32 : Hukuman, Kantin, dan Baby(?).

49.3K 2.3K 450
                                    

Haii aku kembali👋😎.

Maaf ya up next chapter nya lama

Comment di setiap paragraf makanya, biar aku ga ngaret lagi.

300 VOTES + 350 COMMENT = UP!

Apakah kalian bisa? Semoga bisa ya. Ayo fighting!.

"Good Night honey!" bisik Alaska sambil mencondongkan wajahnya untuk mencium kening sang istri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Good Night honey!" bisik Alaska sambil mencondongkan wajahnya untuk mencium kening sang istri.

Meysha menahan dahi Alaska pelan melihat itu membuat sang empu mengernyit kesal. "Kenapa di tahan?!" 

"Gada cium-cium selama seminggu! Lo bau rokok!" ucap Meysha ketus sambil memunggungi Alaska.

Alaska yang melihat itu menggelengkan tegas. "Gak apaan si Mey?!"

"Ish gosah peluk-peluk! Gada pelukan juga selama seminggu!" Meysha melepaskan tangan kekar Alaska di perutnya.

Alaska berdecak kesal dengan wajah yang sudah berubah super kesal. "Kok lo ngelunjak si? Tadi gaboleh cium, sekarang gaboleh peluk!"

"Aaaa Meysha mau peluk!" Alaska mencoba memeluk istrinya tapi sang istri menolak.

"Diem Al, tidur! Udah malem ini." Meysha mencoba memejamkan mata saja susah karena suaminya tidak bisa diam.

"Peluk dulu sayang makanyaa!"

Meysha berdecak kesal mendengar rengekan suaminya. "Gada peluk-peluk pokoknya! Ini hukuman buat lo karena lo rokok!"

"Janjiii ga rokok diem-diem lagi, tapii gue mau peluk Meyshaa!"

Meysha menyodorkan tangannya membuat Alaska mengernyit bingung.

"Peluk tangan gue dulu untuk malam ini." jelas Meysha santai.

Alaska menggeleng pelan dengan wajah memelas yang sengaja ia condongkan ke wajah istrinya.

"Apaan si Al? Imut lo begitu?" tanya Meysha membuat Alaska mencebikkan bibirnya kesal.

Alaska membanting tubuhnya ke kasur lalu memunggungi istrinya dengan wajah sinis.

Meysha terkekeh tanpa suara melihat tingkah Alaska yang sangat lucu menurutnya.

Kalian bayangin aja woi. Saya aja yang ngetik gemes sendiri bayanginnya.

Meysha menoel punggung tegap sang suami yang sedang membelakanginya. "Ngambek lo?"

"Alaskaaa! Lo ngambek? Boleh peluk deh, tapi kalo cium tetep gaboleh." bujuk Meysha.

"Alaska ini boleh peluk loh, beneran masih mau ngambek?" tanya Meysha yang masih senantiasa menunggu jawaban sang suami.

Meysha menghela nafas. "Yaudah kalo nol-"

Alaska dengan cepat membalikkan tubuhnya lalu memeluk tubuh mungil sang istri. "Hukumannya jangan berat-berat dong, masa gaboleh peluk si?!"

"Ini udah boleh peluk kan?"

ALASKA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang