Sore hari ini, masih di hari yang sama. Seorang pasutri muda sedang berada di belakang halaman rumah mereka. Tepatnya disebuah gazebo.
"Kalo nginget tempat ini aku jadi inget pas pertama kali kita berantem deh Mey," Meysha hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan suaminya, tangannya sibuk mengusap pipi sang suami.
Posisi mereka saat ini adalah, Meysha yang duduk sembari bersandar dan Alaska berbaring dengan bantalan paha istrinya. Memandang sang istri lekat dari bawah.
"Kalo aku, inget tempat ini pas kamu ngomong harapan tentang kamu berharap yang pengen di ambil tuhan dulu sebelum aku,"
Alaska terdiam, mencoba mengingat apakah ia pernah mengucapkan harapan itu atau tidak. Tapi setelah di ingat-ingat ternyata iya, ia pernah mengucapkan harapan tersebut.
"Maaf. Sekarang harapan aku mau aku ganti, aku mau kita menua bersama, bareng anak dan cucu kita nanti,"
"Setelah aku pikir-pikir, kalau aku yang di ambil Tuhan dulu nanti yang jagain kamu siapa? Terus, kalo aku yang di ambil Tuhan dulu pasti kamu sedih. Dan aku gamau itu semua terjadi." Alaska berucap sembari mengusap lembut pipi sang istri yang mulai mengeluarkan air mata.
"Don't cry honey, aku gak suka."
Meysha tersenyum, lalu mengangguk pelan sembari menghapus air matanya. "Ini aku terharu tau, ini juga nangis bahagia, aku bahagia karena udah di kirimin suami sebaik kamu."
"Aku juga bahagia, bahagia banget bisa berjodoh sama kamu." Alaska tersenyum lebar sembari menggenggam tangan sang istri, lalu ia kecup lembut.
Meysha menundukkan badannya lalu ia mengecup kening sang suami lembut, membuat Alaska memejamkan mata nyaman.
"Udah ah plesbek nya! Mendingan kamu nemenin aku masak deh, pasti kamu laper kan" Ucap Meysha menyelipkan nada ajakan.
Alaska mengangguk, lalu bangkit dari baringnya dan mengecup bibir sang istri singkat setelah itu. "Mau aku gendong gak?"
Meysha mengangguk antusias, lalu naik keatas punggung suaminya cepat.
..
"Sayang udah siap belum?" Alaska mengetuk pintu kamar dengan pelan.
"Udah! Ayo Al," Meysha keluar sembari tersenyum lebar.
Alaska tersenyum lalu mengangguk dan menggenggam tangan istrinya lembut. Saat ini mereka akan pergi ke supermarket, yang pasti untuk membeli bahan-bahan rumah yang sudah habis. Mengingat mereka yang belum belanja bulanan di bulan ini.
"Kok naik mobil si Al?" Tanya Meysha lesu.
"Udah malem sayang, udara malem gak bagus buat kesehatan. Nurut okay?" Alaska membukakan pintu mobil untuk Meysha setelah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKA | END
Teen Fiction⚠️ FOLLOW SEBELUM BACA ‼️ [ Perjodohan-Fiksi Remaja-Romantis ] Alaska Regan Alexander. Seorang laki-laki tampan yang memiliki wajah datar dan sifat dingin, harus menerima kenyataan kalau dirinya dijodohkan dengan seorang gadis yang memiliki sifat sa...