidak perlu di bawa serius Alaska. Jangan di pikirkan terus ucapan Ayah atau Arga kemarin." Ucap Elang tiba-tiba membuat Alaska tersentak.

"Ini menyangkut hubungan Alaska sama Meysha, mana mungkin Alaska gak mikirin." Sahut Alaska dengan malas.

Karina tersenyum hangat mendengar itu. "Anak Mama pikirannya sudah semakin dewasa ya? Tapi, kamu jangan terlalu membawa serius Al. Cukup selesaikan sedikit-sedikit masalah rumah tangga kalian. Mama yakin pasti semuanya akan baik-baik saja."

Alaska yang mendengar itu lagi-lagi hanya menjawab dengan malas. Mereka memang enak berucap untuk tidak membawa serius, sedangkan dirinya? Ia yang menjalani rumah tangga, tentu saja ia tidak mungkin menganggap sepele ucapan mereka kemarin.

Kalau di pikir-pikir, ucapan mereka memang berbobot semua. Tapi, ucapan berbobot itulah yang membuat bobot pikirannya bertambah.

"ALASKA!"

Mereka semua langsung terdiam saat mendengar teriakan keras itu. Sedangkan Alaska langsung bangkit, dan berjalan ke arah sumber suara.

"Lo abis darimana si? Kok gue cari-cari gaada!"

Mereka yang masih di ruang tamu tersenyum geli mendengar pertanyaan Meysha disana, terdengar kesal.

"Aku di ruang tamu sayang, kenapa, kamu kangen hm?"

"Gak! Gue takut aja lo pergi tanpa bilang-bilang,"

"Takut di tinggal sendiri?" Sahut Alaska sembari tersenyum menggoda.

Meysha memutar bola matanya malas. "Males ah, gue mau gendong aja."

Alaska yang mendengar ucapan sang istri langsung bergerak memposisikan diri agar sang istri gampang naik ke gendongannya.

ALASKA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang